MEDAN, SUMUTPOS.CO – Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Partai Golkar Sumut rencananya bakal digelar selama dua hari, mulai Minggu (23/2) hingga Senin (24/2). Namun karena hingga Jumat (21/2) sore belum ada yang mendaftar ke sekretariat panitia sebagai bakal calon Ketua DPD Partai Golkar Sumut, akhirnya Musda digelar hanya sehari, yakni pada Senin (24/2).
“Awalnya pembukaan dijadwalkan Minggu, 23 Februari. Tapi karena belum ada yang mendaftar, maka jadwal pendaftaran caloin ketua diperpanjang hingga Minggu. Jadi Musda-nya dipadatkan sehari saja, Senin 24 Februari,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Amas Muda Siregar, ketika dikonfirmasi, Jumat (21/2).
“Jadi pembukaan siang, rapat pleno, pengesahan tatib segala macam, malamnya sudah tahu siapa yang jadi ketua terpilih,” jelasnya.
Amas menduga, belum adanya kandidat calon ketua yang mendaftar, mungkin disebabkan saat ini tengah menggalang kekuatan sebagai modal untuk maju di Musda X DPD Partai Golkar Sumut. “Atau nunggu jawaban salat Istikharah dulu. Tapi mungkin juga ada yang tidak tahu dimana alamat pendaftarannya. Kita panitia harap-harap cemas juga ini, kalau ada calon yang mau daftar, malam pun kita siap melayaninya. Yang pasti semua berkas pendaftaran sudah disiapkan dan calon tinggal datang ke mari ambil berkas untuk diisi,” tegasnya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi Golkar Sumut, Samsir Pohan juga mengatakan, hingga pukul 15.00 WIB belum satu calon pun yang mendaftar ke sekretariat Golkar Sumut. Pihaknya akan menunggu hingga hari terakhir masa pendaftaran dibuka, pada pukul 16.00 WIB. “Jikalau ada yang datang jam 4 sore (di hari terakhir) misalnya, ya tetap kami layani juga. Intinya sesuai aturan, pendaftaran dibuka sampai Sabtu. Tapi pada hari pertama ini belum ada yang datang. Sampai malam pun di hari pertama ini jika ada yang mendaftar, kita tunggu,” katanya.
Samsir juga belum tahu bakal ada berapa kandidat yang akan bertarung memperebutkan kursi ketua Golkar Sumut periode 2020-2025. “Nah, itu yang tidak bisa kita prediksi. Sampai sejauh ini masih belum ada yang mendaftar. Kita cuma sudah siapkan formulir lebih, ada 10 itu kita siapkan. Siapapun mau daftar kita tak bisa halangi. Sebab nanti ada verifikasi,” ujarnya.
Pengalaman mereka, Musda biasanya selesai satu hari saja. Itu pun termasuk tahapan pemilihan ketua. Namun panitia sengaja membuat dua hari untuk mengantisipasi bilamana dalam perjalanan, Musda berlangsung alot. “Pertama mungkin pembahasan tatib. Kemudian selanjutnya (pembacaan) LPj. Lalu masuk pembahasan program kerja. Selanjutnya pemilihan ketua. Standar saja sih. Tergantung acara, kalau satu hari beres ya beres. Kalau gak, ya besoknya. Tapi pengalaman kita, satu hari sih beres. Kita rencanakan dimulai pukul 13.00 WIB,” bebernya.
Adapun tahapan penjaringan bakal calon ketua Golkar Sumut mengacu pada petunjuk pelaksanaan (juklak) tentang tata cara pemilihan ketua. Dalam aturan itu dijelaskan mengenai 9 syarat untuk mendaftar menjadi bakal calon.
Pertama, pernah menjadi pengurus Partai Golkar tingkat provinsi maupun pengurus tingkat kabupaten/kota maupun pernah menjadi pengurus provinsi organisasi pendiri dan yang didirikan selama satu periode penuh. Kedua, berpendidikan minimal S1 sederajat, aktif terus menerus menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tak pernah menjadi anggota partai politik lain.
Selanjutnya, dinyatakan lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan kader Partai Gokar; Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela (PD2LT); Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas.
