25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Warga Medan ‘Semprot’ Menteri

MEDAN- Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz kena ‘semprot’ warga penerima bantuan rumah hunian sederhana saat memberikan sambutan dalam acara Konsultasi Teknis Regional I Kementerian Perumahan Rakyat di Medan, Kamis (19/6). Saat memberikan sambutan.

Djan berulang kali memuji presiden berlatar belakang militer yang peduli pada pembangunan rumah murah dan pondok pesantren.

Pada awal kata sambutannya, menteri asal Partai Persatuan Pembangunan itu memperkenalkan diri sebagai menteri asal PPP dan kader Nahdlatul Ulama. “Saya, Djan Faridz, menteri yang berasal dari NU dan pengurus pusat PPP. Setelah saya dilantik sebagai menteri, saya menghadap Ketua Umum NU. Saya diberi tugas memperbaiki 27 ribu pondok pesantren karena sebagian besar tak layak huni,” ujar Djan. “Presiden SBY memberikan perhatian untuk pondok pesantren karena SBY berlatar belakang militer. Presiden dari militer lebih peduli pada pondok pesantren,” tambahnya.

Menit berikutnya, Djan kembali mengisahkan kepedulian SBY. “Dengan anggaran Rp1,4 triliun, kami memperbaiki serta membangun rumah susun, hunian sederhana, dan toilet pondok pesantren. Semua itu bisa dilakukan karena presidennya berlatar belakang militer,” tutur Djan.

Jadi, kata Djan, presiden berlatar belakang militer lebih peduli kepada pondok pesantren dan perumahan rakyat. Hadirin yang sebagian besar adalah penerima rumah susun seketika tertawa mendengar Djan berulang kali menyebut presiden berlatar belakang militer lebih peduli. “Kenapa kok ketawa? Kalau begitu, kalian sudah mengerti maksud saya, kan,” ujar Djan.

Tak disangka, salah satu dari puluhan peserta penerima bantuan rumah murah pemerintah itu memprotes ucapan Djan. “Pak Menteri, jangan kampanye di sini. Ini acara resmi negara, bukan acara kampanye pemilihan presiden,” kata seseorang dari kursi belakang dengan suara keras.

Mendengar itu, Djan menjawab dari atas podium. “Saya enggak kampanye, kok. Hanya mengajak Bapak dan Ibu sekalian. Jadi, sudah mengerti, kan,” tutur Djan. Karena protes itu, Djan menyudahi sambutannya dengan alasan sambutan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mirip dengan kata sambutan yang disiapkan protokoler untuknya.

Setelah memberi sambutan itu, Djan menolak menjawab pertanyaan wartawan tentang ajakannya memilih calon presiden berlatar belakang militer, yakni Prabowo Subianto. “Saya enggak kampanye. Jadi, jangan diartikan saya kampanye,” kata Djan sambil berlalu meninggalkan wartawan.

Djan Faridz adalah pengurus teras Partai Persatuan Pembangunan. Djan selama ini dikenal sebagai loyalis Suryadharma Ali, yang mendukung calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. (bbs/put/val)

MEDAN- Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz kena ‘semprot’ warga penerima bantuan rumah hunian sederhana saat memberikan sambutan dalam acara Konsultasi Teknis Regional I Kementerian Perumahan Rakyat di Medan, Kamis (19/6). Saat memberikan sambutan.

Djan berulang kali memuji presiden berlatar belakang militer yang peduli pada pembangunan rumah murah dan pondok pesantren.

Pada awal kata sambutannya, menteri asal Partai Persatuan Pembangunan itu memperkenalkan diri sebagai menteri asal PPP dan kader Nahdlatul Ulama. “Saya, Djan Faridz, menteri yang berasal dari NU dan pengurus pusat PPP. Setelah saya dilantik sebagai menteri, saya menghadap Ketua Umum NU. Saya diberi tugas memperbaiki 27 ribu pondok pesantren karena sebagian besar tak layak huni,” ujar Djan. “Presiden SBY memberikan perhatian untuk pondok pesantren karena SBY berlatar belakang militer. Presiden dari militer lebih peduli pada pondok pesantren,” tambahnya.

Menit berikutnya, Djan kembali mengisahkan kepedulian SBY. “Dengan anggaran Rp1,4 triliun, kami memperbaiki serta membangun rumah susun, hunian sederhana, dan toilet pondok pesantren. Semua itu bisa dilakukan karena presidennya berlatar belakang militer,” tutur Djan.

Jadi, kata Djan, presiden berlatar belakang militer lebih peduli kepada pondok pesantren dan perumahan rakyat. Hadirin yang sebagian besar adalah penerima rumah susun seketika tertawa mendengar Djan berulang kali menyebut presiden berlatar belakang militer lebih peduli. “Kenapa kok ketawa? Kalau begitu, kalian sudah mengerti maksud saya, kan,” ujar Djan.

Tak disangka, salah satu dari puluhan peserta penerima bantuan rumah murah pemerintah itu memprotes ucapan Djan. “Pak Menteri, jangan kampanye di sini. Ini acara resmi negara, bukan acara kampanye pemilihan presiden,” kata seseorang dari kursi belakang dengan suara keras.

Mendengar itu, Djan menjawab dari atas podium. “Saya enggak kampanye, kok. Hanya mengajak Bapak dan Ibu sekalian. Jadi, sudah mengerti, kan,” tutur Djan. Karena protes itu, Djan menyudahi sambutannya dengan alasan sambutan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mirip dengan kata sambutan yang disiapkan protokoler untuknya.

Setelah memberi sambutan itu, Djan menolak menjawab pertanyaan wartawan tentang ajakannya memilih calon presiden berlatar belakang militer, yakni Prabowo Subianto. “Saya enggak kampanye. Jadi, jangan diartikan saya kampanye,” kata Djan sambil berlalu meninggalkan wartawan.

Djan Faridz adalah pengurus teras Partai Persatuan Pembangunan. Djan selama ini dikenal sebagai loyalis Suryadharma Ali, yang mendukung calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. (bbs/put/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/