MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Yasonna Laoly menyempatkan waktu untuk berolahraga di kampung halamannya di Kota Medan. Hal ini dilakukannya untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19.
Mengenakan baju hitam, berhelm dan sepatu, Yasona mengayuh sepedanya memasuki halaman T Garden Jalan Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Deliserdang. Dia menempuh jarak 24 kilometer yang diikuti oleh 10 orang rekannya. “Ya setiap kali saya pulang ke Medan, Sabtu atau Minggu saya memang rutin gowes di T Garden ini,” ujar Yasonna, Sabtu (18/7).
Selain itu, katanya, walau masih dalam pandemi covid-19, ia juga tetapn
menyempatkan waktu di hari weekend untuk tetap bersepeda. Menurutnya, bersepeda juga dapat menambah Imunitas tubuh, untuk mencegah Covid-19.
“Maka dari itu, saya mengajak masyarakat untuk bersepeda untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tercegah dari Covid-19, dan saya juga bersyukur bahwa sepeda juga sudah menjadi tren baru dimasyarakat. Sehingga polusi, dan cost dapat berkurang,” jelasnya.
Ia memprediksi, tren bersepeda ini nantinya akan terus berlanjut hingga sehabis pandemi covid-19, di mana menurutnya beberapa negara maju lainnya sudah melakukan tren seperti ini.
“Saya yakin tren bersepeda nantinya menjadi budaya, walau sekalipun setelah pandemi covid-19, warga Indonesia pastinya sudah terbiasa dengan bersepeda, ini sehat. Karena Belanda sendiripun sudah mengadopsi kebiasaan tersebut,” ujarnya.
Budaya bersepeda yang dimaksud olehnya adalah kebudayaan bersepeda yang dilakukan oleh Kepala SKK Migas, Dei Soetjipto yang kesehariannya menaiki sepeda untuk kekantor.
“Kemarin saya gowes dengan bapak Dwi Soetjipto, kekantor menaiki sepeda. Maka dari itu, saya meminta untuk seluruh masyarakat terbiasalah untuk menaiki sepeda,” katanya.
Dia berharap agar seluruh masyarakat, khususnya Medan, tetap menjaga kesehatannya dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Maka dari itu saya berharap, bila bersepeda tidak perlu terlalu banyak sehingga tidak menjadi penumpukan dan perkumpulan, lihatlah kita saat ini hanya 10 orang saja, jadi daat menjaga jarak satu dengan lainnya,” pungkasnya. (man/ila)