25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kalahkan Abdillah di 2008, Chairuman Pertahankan Timses

Bisa dibilang, dibandingkan dengan sejumlah kandidat calon gubernur lainnya, Chairuman Harahap lah yang paling mapan tim suksesnya. Bagaimana tidak, untuk menghadapi Pilgubsu 2013 mendatang, anggota DPR dari Fraksi Golkar itu masih menggunakan tim sukses yang digunakan saat menjadi kandidat cagub pada Pilgubsu 2008 silam.

Timses jadul ini tak bisa diremehkan. Pasalnya, berdasarkan hasil survein (Lembaga Survei Indonesia) terhadap enam kandidat calon Gubernur Sumut jelang Pilgub 2008 saat itu, Chairuman Harahap di posisi tertinggi dengan meraup 23 persen suara. Rudolf Pardede di urutan kedua dengan 19 persen suara, disusul Wali Kota Binjai Ali Umri dengan 17 persen suara. Sementara, Wali Kota Medan Abdillah meraih 14 persen suara.

Hanya saja, Chairuman yang saat itu masih menjabat sebagai Deputy III Menko Polhukam, gagal mendapatkan perahu partai untuk maju sebagai cagub di Pilgubsu 2008. PDIP yang saat itu diharapkan mau mengusungnya, malah mengusung pasangan Tri Tamtomo-Benny Pasaribu. Namun, selang setahun, pada pemilu 2009 Chairuman bisa menggaet kursi di DPR lewat Partai Golkar.

Chairuman mengaku timsesnya yang dibentuk saat menghadapi pilgub 2008 hingga saat ini masih andal. “Tim lama masih solid,” cetus Chairuman kepada Sumut Pos.

Saat ditanya bagaimana persiapannya jelang Pilgub 2013 mendatang, mantan Kajati Sumut itu tidak banyak membeberkan keterangan. Dia hanya mengatakan, timsesnya terus bekerja. Terkait seberapa besar peluangnya untuk diusung Golkar, dia mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih mengikuti prosedur pencalonan yang sudah baku di partai beringin rindang itu.

“Semua masih menunggu kepastian karena bagaimana pun nanti ujungnya partai lah yang punya kewenangan untuk mengusungnya,” urai Chairuman.
Apakah sudah mendapat sinyal dari Ketum Golkar Aburizal Bakrie? Chairuman tidak menjawab tegas. Dia hanya menceritakan bahwa Ical memintanya untuk menjalankan prosedur partai.

Apakah sudah menemukan pasangan? “Belum, nanti, itu nanti. Belum waktunya, masih beberapa bulan lagi,” jawabnya.
Kembali ke soal hasils survei LSI jelang pilgub 2008. Berita mengenai hasil survei LSI ini dimuat di koran ini pada 5 September 2007. Saat itu Sumut Pos mendapatkan salinan hasil survei, yang sebenarnya sifatnya internal, bukan untuk dikonsumsi publik.

Survei LSI yang dilakukan Maret-April 2007. Saat itu, Muhammad Qudhari, mantan peneliti LSI mengatakan, hasil survei tersebut cukup menarik, dimana kandidat yang selama ini lebih banyak berdomisili di Jakarta, yakni Chairuman Harahap, bisa menempati posisi tertinggi.
“Hal itu menunjukkan keberhasilan dia melakukan sosialisasi, meski pun selama ini lebih sering ada di Jakarta. Ini menarik kerena dia bisa mengalahkan sejumlah kandidat yang selama ini tinggal di Sumut,” ungkap Qodhari, yang kini mendirikan lembaga survei bernama IndoBarometer, kepada Sumut Pos di Jakarta, 4 September 2007 lalu.

Teranyar, Ketua Umum MKGR, Priyo Budi Santoso usai menghadiri Musda VII MKGR Provinsi Sumut di Hotel Dharma Deli Medan, Sabtu (12/5) lalu, mengatakan dari hasil survey yang dilakukan DPP Partai Golkar, saat ini yang mencuat, nama Abdillah dan Chairuman Harahap untuk pencalonan Cagubsu yang akan datang.

