31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Pemprovsu Terbaik II Penanganan Covid-19 Wilayah Sumatera, Jokowi: Sinergitas Harus Tetap Dijaga

JAKRTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Pusat menilai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berhasil dalam penanganan Covid-19. Pemprov Sumut dianggap berkontribusi dan bekerja keras dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Pemprov Sumut pun diganjar penghargaan Penanganan Covid-19 sebagai terbaik ke-2 wilayah Sumatera.

PEMBERIAN penghargaan ini dilakukan di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/3). Provinsi Sumut berhasil meraih penghargaan kategori provinsi terbaik ke-2 sedangkan untuk peringkat pertama diraih Kepulauan Riaun

“Ini berkat kerja keras kita semua dalam menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat, TNI, Polri dan pemerintah, kita bisa melalui masa-masa sulit bersama dan kini kita tetap harus bekerja sama untuk memulihkan perekonomian kita,” kata Edy Rahmayadi, usai acara.

Penghargaan ini juga dipersembahkan Edy Rahmayadi kepada pahlawan-pahlawan pandemi Covid-19 dan orang-orang yang kehilangan keluarganya karena Covid-19. Dia berharap, pengorbanan mereka dihargai dengan cara bekerja keras bersama untuk memajukan dan menyejahterakan Sumut. “Banyak yang kehilangan selama Covid-19 dan kita harus bekerja keras untuk mensejahterakan Sumut agar pengorbanan mereka tidak sia-sia,” kata Edy.

Ada 16 kategori yang Penghargaan Penanganan Covid-19 termasuk satuan TNI, Polri, kabupaten/kota, lembaga, organisasi, BUMN, swasta termasuk negara sahabat. Menurut Presiden Joko Widodo, keberhasilan Indonesia melewati pandemi Covid-19 tidak terlepas kerja sama dari seluruh komponen bangsa. Presiden pun mengapresiasi semua pihak yang sudah bergotong royong menangani pandemi Covid-19. Sampai akhirnya mencapai titik berhasil, lalu diikuti pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Jokowi meminta semangat menangani pandemi tidak hilang begitu saja, tetapi dilanjutkan untuk penyakit lain. Diantaranya adalah TBC dan tengkes (stunting).

Jokowi tidak ingin begitu kasus Covid-19 saat ini menurun drastis, upaya dan sinergi tersebut menjadi loyo. Sinergi mengerahkan kekuatan seluruh komponen bangsa, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, sinergi lintas kementerian, harus tetap dipertahankan. “Jangan hanya berhenti di urusan Covid-19,” kata dia.

Menurut Jokowi, banyak persoalan, khususnya di dunia kesehatan yang membutuhkan upaya seperti saat menghadapi pandemi Covid-19. “Misalnya TBC, hati-hati. Stunting, peningkatan produksi pangan, penurunan angka kemiskinan,” jelasnya.

Jika persoalan-persoalan tersebut ditangani seperti pada kasus Covid-19, Jokowi yakin bisa diselesaikan dengan cepat. Dia menegaskan untuk mengatasi persoalan-persoalan kesehatan dan sosial ekonomi tersebut, sudah waktunya dilakukan seperti penanganan Covid-19.

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, Penghargaan Penanganan Covid-19 diberikan sebagai wujud apresiasi kepada semua komponen bangsa yang telah bekerja keras mengatasi Pandemi Covid-19. Penghargaan juga diberikan untuk para negara sahabat yang telah banyak memberikan perhatian, bantuan obat, hingga vaksin.

“Saat ini Indonesia masuk persiapan transisi endemi dan penurunan kasus telah terjadi hampir di seluruh negara termasuk Indonesia. Bahkan hasil sero survei Kementerian Kesehatan cakupan level imunitas penduduk meningkat pada level yang tinggi dan proporsi penduduk yang memiliki imunitas SARS Cov-2 mendekati 99%,” ujarnya.

Salah satu langkah strategis yang diambil pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yakni pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melalui Perpres No. 82 Tahun 2020, yang memungkinkan penerapan kebijakan “Gas” dan “Rem”.

Selain itu, pengadaan dan pengembangan vaksin dalam negeri, serta pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang didukung oleh berbagai Kementerian/Lembaga, TNI/POLRI, dan Pemda terbukti berhasil dan diakui oleh dunia internasional. Sejauh ini, dia menyebut kasus aktif terus berkurang. Dia memerinci, kasus aktif nasional saat ini 3.701 kasus (per 17 Maret 2023), dengan akumulasi konfirmasi mencapai kasus total sejumlah 6,7 juta.

“Angka ini share kasus aktif masih tetap didominasi Jawa-Bali, 85,81 persen. Sementara luar Jawa-Bali 14,19 persen. Dan selama Maret secara umum mengalami penurunan dan kasus aktif tertinggi di regional di luar Jawa, di Kalimantan. Kemudian tingkat kesembuhan di wilayah luar Jawa-Bali berada pada rentang 96,96 persen sampai dengan 98 persen,” jelasnya. (wan/dee/lyn)

JAKRTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Pusat menilai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berhasil dalam penanganan Covid-19. Pemprov Sumut dianggap berkontribusi dan bekerja keras dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Pemprov Sumut pun diganjar penghargaan Penanganan Covid-19 sebagai terbaik ke-2 wilayah Sumatera.

