30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tangkap 10 Pelaku, Amankan 18 Sepeda Motor

MEDAN-Unit Kejahatan dan kekerasan (Jahtanras) Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut, berhasil membongkar sindikat pencurian sepeda motor (Ranmor) dengan modus sebagai kawanan geng motor, yang kerap beraksi pada dini hari di sejumlah tempat di Kota Medan.

Seluruh tersangka yang diamankan berjumlah 10 orang dari beberapa lokasi tempat persembunyian para pelaku, Senin (20/1). Dari kesepuluh tersangka diketahui masing-masing bernama Khairul Anwar alias Kode (19) penduduk Jalan Pahlawan, Riki Hamdani (28), penduduk Pantai Labu, Deliserdang, Rizki Mulia Pakpahan (16) dan Candro Sihombing (21), keduanya penduduk Perumnas Mandala, dan Jon Heri Sinaga (43) penduduk Desa Karang anyar, Deliserdang. Kemudian, juga mengamankan Alex Suharto (27) penduduk Jalan  Tangguk Bongkar yang menampung 15 unit sepeda motor, Arnold Jevelin Purba (39) Jalan Cenderawasih II Percut Seituan serta Dedi Achrizal (27) Desa Sidodadi Kecamatan Beringin, Deliserdang juga berperan sebagai penadah. Rizky Mulia Pakpahan (16) warga Perumnas Mandal, Chandro Sihombing (21) Perumnas Mandala dan Jon Heri Sinaga (43) Warga Desa Karang Anyar Kabupaten Deli Serdang.

Selain mengamankan para pelaku, Polisi juga mengamankan barang bukti sepeda motor, hasil pencurian sebanyak 18 unit dengan berbagai merk. Kemudian 4 unit mobil, 9 Handpone, Uang Tunai Rp.7.140.000. 2 buah senjata tajam (sajam), airsoftgun, puluhan plat kenderaan bermotor dan puluhan STNK.

Dari hasil penyidikan polisi didapati bahwa pelaku kerap beraksi di luar Medan, seperti Langkat dan Deliserdang. Kemudian hasilnya dijual dengan harga bervariasi mulai Rp2-3 juta ke berbagai lokasi seperti Hamparan Perak bahkan hingga ke Aceh. Dengan hasil perampokan permalamnya bisa mencapai 4 hingga 5 sepeda motor.

“Mendapat laporan dari masyarakat menjadi korban perampokan sepeda motor, kemudian dilakukan penyidikan dan mengungkap masalah ini dalam waktu seminggu. Kita berhasil mengamankan 12 orang pelaku yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO),” ujar Direktur Reskrimum Kombes Pol Dedi Irianto, Senin (20/1) siang, di Mapolda Sumut.

Perwira melati tiga ini, mengungkapkan bahwa sindikat ini juga merupakan kawanan geng motor Dam Crew dengan diketuai oleh Fernando Alias Conok Perumnas Mandala bersama 11 rekannya masuk dalam pencari orang (DPO) yang kini masih dilakukan pengejaran.

“Beberapa kelompok geng motor ini termasuk sindikat perampokan sepeda motor antarprovinsi. Hasil penyelidikan, masih ada kelompok geng motor lain yang kerap beraksi. Biasanya mereka beraksi di atas jam 24.00 WIB. Modusnya, para pelaku beriringan 3 sampai 5 kendaraan dan menghadang korbannya. Kemudian sepeda motor korban diambil secara paksa,” terangnya.

Mantan Direktur Reskrimum Polda Lampung itu, menghimbau bagi masyarakat yang menjadi korban perampokan sepeda motor, untuk mendatangi Mapolda Sumut guna memeriksa sepeda motor yang hilang.

Sementara itu, penuturan seorang pelaku bernama Khairul Anwar alias Kode (19) membatah bahwa kelompoknya merupakan anggota geng motor. Mereka murni pelaku perampokan sepeda motor. “Kami perampok, bukan geng motor. Setiap malam, kami beraksi mulai pukul 01.00 WIB. Dari situ kami bisa mendapat 4 sampai 5 sepeda motor,” katanya.

Kode menjelaskan bahwa saat beraksi dirinya dan rekan-rekannya terlebih dahulu memantau korban. Setelah itu, dengan mengendari 4 hingga 7 sepeda motor, komplotan ini menghampir korban dan mengancam menggunakan airsoftgun replika FN dan sajam. Spontan korban yang ketakutan hanya bisa pasrah. Nah, pelaku pun langsung mengambil kunci sepeda motor korban dan membawa lari.

Dijelaskannya bahwa untuk satu unit sepeda motor curian dijual kepada Alex Suharto dengan harga Rp2 juta hingga Rp3 juta. “Uang untuk keperluan hidup dan pesta-pesta bersama teman-teman yang lain. Kami akan kembali beraksi jika pasokan uang sudah menipis,” tutur Kode yang mengaku menyesal dadengan apa yangtelah dilakujkanna. (gus/ije)

MEDAN-Unit Kejahatan dan kekerasan (Jahtanras) Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut, berhasil membongkar sindikat pencurian sepeda motor (Ranmor) dengan modus sebagai kawanan geng motor, yang kerap beraksi pada dini hari di sejumlah tempat di Kota Medan.

