25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Tolak Relokasi TBSU, 20 Perupa Muda Medan Melukis

MEDAN-Forum Perupa Muda Medan menggelar aksi melukis bersama di depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Kamis (21/2). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakkan terhadap rencana pemindahan TBSU tersebut.

MELUKIS: Sejumlah seniman  mahasiswa melakukan aksi  grafity  melukis  depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU)  Jalan Perintius Kemerdekaan Medan, Kamis (21/2). //AMINOER RASYID/SUMUT POS
MELUKIS: Sejumlah seniman dan mahasiswa melakukan aksi dengan grafity dan melukis di depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di Jalan Perintius Kemerdekaan Medan, Kamis (21/2). //AMINOER RASYID/SUMUT POS

Aksi sekitar 20-an para pelukis muda tersebut sangat mengundang perhatian masyarakat yang kebetulan lewat di lokasi tersebut. Mereka pun mengabadikan aksi tersebut secara bergantian. Apalagi, para seniman muda tersebut mengek-spresikan lukisan mereka dengan menyindir kebijakan Pemko Medan yang ingin mengambilalih TBSU tersebut.

“Ini merupakan bentuk protes kita kepada Pemko Medan yang ingin memindahkan Taman Budaya ini,” ujar Koordinator Aksi, Adi Damanik kepada Sumut Pos.

Adi menambahkan, kegiatan ini baru melibatkan sekitar 20 perupa muda. Namun, untuk tanggal 1 Maret 2013, aksi mereka akan diikuti perupa yang lebih banyak. “Pada 1 Maret nanti, kita akan menggelar teatrikal di depan Taman Budaya ini, dengan melibatkan perupa lebih banyak. Itu nantinya sebagai bentuk protes kita untuk penutupan TBSU ini,” ungkapnya.

Menurut Adi, mereka sebagai perupa memang  menolak rencana Pemko Medan untuk menjadikan TBSU itu sebagai gedung kesenian. “Taman Budaya dan Gedung Kesenian itu berbeda bang. Kalau Taman Budaya adalah tempat seniman untuk belajar, sedangkan kalau Gedung Kesenian itu tempat menjual seni dan bolah dibuat dimana-mana,” jelasnya.

Para Perupa Muda ini juga menolak rencana Pemko Medan untuk mengelola gedung di TBSU itu. Pasalnya, bagi mereka, yang berhak mengelola TBSU adalah Pemerintah Provinsi. “Dimana-mana pun, yang mengelola Taman Budaya adalah provinsi. Jadi, kalau Pemko Medan ingin mengelola TBSU, itu tidak masuk akal,” pungkasnya.

Sementara itu, seorang penggiat seni, Jones Gultom mengatakan, aksi Perupa Muda ini merupakan bentuk dukungan terhadap penolakan pengalihfungsian TBSU. Forum Perupa Muda itu merupakan bagian dari Forum Kesenian Kota Medan, yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa seni rupa berbagai kampus di Medan.

“Ini merupakan bentuk penolahan mereka terhadap pengalihfungsiakn TBSU ini. Aksi-aksi damai ini akan terus berlanjut. Rencananya, besok (hari ini-red) giliran seniman music akan menggelar aksi damai di tempat ini juga,” pungkas Jones. (mag-7)

MEDAN-Forum Perupa Muda Medan menggelar aksi melukis bersama di depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Kamis (21/2). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakkan terhadap rencana pemindahan TBSU tersebut.

MELUKIS: Sejumlah seniman  mahasiswa melakukan aksi  grafity  melukis  depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU)  Jalan Perintius Kemerdekaan Medan, Kamis (21/2). //AMINOER RASYID/SUMUT POS
MELUKIS: Sejumlah seniman dan mahasiswa melakukan aksi dengan grafity dan melukis di depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di Jalan Perintius Kemerdekaan Medan, Kamis (21/2). //AMINOER RASYID/SUMUT POS

Aksi sekitar 20-an para pelukis muda tersebut sangat mengundang perhatian masyarakat yang kebetulan lewat di lokasi tersebut. Mereka pun mengabadikan aksi tersebut secara bergantian. Apalagi, para seniman muda tersebut mengek-spresikan lukisan mereka dengan menyindir kebijakan Pemko Medan yang ingin mengambilalih TBSU tersebut.

“Ini merupakan bentuk protes kita kepada Pemko Medan yang ingin memindahkan Taman Budaya ini,” ujar Koordinator Aksi, Adi Damanik kepada Sumut Pos.

Adi menambahkan, kegiatan ini baru melibatkan sekitar 20 perupa muda. Namun, untuk tanggal 1 Maret 2013, aksi mereka akan diikuti perupa yang lebih banyak. “Pada 1 Maret nanti, kita akan menggelar teatrikal di depan Taman Budaya ini, dengan melibatkan perupa lebih banyak. Itu nantinya sebagai bentuk protes kita untuk penutupan TBSU ini,” ungkapnya.

Menurut Adi, mereka sebagai perupa memang  menolak rencana Pemko Medan untuk menjadikan TBSU itu sebagai gedung kesenian. “Taman Budaya dan Gedung Kesenian itu berbeda bang. Kalau Taman Budaya adalah tempat seniman untuk belajar, sedangkan kalau Gedung Kesenian itu tempat menjual seni dan bolah dibuat dimana-mana,” jelasnya.

Para Perupa Muda ini juga menolak rencana Pemko Medan untuk mengelola gedung di TBSU itu. Pasalnya, bagi mereka, yang berhak mengelola TBSU adalah Pemerintah Provinsi. “Dimana-mana pun, yang mengelola Taman Budaya adalah provinsi. Jadi, kalau Pemko Medan ingin mengelola TBSU, itu tidak masuk akal,” pungkasnya.

Sementara itu, seorang penggiat seni, Jones Gultom mengatakan, aksi Perupa Muda ini merupakan bentuk dukungan terhadap penolakan pengalihfungsian TBSU. Forum Perupa Muda itu merupakan bagian dari Forum Kesenian Kota Medan, yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa seni rupa berbagai kampus di Medan.

“Ini merupakan bentuk penolahan mereka terhadap pengalihfungsiakn TBSU ini. Aksi-aksi damai ini akan terus berlanjut. Rencananya, besok (hari ini-red) giliran seniman music akan menggelar aksi damai di tempat ini juga,” pungkas Jones. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/