32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Prof DR Jeon OK Joo, Sosok di Balik Trend Rambut Korean Style

Mengajar di SMKN 8 Medan, Kagumi Wanita Sumut

Demam Korea sudah capek untuk dituliskan. Tapi, tidak untuk menulis sosok dibalik suksesnya Korean Style. Dia adalah Prof DR Jeon OK Joo. Dan, kini dia menjadi gurudi SMKN 8 Medan.

CHAIRIL HUDA, Medan

Wanita itu cukup mencuri perhatian. Berpakaian Dinas Pendidikan Medan, tapi tidak tampak sebagai wanita Indonesia. Mukanya sangat Korea. Sempat juga terbersit tanya, sudah begitu mengerikankah demam Korea hingga seorang guru berani operasi plastik agar tampak Korea?

Beruntung, tanya itu langsung terjawab. Wanita berambut pendek yang pada Jumat (20/4) di Masjid Agung Medan memang benar orang Korea. Dia adalah Prof DR Jeon OK Joo, sukarelawan yang diutus lembaga pemerintahan Korea Selatan, Korea International Cooperation Agency (KOICA).

“Pakai Bahasa Indonesia saja ya. Tapi, maaf bahasa Indonesia belum lancar,” buka sang profesor yang akrab dipanggil Bu Mirah itu ketika Sumut Pos ajak berbincang.

Berhubung Korean Style sedang naik daun dan Bu Mirah dari Korea, perbincangan pun tak lepas dari itu. Sebagai profesor, Bu Mirah ternyata cukup paham tentang perkembangan trend tersebut. Perbincangan mengalir dan terkuaklah kalau Bu Mirah ternyata salah seorang yang membuat Korean Style maju.

Ya, di Seoul, Korea Selatan, Bu Mirah mengajar di Hyechon College jurusan kecantikan untuk jenjang Strata-2 dan Strata-3, khususnya untuk mata kuliah kecantikan dan gaya rambut. Nah, menurutnya, murid-muridnya itulah yang kemudian mengembangkan tren rambut dan tata rias di Korea.
Dia menyebutkan, di Korea Selatan perkembangan tren rambut sangat luar biasa. Selain rambut, terkait alat-alat kecantikan juga sangat banyak. Perkembangan ini, diiringi dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang sedang mengambil jurusan kecantikan di Korea Selatan.

Lalu, kenapa ke Indonesia? “Saya cinta Indonesia, jadi saya datang ke Indonesia karena rasa cinta saya untuk Indonesia,” kata wanita berusia 50 tahun yang memiliki tanggal lahir 17 Agustus.

Bu Mirah mengaku, setibanya di Indonesia, khususnya Kota Medan yang paling terasa adalah udara panas. Bahkan, dia mengalami sulit tidur serta kulitnya sempat memerah. Tapi, selama sembilan bulan di Kota Medan akhirnya dia mulai terbiasa. Bahkan, Bu Mirah sudah keliling ke sejumlah daerah di Sumut seperti Danau Toba, Sibolga, Berastagi. Selain itu, dia juga sudah sudah pernah ke Sabang, Nanggroe Aceh Darusalam (NAD). “Sumut sangat cantik, Danau Toba sangat luar biasa indahnya,” sebutnya.

Keindahan yang dimiliki Sumut, dan keanekaragaman suku serta kekayaan tumbuhan membuat dia semakin suka berada di Sumut. “Indonesia sangat kaya, sampai ada pohon minyak (pohon kelapa sawit, Red), daun-daunannya sangat lebat dan indah dipandang,” sebutnya.
Bu Mirah menyatakan, indahnya Indonesia khususnya Sumut terletak pada wanitanya. Hal ini dapat dilihat dari rambut wanita Sumut yang bagus serta kulit yang cantik dan seksi.

“Makanya, setiap mengajar di SMKN 8 saya selalu pergi naik sepeda, supaya saya bisa memiliki kulit seperti orang Indonesia yang seksi,” ujar pecinta mobil jeep ini.

Dia bercerita, di Korea, untuk mendapatkan kulit seperti orang Indonesia harus pergi ke salon dengan cara mengeluarkan uang yang cukup mahal. Ibu yang telah membesarkan dua anak laki-laki itu menyatakan,  kulit wanita Indonesia berbeda dengan negara lain. “Saya sering sampaikan dalam mengajar, wanita Indonesia itu indah dan menarik dipandang,” ucapnya yang mengaku punya anak sulung laki-laki bekerja sebagai polisi berpangkat perwira tinggi dan anak bungsunya seorang artis di Korea Selatan.

Selama berada di Kota Medan, Mirah terus berkeliling melakukan demonstrasi cara merias dan memotong rambut ke sejumlah wanita, mulai siwa SMKN 8 Medan, dharma wanita Dinas Pendidikan dan para dosen wanita di USU serta Universitas HKBP Nomensen. Saat demonstrasi itu, seorang model asal Kota Medan, Ola Kaprilia Fauzie selalu menjadi modelnya. (ril)

Mengajar di SMKN 8 Medan, Kagumi Wanita Sumut

Demam Korea sudah capek untuk dituliskan. Tapi, tidak untuk menulis sosok dibalik suksesnya Korean Style. Dia adalah Prof DR Jeon OK Joo. Dan, kini dia menjadi gurudi SMKN 8 Medan.