“Berdasarkan survey yang dilakukan DPP Partai Golkar, nama Abdillah dan Chairuman nama teratas berdasarkan pemilihan masyarakat. Tapi, kami belum menetapkan pencalonan cagub dalam Pilgubsu,” tegas Priyo saat itu. (sam)

Bisa dibilang, dibandingkan dengan sejumlah kandidat calon gubernur lainnya, Chairuman Harahap lah yang paling mapan tim suksesnya. Bagaimana tidak, untuk menghadapi Pilgubsu 2013 mendatang, anggota DPR dari Fraksi Golkar itu masih menggunakan tim sukses yang digunakan saat menjadi kandidat cagub pada Pilgubsu 2008 silam.

Timses jadul ini tak bisa diremehkan. Pasalnya, berdasarkan hasil survein (Lembaga Survei Indonesia) terhadap enam kandidat calon Gubernur Sumut jelang Pilgub 2008 saat itu, Chairuman Harahap di posisi tertinggi dengan meraup 23 persen suara. Rudolf Pardede di urutan kedua dengan 19 persen suara, disusul Wali Kota Binjai Ali Umri dengan 17 persen suara. Sementara, Wali Kota Medan Abdillah meraih 14 persen suara.

Hanya saja, Chairuman yang saat itu masih menjabat sebagai Deputy III Menko Polhukam, gagal mendapatkan perahu partai untuk maju sebagai cagub di Pilgubsu 2008. PDIP yang saat itu diharapkan mau mengusungnya, malah mengusung pasangan Tri Tamtomo-Benny Pasaribu. Namun, selang setahun, pada pemilu 2009 Chairuman bisa menggaet kursi di DPR lewat Partai Golkar.

Chairuman mengaku timsesnya yang dibentuk saat menghadapi pilgub 2008 hingga saat ini masih andal. “Tim lama masih solid,” cetus Chairuman kepada Sumut Pos.

Saat ditanya bagaimana persiapannya jelang Pilgub 2013 mendatang, mantan Kajati Sumut itu tidak banyak membeberkan keterangan. Dia hanya mengatakan, timsesnya terus bekerja. Terkait seberapa besar peluangnya untuk diusung Golkar, dia mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih mengikuti prosedur pencalonan yang sudah baku di partai beringin rindang itu.

“Semua masih menunggu kepastian karena bagaimana pun nanti ujungnya partai lah yang punya kewenangan untuk mengusungnya,” urai Chairuman.
Apakah sudah mendapat sinyal dari Ketum Golkar Aburizal Bakrie? Chairuman tidak menjawab tegas. Dia hanya menceritakan bahwa Ical memintanya untuk menjalankan prosedur partai.

Apakah sudah menemukan pasangan? “Belum, nanti, itu nanti. Belum waktunya, masih beberapa bulan lagi,” jawabnya.
Kembali ke soal hasils survei LSI jelang pilgub 2008. Berita mengenai hasil survei LSI ini dimuat di koran ini pada 5 September 2007. Saat itu Sumut Pos mendapatkan salinan hasil survei, yang sebenarnya sifatnya internal, bukan untuk dikonsumsi publik.

Survei LSI yang dilakukan Maret-April 2007. Saat itu, Muhammad Qudhari, mantan peneliti LSI mengatakan, hasil survei tersebut cukup menarik, dimana kandidat yang selama ini lebih banyak berdomisili di Jakarta, yakni Chairuman Harahap, bisa menempati posisi tertinggi.
“Hal itu menunjukkan keberhasilan dia melakukan sosialisasi, meski pun selama ini lebih sering ada di Jakarta. Ini menarik kerena dia bisa mengalahkan sejumlah kandidat yang selama ini tinggal di Sumut,” ungkap Qodhari, yang kini mendirikan lembaga survei bernama IndoBarometer, kepada Sumut Pos di Jakarta, 4 September 2007 lalu.

Teranyar, Ketua Umum MKGR, Priyo Budi Santoso usai menghadiri Musda VII MKGR Provinsi Sumut di Hotel Dharma Deli Medan, Sabtu (12/5) lalu, mengatakan dari hasil survey yang dilakukan DPP Partai Golkar, saat ini yang mencuat, nama Abdillah dan Chairuman Harahap untuk pencalonan Cagubsu yang akan datang.

“Berdasarkan survey yang dilakukan DPP Partai Golkar, nama Abdillah dan Chairuman nama teratas berdasarkan pemilihan masyarakat. Tapi, kami belum menetapkan pencalonan cagub dalam Pilgubsu,” tegas Priyo saat itu. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/