26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hari Ini Matahari di Equator

Suhu udara di Medan belakangan ini terasa sangat menyengat, gerah, dan panas. Padahal, suhunya masih termasuk normal menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sekitar 34 derajat celcius.

MEDAN-Sementara itu, suhu berdasarkan traffic light yang ada di persimpangan jalan di Medan bervariasi, mulai dari 34 derajat hingga 36 derajat celcius.

Menurut Kepala Data dan Informasi BMKG Sumut, Hendra Swarta, perbedaan data ini dimungkinkan karena alat penompang pengukur suhunya terbuat dari besi. Sehingga, panas yang diberikan tidak jadi panas alami. “Besi kalau kena matahari akan terus panas. Jadi, data yang diberikan tidak terlalu akurat. Karena, panas besi ditambah dengan suhu.

” ujarnya Dijelaskannya, untuk mengukur suhu udara, sebaiknya diletakkan di tanah. Jadi, selain mendapat data yang alami, juga akan mendapat data tentang kekuatan angin. “Kalau alat yang kita miliki sudah berstandar internasional. Alatnya diletakkan dihalaman, dengan ukuran minimal 10×10 cm. Jadi, kita bisa jamin dengan suhu yang tercatat,” lanjutnya.

Hendra menyatakan, suhu saat ini sudah mencapai 34 derajat celcius dan termasuk normal. Walaupun begitu, diakuinya, cuacanya lebih gerah dan panas bila dibandingkan dengan hari dengan suhu yang sama. “Sebetulnya tidak ada perbedaan. Kalau terasa lebih panas, karena dari prediksi kita, posisi kita saat ini sangat dekat dengan matahari,” tambahnya.

Menurut prediksi dari BMKG, pada hari ini (21/3), matahari tepat berada di equator (khatulistiwa). Sementara posisi Sumut sangat dekat dengan garis yang memisahkan antara Utara dan Selatan ini. “Selain itu, bentuk awan saat ini juga tidak bagus. Bentuknya menyebar, sehingga rasa panas langsung terasa tidak ada pelindungan dari awan,” lanjutnya.

Data suhu udara antara BMKG dan traffic light berbeda. Ini dapat dilihat, data suhu di persimpangan lampu merah di jalan Sudirman Medan, pada pukul 16.00 Wib tercatat sebesar 35 derajat celcius. Sementara, data di lampu merah persimpangan Lapangan Benteng jalan Kejaksaan Medan tercatat sebesar 36 derajat celcius.

Suhu udara saat ini, ternyata meresahkan masyarakat. Rasa panas yang ditimbulkan, membuat masyarakat merasa lemas dan tidak semangat. Bahkan, ada sebagian orang yang tidak bersedia memakai pakaian berwarna putih. “Kalau warna hitam, cepat nyerap panas. Jadi pilih putih, akan terlihat lebih tenang,” ungkap Indri, pegawai Negeri sipil di jajaran pemprovsu.

Cuaca saat ini juga membuat dirinya tidak tenang, karena tidak selera makan, akibatnya dirinya lebih banyak hidup. “Minum terus, sampai makan tidak selera lagi,” tutupnya. (ram)

Suhu udara di Medan belakangan ini terasa sangat menyengat, gerah, dan panas. Padahal, suhunya masih termasuk normal menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sekitar 34 derajat celcius.

MEDAN-Sementara itu, suhu berdasarkan traffic light yang ada di persimpangan jalan di Medan bervariasi, mulai dari 34 derajat hingga 36 derajat celcius.

Menurut Kepala Data dan Informasi BMKG Sumut, Hendra Swarta, perbedaan data ini dimungkinkan karena alat penompang pengukur suhunya terbuat dari besi. Sehingga, panas yang diberikan tidak jadi panas alami. “Besi kalau kena matahari akan terus panas. Jadi, data yang diberikan tidak terlalu akurat. Karena, panas besi ditambah dengan suhu.

” ujarnya Dijelaskannya, untuk mengukur suhu udara, sebaiknya diletakkan di tanah. Jadi, selain mendapat data yang alami, juga akan mendapat data tentang kekuatan angin. “Kalau alat yang kita miliki sudah berstandar internasional. Alatnya diletakkan dihalaman, dengan ukuran minimal 10×10 cm. Jadi, kita bisa jamin dengan suhu yang tercatat,” lanjutnya.

Hendra menyatakan, suhu saat ini sudah mencapai 34 derajat celcius dan termasuk normal. Walaupun begitu, diakuinya, cuacanya lebih gerah dan panas bila dibandingkan dengan hari dengan suhu yang sama. “Sebetulnya tidak ada perbedaan. Kalau terasa lebih panas, karena dari prediksi kita, posisi kita saat ini sangat dekat dengan matahari,” tambahnya.

Menurut prediksi dari BMKG, pada hari ini (21/3), matahari tepat berada di equator (khatulistiwa). Sementara posisi Sumut sangat dekat dengan garis yang memisahkan antara Utara dan Selatan ini. “Selain itu, bentuk awan saat ini juga tidak bagus. Bentuknya menyebar, sehingga rasa panas langsung terasa tidak ada pelindungan dari awan,” lanjutnya.

Data suhu udara antara BMKG dan traffic light berbeda. Ini dapat dilihat, data suhu di persimpangan lampu merah di jalan Sudirman Medan, pada pukul 16.00 Wib tercatat sebesar 35 derajat celcius. Sementara, data di lampu merah persimpangan Lapangan Benteng jalan Kejaksaan Medan tercatat sebesar 36 derajat celcius.

Suhu udara saat ini, ternyata meresahkan masyarakat. Rasa panas yang ditimbulkan, membuat masyarakat merasa lemas dan tidak semangat. Bahkan, ada sebagian orang yang tidak bersedia memakai pakaian berwarna putih. “Kalau warna hitam, cepat nyerap panas. Jadi pilih putih, akan terlihat lebih tenang,” ungkap Indri, pegawai Negeri sipil di jajaran pemprovsu.

Cuaca saat ini juga membuat dirinya tidak tenang, karena tidak selera makan, akibatnya dirinya lebih banyak hidup. “Minum terus, sampai makan tidak selera lagi,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/