CHAIRIL HUDA, Medan

Wanita itu cukup mencuri perhatian. Berpakaian Dinas Pendidikan Medan, tapi tidak tampak sebagai wanita Indonesia. Mukanya sangat Korea. Sempat juga terbersit tanya, sudah begitu mengerikankah demam Korea hingga seorang guru berani operasi plastik agar tampak Korea?

Beruntung, tanya itu langsung terjawab. Wanita berambut pendek yang pada Jumat (20/4) di Masjid Agung Medan memang benar orang Korea. Dia adalah Prof DR Jeon OK Joo, sukarelawan yang diutus lembaga pemerintahan Korea Selatan, Korea International Cooperation Agency (KOICA).

“Pakai Bahasa Indonesia saja ya. Tapi, maaf bahasa Indonesia belum lancar,” buka sang profesor yang akrab dipanggil Bu Mirah itu ketika Sumut Pos ajak berbincang.

Berhubung Korean Style sedang naik daun dan Bu Mirah dari Korea, perbincangan pun tak lepas dari itu. Sebagai profesor, Bu Mirah ternyata cukup paham tentang perkembangan trend tersebut. Perbincangan mengalir dan terkuaklah kalau Bu Mirah ternyata salah seorang yang membuat Korean Style maju.

Ya, di Seoul, Korea Selatan, Bu Mirah mengajar di Hyechon College jurusan kecantikan untuk jenjang Strata-2 dan Strata-3, khususnya untuk mata kuliah kecantikan dan gaya rambut. Nah, menurutnya, murid-muridnya itulah yang kemudian mengembangkan tren rambut dan tata rias di Korea.
Dia menyebutkan, di Korea Selatan perkembangan tren rambut sangat luar biasa. Selain rambut, terkait alat-alat kecantikan juga sangat banyak. Perkembangan ini, diiringi dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang sedang mengambil jurusan kecantikan di Korea Selatan.

Lalu, kenapa ke Indonesia? “Saya cinta Indonesia, jadi saya datang ke Indonesia karena rasa cinta saya untuk Indonesia,” kata wanita berusia 50 tahun yang memiliki tanggal lahir 17 Agustus.

Bu Mirah mengaku, setibanya di Indonesia, khususnya Kota Medan yang paling terasa adalah udara panas. Bahkan, dia mengalami sulit tidur serta kulitnya sempat memerah. Tapi, selama sembilan bulan di Kota Medan akhirnya dia mulai terbiasa. Bahkan, Bu Mirah sudah keliling ke sejumlah daerah di Sumut seperti Danau Toba, Sibolga, Berastagi. Selain itu, dia juga sudah sudah pernah ke Sabang, Nanggroe Aceh Darusalam (NAD). “Sumut sangat cantik, Danau Toba sangat luar biasa indahnya,” sebutnya.

Keindahan yang dimiliki Sumut, dan keanekaragaman suku serta kekayaan tumbuhan membuat dia semakin suka berada di Sumut. “Indonesia sangat kaya, sampai ada pohon minyak (pohon kelapa sawit, Red), daun-daunannya sangat lebat dan indah dipandang,” sebutnya.
Bu Mirah menyatakan, indahnya Indonesia khususnya Sumut terletak pada wanitanya. Hal ini dapat dilihat dari rambut wanita Sumut yang bagus serta kulit yang cantik dan seksi.

“Makanya, setiap mengajar di SMKN 8 saya selalu pergi naik sepeda, supaya saya bisa memiliki kulit seperti orang Indonesia yang seksi,” ujar pecinta mobil jeep ini.

Dia bercerita, di Korea, untuk mendapatkan kulit seperti orang Indonesia harus pergi ke salon dengan cara mengeluarkan uang yang cukup mahal. Ibu yang telah membesarkan dua anak laki-laki itu menyatakan,  kulit wanita Indonesia berbeda dengan negara lain. “Saya sering sampaikan dalam mengajar, wanita Indonesia itu indah dan menarik dipandang,” ucapnya yang mengaku punya anak sulung laki-laki bekerja sebagai polisi berpangkat perwira tinggi dan anak bungsunya seorang artis di Korea Selatan.

Selama berada di Kota Medan, Mirah terus berkeliling melakukan demonstrasi cara merias dan memotong rambut ke sejumlah wanita, mulai siwa SMKN 8 Medan, dharma wanita Dinas Pendidikan dan para dosen wanita di USU serta Universitas HKBP Nomensen. Saat demonstrasi itu, seorang model asal Kota Medan, Ola Kaprilia Fauzie selalu menjadi modelnya. (ril)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/