27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Akibat Melarang Bunyikan Tape Keras-keras

Antoni Saputra (22), warga Jalan M Yakub, Medan Perjuangan, harus mendapatkan perawatan petugas medis RSU dr Pirngadi Medan, Senin (20/2) siang. Pasalnya, mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) itu babak belur setelah dipukul teman satu kosnya.

Antoni mengaku, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Mapolsekta Medan Timur. Pengakuan Antoni, pagi itu dirinya meminta kepada teman kosnya yang berada di sebelah kamarnya untuk mengecilkan suara tapenya. “Saya dan dia belum kenal karena dia baru saja pindah. Lagi pula tetangga kos saya itu orangnya jarang bergaul,” sebutnya.

Menurutnya, sehabis menyuruh tetangga kosnya untuk mengecilkan volume suara tapenya, suara tape milik tetangganya itu mati mendadak.
“Tak berapa lama kemudian, sekitar setengah jam saat saya dan teman-teman kos yang lain sedang asyik duduk di teras, tiba-tiba dia datang dari arah belakang bersama dengan dua rekannya langsung memukul saya. Teman-teman saya pun melerainya, lalu saya pun dibawa teman-teman ke RSU dr Pirngadi,” sebutnya.

Menurutnya, dirinya tak menyangka tetangga kosnya itu datang tiba-tiba bersama dengan dua rekannya.

“Yang saya tahu dia itu juga anak kuliahan, tapi bukan begitu caranya. Kan wajar saya menyuruhnya untuk mengecilkan suara tapenya karena suara tapenya itu terlalu keras dan sangat mengganggu. Bukannya saya suruhkan matikan hanya menyuruh mengecilkan saja,” ucapnya.

Akibat peristiwa itu Antoni mengalami luka pada bagian telinga, wajah dan tangannya.
“Saya juga sudah bilang kepada bapak kos tentang pemukulan ini,” jelasnya. (jon)

Antoni Saputra (22), warga Jalan M Yakub, Medan Perjuangan, harus mendapatkan perawatan petugas medis RSU dr Pirngadi Medan, Senin (20/2) siang. Pasalnya, mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) itu babak belur setelah dipukul teman satu kosnya.

Antoni mengaku, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Mapolsekta Medan Timur. Pengakuan Antoni, pagi itu dirinya meminta kepada teman kosnya yang berada di sebelah kamarnya untuk mengecilkan suara tapenya. “Saya dan dia belum kenal karena dia baru saja pindah. Lagi pula tetangga kos saya itu orangnya jarang bergaul,” sebutnya.

Menurutnya, sehabis menyuruh tetangga kosnya untuk mengecilkan volume suara tapenya, suara tape milik tetangganya itu mati mendadak.
“Tak berapa lama kemudian, sekitar setengah jam saat saya dan teman-teman kos yang lain sedang asyik duduk di teras, tiba-tiba dia datang dari arah belakang bersama dengan dua rekannya langsung memukul saya. Teman-teman saya pun melerainya, lalu saya pun dibawa teman-teman ke RSU dr Pirngadi,” sebutnya.

Menurutnya, dirinya tak menyangka tetangga kosnya itu datang tiba-tiba bersama dengan dua rekannya.

“Yang saya tahu dia itu juga anak kuliahan, tapi bukan begitu caranya. Kan wajar saya menyuruhnya untuk mengecilkan suara tapenya karena suara tapenya itu terlalu keras dan sangat mengganggu. Bukannya saya suruhkan matikan hanya menyuruh mengecilkan saja,” ucapnya.

Akibat peristiwa itu Antoni mengalami luka pada bagian telinga, wajah dan tangannya.
“Saya juga sudah bilang kepada bapak kos tentang pemukulan ini,” jelasnya. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/