Site icon SumutPos

Pesantren-Pesantren Doakan Dahlan

Foto: Achmad Riza/Jawa Pos Radar Jombang
Ratusan santri Tebuireng berdoa bersama untuk Dahlan Iskan dan keselamatan bangsa.

JOMBANG, SUMUTPOS.CO – Dahlan Iskan akan tetap berjalan tegak memasuki ruang sidang yang akan menentukan nasibnya pagi ini. Sebab, doa mengiringinya dari mana-mana. Itu juga menjadi cermin bahwa masyarakat sebanarnya tetap yakin Dahlan hanya menjadi korban ”penguasa” yang sejak lama membidiknya.

Kemarin ratusan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, mendoakan Dahlan Iskan lewat acara yang dikemas dalam doa bersama untuk keselamatan bangsa dan tegaknya keadilan di Indonesia. Kegiatan yang dipimpin KH Fahmi Amrullah Hadziq itu berlangsung khidmat dan diikuti seluruh santri dari Unit Pendidikan SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng.

Gus Fahmi –sapaan akrabnya– menyatakan, doa bersama itu diharapkan mampu memberikan berkah bagi negara Indonesia. ’’Mari kita doakan supaya Indonesia mendapatkan keberkahan dengan menegakkan keadilan dengan kejujuran dan keikhlasan,” jelasnya.

Dia berharap kasus yang membelit Dahlan Iskan akan diputuskan dengan adil dan tanpa tedeng aling-aling. ’’Karena kadang-kadang dalil itu bisa dicari-cari. Kebenaran di sisi manusia ini relatif, tapi kebenaran di sisi Allah itu mutlak, karena kebenaran hanya milik Allah,” lanjut pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Putri tersebut.

Dia berharap hukum tidak tebang pilih dan tumpul ke atas, tapi tajam ke bawah. ’’Membebaskan seribu orang yang bersalah itu lebih baik daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah,” tegasnya.

Doa untuk kebebasan Dahlan juga dilakukan santri dan pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang, Jateng. Ponpes itu dipimpin kiai karismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Bahkan, Mbah Moen yang tadi malam sedang berada di Ponpes Denanyar, Jombang, menyempatkan berbicara langsung dengan Dahlan Iskan melalui telepon seluler. Mbah Moen menguatkan hati Dahlan yang sedang menghadapi cobaan.

Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Dari kiri: Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Teguh Santosa, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, Budayawan Adhie Massardi, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma dan Koordinator Sahabat Dahlan Endon Swandana mengepalkan tangan saat potongan tumpeng “Cinta Untuk Dahlan’ di Jakarta, Selasa (18/4/17).

Di tempat terpisah, Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, melakukan hal yang sama. Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum yang juga putra pendiri NU KH Hasib Wahab mengungkapkan, dirinya kenal Dahlan sebagai orang yang baik. ’’Saya beserta para santri Bahrul Ulum selalu mendoakan Pak Dahlan agar dibebaskan. Sebab, saya kenal dan tahu sendiri Pak Dahlan tidak mungkin korupsi. Beliau pekerja keras. Orangnya juga sabar, nriman, dan tidak neko-neko,’’ ujar Gus Hasib.

Masih dari Jombang, doa untuk Dahlan juga dipanjatkan santri Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar asuhan KH Abd. Salam Shohib Bisri. Sedangkan para penghafal Alquran alumni Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum, Jombang, tadi malam datang ke rumah Dahlan khusus untuk mendoakan mantan menteri BUMN itu menjelang pembacaan vonis yang diagendakan hari ini.

Rombongan dipimpin Ketua Yayasan H M. Za’imuddin W. As’ad. Pertemuan dengan Dahlan yang tidak lebih dari sejam itu terasa hangat dan sangat khusyuk. Para penghafal Alquran tersebut berdoa bersama diikuti Dahlan dan Ny Nafsiah Dahlan. ”Semoga Pak Dahlan diberi kemudahan,” ucap Za’imuddin.

Za’imuddin menuturkan, dirinya datang ke Surabaya khusus untuk mendoakan Dahlan agar ikhlas dengan apa pun yang diputuskan pengadilan. Dia juga sama sekali tidak percaya dengan tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Dahlan.

”Kami yakin beliau (Dahlan, Red) tidak salah. Hanya korban dari anak buah yang tidak amanah,” ucapnya. Za’imuddin meyakini itu karena mendengar nama Dahlan dan perjuangannya sejak lama. Terutama dalam bidang agama. (riz/nk/jpr/eko/c10/nw/jpg/adz)

Exit mobile version