25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kembangkan Program Wirausaha dan Kemandirian Anak Disabelitas

LEMBAGA Kursus dan Pelatihan (LKP) Cellpower Indonesia laksanakan Pelatihan Komputer untuk anak-anak disabelitas (berkebutuhan khusus) bertempat di Hotel Grand Orri Berastagi dari yang berlangsung sejak 5 hingga 18 Desember lalu. Pelatihan Komputer ini berupa Pelatihan Teknisi Komputer sampai merakit komputer sehingga anak-anak yang dilatih setelah mengikuti pelatihan ini mampu berwirausaha dan memiliki kemandirian sebagai bekal menghadapi masa depan.

“Tentunya agar program ini berhasil, LKP Cellpower Indonesia tetap mendampingi anak-anak SLB setingkat SMU Dikmen dalam merintis usaha ataupun menciptakan kemandirian dengan bekerjasama kepada orangtua anak yang berkebutuhan khusus ini,”ungkap Andreas Peranginangin,M.Si, selaku Direktur  LKP Cellpower Indonesia ditengah-tengah penutupan program pelatihan (18/12) lalu.

Kegiatan yang dihadiri langsung Eddy Bactari, S.Sos selaku Direktorat PK-LK Dikmen Kemdikbud Jakarta, berasal dari sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Sumatera Utara. Di antaranya SLB Negeri Pembina Medan, SLB Negeri Binjai, SLB Negeri Serdang Berdagai, SLB Negeri Soborong-borong dan SLB Swasta YPAC Medan dengan jumlah peserta 20 orang.

“untuk kegiatannya, setiap pagi anak-anak bangun pagi dan senam pagi, dan pembelajaran selingi dengan games dan hiburan di kelas serta ada juga pembelajaran di luar kelas seperti outdoor dengan pengenalan lingkungan. Dengan Metode Pembelajaran tersebut anak-anak berkebutuhan khusus ini tidak bosan belajar komputer sehingga pola pembelajaran 200 jam pelajaran terlaksana dengan sistematis dan baik selama 14 hari,” terangnya lagi.

Pembelajaran di kelas tentunya  ditemani oleh Bapak/Ibu guru pendamping dari sekolah masing-masing karena jenis ketunaan yang berbeda seperti anak tuna rungu, serta tuna grahita. Metode pembelajaran lebih bersifat perorangan karena anak-anak berkebutuhan khusus ini tergolong lebih focus dan lambat dalam hal menerima pembelajaran.

Diakhir kegiatan anak-anak penyandang disabelitas ini diberikan sertifikat serta ada pemberian piala untuk peserta yang mengikuti pelatihan dengan baik. Para peraih piala sebagai peserta terbaik adalah, Bikardo Siburian dari SLB Siborong-borong sebagai juara pertama, Deri Rosanta Lubis dari SLB Negeri Binjai sebagai juara kedua, Maulana dari SLB YPAC Medan sebagai juara ketiga.  (rel/uma)

LEMBAGA Kursus dan Pelatihan (LKP) Cellpower Indonesia laksanakan Pelatihan Komputer untuk anak-anak disabelitas (berkebutuhan khusus) bertempat di Hotel Grand Orri Berastagi dari yang berlangsung sejak 5 hingga 18 Desember lalu. Pelatihan Komputer ini berupa Pelatihan Teknisi Komputer sampai merakit komputer sehingga anak-anak yang dilatih setelah mengikuti pelatihan ini mampu berwirausaha dan memiliki kemandirian sebagai bekal menghadapi masa depan.

“Tentunya agar program ini berhasil, LKP Cellpower Indonesia tetap mendampingi anak-anak SLB setingkat SMU Dikmen dalam merintis usaha ataupun menciptakan kemandirian dengan bekerjasama kepada orangtua anak yang berkebutuhan khusus ini,”ungkap Andreas Peranginangin,M.Si, selaku Direktur  LKP Cellpower Indonesia ditengah-tengah penutupan program pelatihan (18/12) lalu.

Kegiatan yang dihadiri langsung Eddy Bactari, S.Sos selaku Direktorat PK-LK Dikmen Kemdikbud Jakarta, berasal dari sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Sumatera Utara. Di antaranya SLB Negeri Pembina Medan, SLB Negeri Binjai, SLB Negeri Serdang Berdagai, SLB Negeri Soborong-borong dan SLB Swasta YPAC Medan dengan jumlah peserta 20 orang.

“untuk kegiatannya, setiap pagi anak-anak bangun pagi dan senam pagi, dan pembelajaran selingi dengan games dan hiburan di kelas serta ada juga pembelajaran di luar kelas seperti outdoor dengan pengenalan lingkungan. Dengan Metode Pembelajaran tersebut anak-anak berkebutuhan khusus ini tidak bosan belajar komputer sehingga pola pembelajaran 200 jam pelajaran terlaksana dengan sistematis dan baik selama 14 hari,” terangnya lagi.

Pembelajaran di kelas tentunya  ditemani oleh Bapak/Ibu guru pendamping dari sekolah masing-masing karena jenis ketunaan yang berbeda seperti anak tuna rungu, serta tuna grahita. Metode pembelajaran lebih bersifat perorangan karena anak-anak berkebutuhan khusus ini tergolong lebih focus dan lambat dalam hal menerima pembelajaran.

Diakhir kegiatan anak-anak penyandang disabelitas ini diberikan sertifikat serta ada pemberian piala untuk peserta yang mengikuti pelatihan dengan baik. Para peraih piala sebagai peserta terbaik adalah, Bikardo Siburian dari SLB Siborong-borong sebagai juara pertama, Deri Rosanta Lubis dari SLB Negeri Binjai sebagai juara kedua, Maulana dari SLB YPAC Medan sebagai juara ketiga.  (rel/uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/