32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Bentrok di Humbahas, Kapolres Mendadak Dicopot

AKBP Heri Sulismono: Ini Tantangan Berat

MEDAN-Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro secara mendadak mencopot Kapolres Humbang Hasundutan (Humbahas), AKBP Perdi H Kalele dari jabatannya Kamis (20/9).

Jabatan Kapolres Humbahas yang baru diberikan kepada AKBP Heri Sulismono yang sebelumnya menjabat Kasubdit I Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu.

Pencopotan sekaligus serahterima jabatan dipimpin langsung Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro di aula Kamtibmas Markas Poldasu Jalan Sisingamangaraja kilometer 10,5 Medan. Pencopotan ini terkesan mendadak, bahkan AKBP Heri Sulismono mengaku mendapat kabar dirinya diangkat menjadi Kapolres Humbahas, pada Kamis (20/9) petang, sekira pukul 15.00 WIB. “Jam 15.00 WIB saya diberi tau akan menjabat sebagai Kapolres Humbahas menggantikan Kapolres yang lama,” ujarnya.

Mantan Komandan satuan Gegana Polda Metro itu mengatakan, setelah acara serah terima jabatan ini dirinya langsung berangkat ke Humbahas untuk menduduki jabatan barunya. “Di manapun tugas itu tantangan ke depan pasti berat. Ini pertama kali saya menjadi Kapolres,” katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, pencopotan Kapolres Humbahas yang lama karena kelalaiannya tidak menjalankan sesuai amanah yang harus dilaksanakan.

“Saat kejadian bentrok di Humbahas, Kapolres tidak berada di wilayahnya. Posisinya berada di Medan. Ini dinilai tidak melaksanakan tugas yang diamanahkan secara sungguh-sungguh. Dengan demikian Kapoldasu mengambil keputusan dengan mengeluarkan SPRIN tanggal 20 September 2012 untuk pergantian Kapolres Humbahas,” ujar Heru.

Menurut Heru, bentrokan di Humbahas dipicu adanya pelebaran jalan oleh pihak PT TPL di kawasan hutan Sektor Tele Blok 8, Desa Sipitu Huta. Tindakan perusahaan pulp yang dulunya bernama PT Inti Indorayon Utama itu diprotes warga, karena jalan itu merupakan lahan masyarakat. Warga pun mendatangi lokasi dan meminta agar pengerjaan pembukaan jalan itu dihentikan.

“Masyarakat saling ancam dengan pihak keamanan PT TPL, serta personel Brimob yang bertugas melakukan pengamanan. Sekuriti PT TPL, Franki Hutagaol dan anggota Brimob Briptu Rhot Simamora mengalami luka bacok. Satu eskavator yang digunakan untuk pelebaran jalan dibakar. Korban dirawat di Rumah Sakit HKBP Balige,” jelasnya.

Sekadar mengingatkan, bentrokan pecah di Desa Sipitu Huta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Rabu (19/9). Satu petugas sekuriti PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan satu angota Brimob terluka, serta satu eskavator dibakar. Belum diperoleh korban dari warga.

Informasi yang diperoleh dari lapangan, bentrokan dipicu pelebaran jalan oleh pihak PT TPL di kawasan hutan Sektor Tele Blok 8, Desa Sipitu Huta. Tindakan perusahaan pulp yang dulunya bernama PT Inti Indorayon Utama itu diprotes warga, karena jalan itu merupakan lahan masyarakat.
Warga pun mendatangi lokasi dan meminta agar pengerjaan pembukaan jalan itu dihentikan. Bentrokan pun tak terelakkan. Warga saling ancam dengan pihak keamanan PT TPL, serta personel Brimob yang bertugas melakukan pengamanan. (mag-12)

AKBP Heri Sulismono: Ini Tantangan Berat

MEDAN-Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro secara mendadak mencopot Kapolres Humbang Hasundutan (Humbahas), AKBP Perdi H Kalele dari jabatannya Kamis (20/9).

Jabatan Kapolres Humbahas yang baru diberikan kepada AKBP Heri Sulismono yang sebelumnya menjabat Kasubdit I Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu.

Pencopotan sekaligus serahterima jabatan dipimpin langsung Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro di aula Kamtibmas Markas Poldasu Jalan Sisingamangaraja kilometer 10,5 Medan. Pencopotan ini terkesan mendadak, bahkan AKBP Heri Sulismono mengaku mendapat kabar dirinya diangkat menjadi Kapolres Humbahas, pada Kamis (20/9) petang, sekira pukul 15.00 WIB. “Jam 15.00 WIB saya diberi tau akan menjabat sebagai Kapolres Humbahas menggantikan Kapolres yang lama,” ujarnya.

Mantan Komandan satuan Gegana Polda Metro itu mengatakan, setelah acara serah terima jabatan ini dirinya langsung berangkat ke Humbahas untuk menduduki jabatan barunya. “Di manapun tugas itu tantangan ke depan pasti berat. Ini pertama kali saya menjadi Kapolres,” katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, pencopotan Kapolres Humbahas yang lama karena kelalaiannya tidak menjalankan sesuai amanah yang harus dilaksanakan.

“Saat kejadian bentrok di Humbahas, Kapolres tidak berada di wilayahnya. Posisinya berada di Medan. Ini dinilai tidak melaksanakan tugas yang diamanahkan secara sungguh-sungguh. Dengan demikian Kapoldasu mengambil keputusan dengan mengeluarkan SPRIN tanggal 20 September 2012 untuk pergantian Kapolres Humbahas,” ujar Heru.

Menurut Heru, bentrokan di Humbahas dipicu adanya pelebaran jalan oleh pihak PT TPL di kawasan hutan Sektor Tele Blok 8, Desa Sipitu Huta. Tindakan perusahaan pulp yang dulunya bernama PT Inti Indorayon Utama itu diprotes warga, karena jalan itu merupakan lahan masyarakat. Warga pun mendatangi lokasi dan meminta agar pengerjaan pembukaan jalan itu dihentikan.

“Masyarakat saling ancam dengan pihak keamanan PT TPL, serta personel Brimob yang bertugas melakukan pengamanan. Sekuriti PT TPL, Franki Hutagaol dan anggota Brimob Briptu Rhot Simamora mengalami luka bacok. Satu eskavator yang digunakan untuk pelebaran jalan dibakar. Korban dirawat di Rumah Sakit HKBP Balige,” jelasnya.

Sekadar mengingatkan, bentrokan pecah di Desa Sipitu Huta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Rabu (19/9). Satu petugas sekuriti PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan satu angota Brimob terluka, serta satu eskavator dibakar. Belum diperoleh korban dari warga.

Informasi yang diperoleh dari lapangan, bentrokan dipicu pelebaran jalan oleh pihak PT TPL di kawasan hutan Sektor Tele Blok 8, Desa Sipitu Huta. Tindakan perusahaan pulp yang dulunya bernama PT Inti Indorayon Utama itu diprotes warga, karena jalan itu merupakan lahan masyarakat.
Warga pun mendatangi lokasi dan meminta agar pengerjaan pembukaan jalan itu dihentikan. Bentrokan pun tak terelakkan. Warga saling ancam dengan pihak keamanan PT TPL, serta personel Brimob yang bertugas melakukan pengamanan. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/