MEDAN-Lebaran hanya tinggal seminggu lagi. Intensitas masyarakat yang ingin berbelanja guna memenuhi kebutuhan pada lebaran nanti tentunya semakin tinggi. Tak hanya sembako, pakaian pun menjadi sasaran utama masyarakat dalam berbelanja.
Sayangnya, masyarakat tak selalu mendapatkan haknya dalam meraih kenyamanan saat berbelanja. Ironisnya, yang menjadi penyebab dari tidak diperolehnya rasa nyaman tadi bukan karena layanan di pusat perbelanjaan yang tak maksimal, melainkan karena suasana semrawut yang ada di luar pusat perbelanjaan.
Salah satu contoh adalah apa yang terjadi di samping pusat perbelanjaan Ramayana atau tepat di depan Polsek Medan Kota. Di sini, hampir setiap sore terjadi kemacetan karena semrawutnya parkir yang ada di samping Ramayana.
Jalan masuk menuju ke pusat perbelanjaan itu tertutup oleh tumpukan kendaraan yang diparkir tepat di depan pintu masuk. Tak pelak, masyarakat yang ingin berbelanja di sana pun dibuat kewalahan untuk dapat memasuki pusat perbelanjaan tadi.
Tak hanya itu, tumpukan kenderaan yang terparkir tadi pun sering membuat macet karena badan jalan semakin kecil. Padahal, di sepanjang jalan itu tak ada tanda bahwa di sana merupakan salah satu area parkir yang menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan.
“Heran awak ngeliat parkir di sini. Tak ada tanda garis parkir di aspal. Sudah itu, beberapa hari lalu pun sudah ada tanda larangan parkir yang dibuat oleh pemerintah kota. Tapi sekarang tanda itu hilang. Entah siapa yang merusaknya dan mencurinya. Lihatlah, kursi pun sudah berada di tengah jalan sebagai tanda bahwa itu areal parkir. Ini kan sudah tidak benar. Membuat jalan menjadi macet saja,” keluh Budi, salah seorang karyawan swasta yang kerap menghabiskan waktunya di pusat perbelanjaan Ramayana.
“Saya pikir pihak Polsek Medan Kota pun sudah pantas lah melakukan penertiban di sini. Kalau kemarin ada tanda larangan parkir di sini, kenapa mobil-mobil dan sepeda motor dibiarkan saja terparkir tanpa ditilang. Padahal tanda parkir itu ada tepat di samping Polsek Medan Kota. Sebagai masyarakat, saya berharap semoga hal ini tidak berlarut karena yang kami butuhkan adalah kenyamanan,” tambahnya lagi. (ije)