MEDAN- Hingga kini, nasib tiga nakhoda kapal ikan yang sempat disandera di perairan Belawan oleh Orang Tak Kenal (OTK), beberapa hari yang lalu, hingga saat ini Jum’at (20/7) belum juga diketahui nasibnya.
Padahal tiga kapal yang digunakan nakhoda telah berada di Tangkahan gudang SBU di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) Gabion sejak beberapa hari lalu. Sekadar mengingatkan, beberapa hari lalu tiga kapal penangkap ikan jenis pukat cerut, berangkat melaut kearah Timur Selat Malaka.
Namun selang beberapa jam kemudian, dari hubungan kontak alat komunikasi diketahui bahwa nakhoda kapal tersebut sedang disandera kawanan perompak. Penjahat laut tersebut meminta sejumlah uang tebusan agar nakhoda dapat dibebaskan.
Selang beberapa hari kemudian, ketiga kapal itu kembali ke Tangkahan dengan dibawa para awak lain yang tidak ikut di sandera. Sampai sekarang belum diketahui nasib tiga nakhoda tersebut.
Kasus perompakan ini, sangat disesalkan Ketua HNSI Kota Medan Zulfahri Siagian. HNSI merasa prihatin atas kejadian yang telah berulangkali terjadi tersebut. HNSI memastikan, aksi perompakan ini, membuat resah para nelayan untuk melaut. “HNSI berharap agar aparat keamananan laut, khususnya Polair dan Marinir, agar lebih meningkatkan pengamanan di laut sehingga nelayan yang mencari nafkah di laut menjadi nyaman,” ujar Zulfahri Siagian.
Sementara, Direktur Pol Air Poldasu Kombes Pol Ario Gatut ‘dingin’ menyikapi kejadian ini. Gatut enggan mengangkat telepon wartawan Sumut Pos, saat dihubungi Jum’at (20/7) malam. Pesan singkat ke no 081343111XXX yang dilayangkan ke HP Perwira berpangkat melati tiga itu juga tak dibalasnya. (mag-12)