PEMBERIAN penghargaan ini dilakukan di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/3). Provinsi Sumut berhasil meraih penghargaan kategori provinsi terbaik ke-2 sedangkan untuk peringkat pertama diraih Kepulauan Riaun

“Ini berkat kerja keras kita semua dalam menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat, TNI, Polri dan pemerintah, kita bisa melalui masa-masa sulit bersama dan kini kita tetap harus bekerja sama untuk memulihkan perekonomian kita,” kata Edy Rahmayadi, usai acara.

Penghargaan ini juga dipersembahkan Edy Rahmayadi kepada pahlawan-pahlawan pandemi Covid-19 dan orang-orang yang kehilangan keluarganya karena Covid-19. Dia berharap, pengorbanan mereka dihargai dengan cara bekerja keras bersama untuk memajukan dan menyejahterakan Sumut. “Banyak yang kehilangan selama Covid-19 dan kita harus bekerja keras untuk mensejahterakan Sumut agar pengorbanan mereka tidak sia-sia,” kata Edy.

Ada 16 kategori yang Penghargaan Penanganan Covid-19 termasuk satuan TNI, Polri, kabupaten/kota, lembaga, organisasi, BUMN, swasta termasuk negara sahabat. Menurut Presiden Joko Widodo, keberhasilan Indonesia melewati pandemi Covid-19 tidak terlepas kerja sama dari seluruh komponen bangsa. Presiden pun mengapresiasi semua pihak yang sudah bergotong royong menangani pandemi Covid-19. Sampai akhirnya mencapai titik berhasil, lalu diikuti pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Jokowi meminta semangat menangani pandemi tidak hilang begitu saja, tetapi dilanjutkan untuk penyakit lain. Diantaranya adalah TBC dan tengkes (stunting).

Jokowi tidak ingin begitu kasus Covid-19 saat ini menurun drastis, upaya dan sinergi tersebut menjadi loyo. Sinergi mengerahkan kekuatan seluruh komponen bangsa, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, sinergi lintas kementerian, harus tetap dipertahankan. “Jangan hanya berhenti di urusan Covid-19,” kata dia.

Menurut Jokowi, banyak persoalan, khususnya di dunia kesehatan yang membutuhkan upaya seperti saat menghadapi pandemi Covid-19. “Misalnya TBC, hati-hati. Stunting, peningkatan produksi pangan, penurunan angka kemiskinan,” jelasnya.

Jika persoalan-persoalan tersebut ditangani seperti pada kasus Covid-19, Jokowi yakin bisa diselesaikan dengan cepat. Dia menegaskan untuk mengatasi persoalan-persoalan kesehatan dan sosial ekonomi tersebut, sudah waktunya dilakukan seperti penanganan Covid-19.

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, Penghargaan Penanganan Covid-19 diberikan sebagai wujud apresiasi kepada semua komponen bangsa yang telah bekerja keras mengatasi Pandemi Covid-19. Penghargaan juga diberikan untuk para negara sahabat yang telah banyak memberikan perhatian, bantuan obat, hingga vaksin.

“Saat ini Indonesia masuk persiapan transisi endemi dan penurunan kasus telah terjadi hampir di seluruh negara termasuk Indonesia. Bahkan hasil sero survei Kementerian Kesehatan cakupan level imunitas penduduk meningkat pada level yang tinggi dan proporsi penduduk yang memiliki imunitas SARS Cov-2 mendekati 99%,” ujarnya.

Salah satu langkah strategis yang diambil pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yakni pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melalui Perpres No. 82 Tahun 2020, yang memungkinkan penerapan kebijakan “Gas” dan “Rem”.

Selain itu, pengadaan dan pengembangan vaksin dalam negeri, serta pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang didukung oleh berbagai Kementerian/Lembaga, TNI/POLRI, dan Pemda terbukti berhasil dan diakui oleh dunia internasional. Sejauh ini, dia menyebut kasus aktif terus berkurang. Dia memerinci, kasus aktif nasional saat ini 3.701 kasus (per 17 Maret 2023), dengan akumulasi konfirmasi mencapai kasus total sejumlah 6,7 juta.

“Angka ini share kasus aktif masih tetap didominasi Jawa-Bali, 85,81 persen. Sementara luar Jawa-Bali 14,19 persen. Dan selama Maret secara umum mengalami penurunan dan kasus aktif tertinggi di regional di luar Jawa, di Kalimantan. Kemudian tingkat kesembuhan di wilayah luar Jawa-Bali berada pada rentang 96,96 persen sampai dengan 98 persen,” jelasnya. (wan/dee/lyn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/