31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Telat Bayar Uang Kuliah, 163 Mahasiswa Terancam Tak Kuliah

MEDAN – Sebanyak 163 mahasiswa dari berbagai Fakultas di Universitas Negeri Medan (Unimed) Jalan Williem Iskandar terancam tak dapat melakukan perkuliahan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 disebabkan terlambat membayar  uang kuliah yang ditutup pada akhir Januari 2014 lalu.

Menurut Ara, warga Serdang Bedagai yang merupakan suami dari salah seorang mahasiswa Unimed Fakultas Ekonomi semester 8, Lola Harefa menyebutkan bahwa istrinya terkendala dalam membayar uang kuliah tepat waktu dikarenakan kesulitan ekonomi. Sayangnya, kesulitan yang dialami pasangan suami istri itu tak lantas membuat rektorat Unimed menempuh kebijakan yang dapat meringankan mereka
“Istri saya tidak mampu membayar uang kuliah tepat waktu. Kami sudah berulangkali mencoba meminta keringanan dari pihak rektorat namun tetap tidak mendapat keringanan,” katanya.

Menurutnya, imbas dari tidak diizinkan mengikuti perkuliahan menyebabkan istrinya harus menunggu hingga tahun 2015 untuk melanjutkan perkuliahan. Tentu saja hal tersebut akan sangat memberatkan mereka. “Kalau harus menunggu tahun 2015 untuk melanjutkan perkuliahan tentu akan sangat memberatkan. Terlebih dia sudah tingkat akhir,” katanya.

Untuk itu Ara menyebutkan bahwa hari ini (21/2) mahasiswa akan melakukan demo di depan kantor rektorat guna mendapat keringanan.

Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unimed Predi Peranginangin menyampaikan bahwa masalah yang menimpa ratusan mahasiswa Unimed tersebut telah diusahakan untuk mendapat keringanan dari pihak rektorat. Namun keringanan yang diharap mahasiswa tetap tak  didapat. “Sudah kami usahakan untuk memperjuangkan nasib mereka dengan membicarakan hal itu kepada rekotrat. Namun memang keputusan rektorat tidak bisa diganggu gugat,” katanya.

Sementara itu, Pembantu Rektor II Unimed, Chairul Azmi saat dikonfirmasi melalui selulernya tak menampik apa yang terjadi saat ini.

“Kita kan punya aturan sampai tanggal berapa batas akhir pembayaran uang kuliah. Tapi para mahasiswa tersebut melanggarnya. Ini adalah konsekwensi yang harus diterima. Saya pikir, setiap kampus pasti memberlakukan hal yang sama,” ujarnya.

“Mahasiswa seharusnya disiplin dalam membayar uang kuliah. Ini menjadi peringatan kepada mahasiswa lainnya agar disiplin. Ada 20.000 mahasiswa lebih di Unimed mampu membayar tepat waktu,” katanya.

Mengenai tidaknya adanya keringanan kepada mahasiswa yang telat membayar uang kuliah, Chairul Azmi mengatakan bahwa hal itu merupakan keputusan dari pimpinan Universitas.

“Itu sudah menjadi keputusan Universitas. Tak ada keringanan untuk mereka,” tandasnya.(mag-5/ije)

MEDAN – Sebanyak 163 mahasiswa dari berbagai Fakultas di Universitas Negeri Medan (Unimed) Jalan Williem Iskandar terancam tak dapat melakukan perkuliahan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 disebabkan terlambat membayar  uang kuliah yang ditutup pada akhir Januari 2014 lalu.

Menurut Ara, warga Serdang Bedagai yang merupakan suami dari salah seorang mahasiswa Unimed Fakultas Ekonomi semester 8, Lola Harefa menyebutkan bahwa istrinya terkendala dalam membayar uang kuliah tepat waktu dikarenakan kesulitan ekonomi. Sayangnya, kesulitan yang dialami pasangan suami istri itu tak lantas membuat rektorat Unimed menempuh kebijakan yang dapat meringankan mereka
“Istri saya tidak mampu membayar uang kuliah tepat waktu. Kami sudah berulangkali mencoba meminta keringanan dari pihak rektorat namun tetap tidak mendapat keringanan,” katanya.

Menurutnya, imbas dari tidak diizinkan mengikuti perkuliahan menyebabkan istrinya harus menunggu hingga tahun 2015 untuk melanjutkan perkuliahan. Tentu saja hal tersebut akan sangat memberatkan mereka. “Kalau harus menunggu tahun 2015 untuk melanjutkan perkuliahan tentu akan sangat memberatkan. Terlebih dia sudah tingkat akhir,” katanya.

Untuk itu Ara menyebutkan bahwa hari ini (21/2) mahasiswa akan melakukan demo di depan kantor rektorat guna mendapat keringanan.

Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unimed Predi Peranginangin menyampaikan bahwa masalah yang menimpa ratusan mahasiswa Unimed tersebut telah diusahakan untuk mendapat keringanan dari pihak rektorat. Namun keringanan yang diharap mahasiswa tetap tak  didapat. “Sudah kami usahakan untuk memperjuangkan nasib mereka dengan membicarakan hal itu kepada rekotrat. Namun memang keputusan rektorat tidak bisa diganggu gugat,” katanya.

Sementara itu, Pembantu Rektor II Unimed, Chairul Azmi saat dikonfirmasi melalui selulernya tak menampik apa yang terjadi saat ini.

“Kita kan punya aturan sampai tanggal berapa batas akhir pembayaran uang kuliah. Tapi para mahasiswa tersebut melanggarnya. Ini adalah konsekwensi yang harus diterima. Saya pikir, setiap kampus pasti memberlakukan hal yang sama,” ujarnya.

“Mahasiswa seharusnya disiplin dalam membayar uang kuliah. Ini menjadi peringatan kepada mahasiswa lainnya agar disiplin. Ada 20.000 mahasiswa lebih di Unimed mampu membayar tepat waktu,” katanya.

Mengenai tidaknya adanya keringanan kepada mahasiswa yang telat membayar uang kuliah, Chairul Azmi mengatakan bahwa hal itu merupakan keputusan dari pimpinan Universitas.

“Itu sudah menjadi keputusan Universitas. Tak ada keringanan untuk mereka,” tandasnya.(mag-5/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/