Seluruh tersangka yang diamankan berjumlah 10 orang dari beberapa lokasi tempat persembunyian para pelaku, Senin (20/1). Dari kesepuluh tersangka diketahui masing-masing bernama Khairul Anwar alias Kode (19) penduduk Jalan Pahlawan, Riki Hamdani (28), penduduk Pantai Labu, Deliserdang, Rizki Mulia Pakpahan (16) dan Candro Sihombing (21), keduanya penduduk Perumnas Mandala, dan Jon Heri Sinaga (43) penduduk Desa Karang anyar, Deliserdang. Kemudian, juga mengamankan Alex Suharto (27) penduduk Jalan  Tangguk Bongkar yang menampung 15 unit sepeda motor, Arnold Jevelin Purba (39) Jalan Cenderawasih II Percut Seituan serta Dedi Achrizal (27) Desa Sidodadi Kecamatan Beringin, Deliserdang juga berperan sebagai penadah. Rizky Mulia Pakpahan (16) warga Perumnas Mandal, Chandro Sihombing (21) Perumnas Mandala dan Jon Heri Sinaga (43) Warga Desa Karang Anyar Kabupaten Deli Serdang.

Selain mengamankan para pelaku, Polisi juga mengamankan barang bukti sepeda motor, hasil pencurian sebanyak 18 unit dengan berbagai merk. Kemudian 4 unit mobil, 9 Handpone, Uang Tunai Rp.7.140.000. 2 buah senjata tajam (sajam), airsoftgun, puluhan plat kenderaan bermotor dan puluhan STNK.

Dari hasil penyidikan polisi didapati bahwa pelaku kerap beraksi di luar Medan, seperti Langkat dan Deliserdang. Kemudian hasilnya dijual dengan harga bervariasi mulai Rp2-3 juta ke berbagai lokasi seperti Hamparan Perak bahkan hingga ke Aceh. Dengan hasil perampokan permalamnya bisa mencapai 4 hingga 5 sepeda motor.

“Mendapat laporan dari masyarakat menjadi korban perampokan sepeda motor, kemudian dilakukan penyidikan dan mengungkap masalah ini dalam waktu seminggu. Kita berhasil mengamankan 12 orang pelaku yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO),” ujar Direktur Reskrimum Kombes Pol Dedi Irianto, Senin (20/1) siang, di Mapolda Sumut.

Perwira melati tiga ini, mengungkapkan bahwa sindikat ini juga merupakan kawanan geng motor Dam Crew dengan diketuai oleh Fernando Alias Conok Perumnas Mandala bersama 11 rekannya masuk dalam pencari orang (DPO) yang kini masih dilakukan pengejaran.

“Beberapa kelompok geng motor ini termasuk sindikat perampokan sepeda motor antarprovinsi. Hasil penyelidikan, masih ada kelompok geng motor lain yang kerap beraksi. Biasanya mereka beraksi di atas jam 24.00 WIB. Modusnya, para pelaku beriringan 3 sampai 5 kendaraan dan menghadang korbannya. Kemudian sepeda motor korban diambil secara paksa,” terangnya.

Mantan Direktur Reskrimum Polda Lampung itu, menghimbau bagi masyarakat yang menjadi korban perampokan sepeda motor, untuk mendatangi Mapolda Sumut guna memeriksa sepeda motor yang hilang.

Sementara itu, penuturan seorang pelaku bernama Khairul Anwar alias Kode (19) membatah bahwa kelompoknya merupakan anggota geng motor. Mereka murni pelaku perampokan sepeda motor. “Kami perampok, bukan geng motor. Setiap malam, kami beraksi mulai pukul 01.00 WIB. Dari situ kami bisa mendapat 4 sampai 5 sepeda motor,” katanya.

Kode menjelaskan bahwa saat beraksi dirinya dan rekan-rekannya terlebih dahulu memantau korban. Setelah itu, dengan mengendari 4 hingga 7 sepeda motor, komplotan ini menghampir korban dan mengancam menggunakan airsoftgun replika FN dan sajam. Spontan korban yang ketakutan hanya bisa pasrah. Nah, pelaku pun langsung mengambil kunci sepeda motor korban dan membawa lari.

Dijelaskannya bahwa untuk satu unit sepeda motor curian dijual kepada Alex Suharto dengan harga Rp2 juta hingga Rp3 juta. “Uang untuk keperluan hidup dan pesta-pesta bersama teman-teman yang lain. Kami akan kembali beraksi jika pasokan uang sudah menipis,” tutur Kode yang mengaku menyesal dadengan apa yangtelah dilakujkanna. (gus/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/