Tidak pernah terlibat G30 S PKI; Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai Golkar; Tidak mempunyai hubungan suami/istri atau keluarga sedarah dalam satu garis lurus ke atas dan ke bawah yang duduk sebagai anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota mewakili partai politik lain atau menjadi pengurus partai politik lain dalam satu wilayah yang sama.
“Dalam tahapan selanjutnya setiap kandidat yang dinyatakan lolos sebagai bakal calon ketua, masih harus mampu menunjukkan satu syarat lagi, agar dapat ditetapkan sebagai calon ketua DPD Partai Golkar Sumut, yakni menunjukkan dan menyerahkan minimal 30 persen surat dukungan dari pemegang hak suara di Musda,” timpal Ketua Steering Committe Musda X Golkar Sumut, Sangkot Sirait.
Artinya, kata Sangkot, jika tidak mampu menunjukkan surat dukungan tersebut, maka yang bersangkutan tidak akan ditetapkan sebagai calon sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Saat ini, ada dua nama yang digadang-gadang menjadi kandidat Ketua DPD Partai Golkar Sumut. Keduanya yakni, Musa Rajekshah alias Ijeck yang kini menjabat Wakil Gubernur Sumut, dan Yasir Ridho Lubis yang kini menjadi Wakil Ketua DPRD Sumut.
Menjelang pelaksanaan Musda X Golkar Sumut ini, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck dikabarkan bertemu Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Informasi dihimpun, pertemuan itu terjadi di Jakarta, Jumat (21/2) siang. Ijeck berangkat ke Jakarta usai menghadiri serahterima jabatan Kepala BPK RI Perwakilan Sumut di Medan.
Ketua Kosgoro 1957 Sumut, Riza Fakhrumi Tahir membenarkan pertemuan Ijeck dengan Airlangga. Namun, ia belum bisa memastikan apa isi dan hasil dari pertemuan tersebut. “Nanti kita lihat, belum komunikasi,” ujar Riza ketika dikonfirmasi, Jumat (21/2).
Ijeck belum juga mau bicara banyak ketika dikonfirmasi perihal pertemuan dirinya dengan Airlangga Hartarto. Ketika ditanya pertemuan itu adalah terkait dukungan Airlangga kepadanya untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut periode 2020-2025, Ijeck tidak membantahnya. Ia hanya mengirimkan emotion jempol ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Amas Muda Siregar mengaku sudah mengetahui pertemuan antara Ijeck Airlangga Hartarto. “Iya, tadi siang bertemu,” ujarnya dihubungi terpisah.
Amas menyebut, pertemuan itu terjadi dalam kapasitas Ijeck sebagai Wakil Gubernur Sumut dan Airlangga sebagai Menko Perekonomian.”Bukan bahas Golkar itu,” ucapnya.
Yasir Ridho Siap Diberi Amanah
Terpisah, Yasir Ridho Lubis mengaku siap mengemban amanah jika dipercaya dan didukung penuh pengurus DPD Partai Golkar kabupaten/kota sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Coba tanya aja kawan-kawan di daerah itu. Merekalah yang tahu. Kalau memang mendukung, ya sudah. Kalau kita dikasih amanah, siap. Itu aja,” katanya menjawab Sumut Pos, Jumat (21/2).
Ketua Harian Golkar Sumut itu mengaku belum tahu sudah berapa DPD yang menyatakan dukungan, baik langsung ataupun tidak langsung terhadap dirinya untuk maju sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Saya tidak tahu. Saya belum bisa pastikan. Merekalah yang tahu karena mereka yang menginginkan. Saya hanya mau memenuhi harapan mereka itu,” katanya.
Namun ketika disinggung kemunculan sosok Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck) yang siap meramaikan bursa ketua Golkar Sumut dalam Musda nanti, mantan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut dua periode tersebut terkesan ogah menanggapi. “Saya tak tahu. Saya tak tahu orang lain.
Saya kan tadi bilang, diri saya saja saya gak tahu. Saya bilang bahwa yang tahu itu kawan-kawan di daerah. Saya ini hanya ingin memenuhi harapan kawan-kawan di daerah. Kalau didukung saya siap memegang amanah, kalau memang diamanahkan. Oke makasih ya,” pungkasnya tanpa mau menyampaikan kapan melakukan pendaftaran. (prn)