MEDAN- Sumatera Utara menyimpan potensi energi terbarukan yang cukup besar, meliputi energi panas bumi, air, surya, biomassa dan biogas. Dan untuk potensi panas bumi, Sumatera Utara menduduki posisi nomor dua terbesar di Indonesia setelah Jawa Barat, yang memiliki potensi sekitar 4.025 megawatt.
Potensi panas bumi di Sumut ada di enam kabupaten yakni Karo, Simalungun, Tapanuli Utara (Taput).
Tapanuli Selatan (Tapsel), Padang Lawas (Palas) dan Mandailing Natal (Madina). Di 6 daerah itu, sumber daya spekulatif 1.500 MW, sumber daya hipotetik 170 MW, cadangan terduga 1.857 MW, cadangan terbukti 840 MW, dan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.
“Untuk itu, Pemerintah Daerah harus menyusun rencana umum energy daerah berdasarkan rencana umum energi nasional. Namun meski pemerintah pusat belum menyususun RUEN, daerah semestinya proaktif mempersiapkan rencana umum energi di masing-masing provinsi,” kata Gubernur Sumatera Utara, H Gatot Pujo Nugroho ST MSi diwakili Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir HT Erry Nuradi MSi pada Acara Pembukaan Rapat Kerja Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Se-Sumatera di Grand Swiss-Belhotel, Medan (19/6).
Saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Sibayak dalam tahap operasi produksi, dengan kapasitas terpasang 12 MW. Sehingga persentase pemanfaatan panas bumi di Sumut dari total potensi yang baru sekitar 0,8 persen.
Beberapa waktu lalu, Kadis Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumut, Binsar Situmorang mengatakan, ada tiga perusahaan yang telah melakukan kegiatan pengembangan lapangan panas bumi, yakni Sarulla Operation Limeted di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu Taput dengan kapasitas total 330 MW atau masing-masing satu unit 1×110 MW di Silangkitang dan 2×110 MW di Namorailangit yang direncanakan Juni 2015 sudah beroperasi.
Kemudian Pertamina Geothermal Energi Area Panas Bumi Sibayak di Kabupaten Karo dengan kapasitas 40 MW. Kemajuan proyek pengembangan lapangan uap dan PLTP Sibayak telah dikembangkan kapasitas terpasang 2×5 MW yang dikelolah PT Dizamatra.
Kemudian perusahaan PT Sorik Merapi Geothermal di Sorik Marapi Kabupaten Madina, saat ini dalam tahap eksplorasi, direncanakan telah beroperasi tahun 2016 dengan kapasitas terpasang 80 MW.
Kembali ke Wagubsu, menurut Erry, selain geotermal, biomassa yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi seperti tandan kosong dan fiber kelapa sawit, sekam padi dan sampah kota. (rel)
[table caption=”Potensi Panas Bumi di Sumut” th=”1″ trim=”1″]
No. ,Lokasi ,Status ,Cadangan
1. ,”Gunung Sibayak, Tiga Panah, Karo”,Eksplorasi ,124 MW
2. ,”* Silangkitang, Pahaejae, Taput ” , Eksplorasi , 1×110 MW
,”* Namorailangit, Pahae Julu, Taput”, Eksplorasi , 2×110 MW
3. ,”Sipirok, Tapanuli Selatan “, Eksplorasi , 1.130 MW
4. ,”Desa Simbolon, Samosir “, Siap Dilelang ,110 MW
5. ,”Dolok Marawa, Silau Kahean, Simalungun “,Survey , 38 MW
6. ,Padang Lawas (Palas) ,Survey , –
7. ,”Puncak Sorik Marapi, Madina “,Survey ,80 MW
[/table]
[table caption=”TOTAL POTENSI”]
Sumber Daya Spekulatif , 1.500 MW
Sumber Daya Hipotetik , 170 MW
Cadangan Terduga , 1.857 MW
Cadangan Terbukti , 840 MW
Kapasitas Terpasang , 12 MW
[/table]
Catatan:
- Kegunaan Panas Bumi: Sebagai Sumber Energi Alternatif
- Energi panas bumi yang dimanfaatkan Indonesia baru sekitar 1.100 MW, di bawah Filipina (2000 MW) dan Amerika Serikat (4000 MW).
Sumber: bkpm.go.id/ Distamben Sumut/berbagai sumber