26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Revitalisasi Pasar Inpres Belawan Menunggu Penghapusan Aset

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Revitalisasi atau peremajaan bangunan Pasar Inpres Belawan di Jalan Bunga, Kelurahan Belawan II, Medan Belawan, belum juga terealisasi. Proyek yang sudah dianggarkan pada APBD 2019 ini belum tuntas masalah penghapusan aset hingga belum dilelang atau ditenderkan.

Kepala Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Dinas Perkim-PR) Kota Medan, Benny Iskandar mengaku, pembangunan pasar ini merupakan salah satu program prioritas di tahun 2019 selain beberapa kantor dinas. Sebab, tempat relokasi pedagang sudah dibangun di Jalan Sumatera, Kelurahan Belawan II atau tepatnya di belakang stasiun PMB.

“Kita sudah berkoordinasi dengan PD Pasar untuk pengosongan lokasi pasar tersebut karena akan dibangun. Namun, sebelum itu harus dilakukan penghapusan aset yang saat ini masih proses,” ujarnya yang ditemui akhir pekan lalu.

Menurut Benny, penghapusan aset dilakukan mengingat bangunan pasar yang lama akan dibongkar seluruhnya. Oleh karena itu, nilai aset yang tercatat secara akutansi pun harus dihapus. “Artinya, pembongkarannya dilelang dan seterusnya baru bisa dikerjakan bangunan baru,” ucapnya.

Diutarakan Benny, setelah penghapusan aset tuntas dilakukan belum bisa langsung ke tahap pembangunan fisik. “Sembari berjalan proses penghapusan aset dilakukan proses lelang. Namun, dalam lelang paling tidak memakan waktu dua hingga tiga bulan. Jadi, dalam proses lelang ini diselesaikan juga penghapusan asetnya,” kata dia.

Benny mengaku, proses lelang atau tender rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Akan tetapi, tidak disebutkan secara pasti kapan mulai dibuka. “Paling tidak pada akhir bulan ini dilelang, karena akhir tahun (Desember 2019) targetnya harus selesai dan sudah bisa ditempati pedagang. Sebab, sudah dianggarkan dalam APBD,” paparnya.

Dia membeberkan, anggaran yang disiapkan dalam APBD sekitar Rp20 miliar. Nantinya, ketika bangunan pasar direvitalisasi maka pedagang diungsikan ke tempat relokasi yang telah dibangun. “Anggaran yang disiapkan untuk membangun Rp20 miliar, sedangkan pembangunan tempat relokasi pedagang sekitar Rp4 miliar,” tukasnya.

Sementara, Anggota DPRD Medan dari daerah pemilihan Medan Utara, Bahrumsyah menyatakan, revitalisasi Pasar Inpres Belawan harus dikerjakan oleh kontraktor yang benar-benar pengalaman. Sebab, para pedagang sangat menanti-nanti untuk berjualan di sana.

“Pembangunan Pasar Kampunglalang harus menjadi pelajaran, jangan sampai terulang ke Pasar Inpres Belawan. Makanya, harus dikerjakan sesuai waktu yang ditetapkan dan kontraktor yang memenangkan tender nantinya benar-benar memiliki pengalaman,” ujar Bahrumsyah.

Kata dia, kontraktor yang membangun pasar itu wajib diawasi dalam pengerjaannya. Jangan nanti tiba-tiba dibangun cepat tapi konstruksi bangunannya menyalah. “Konstruksi bangunan harus disesuaikan dengan perjanjian kontrak, jangan ada yang berkurang sehingga tidak bermasalah nantinya,” tegas Bahrumsyah. (ris/ila)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Revitalisasi atau peremajaan bangunan Pasar Inpres Belawan di Jalan Bunga, Kelurahan Belawan II, Medan Belawan, belum juga terealisasi. Proyek yang sudah dianggarkan pada APBD 2019 ini belum tuntas masalah penghapusan aset hingga belum dilelang atau ditenderkan.

Kepala Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Dinas Perkim-PR) Kota Medan, Benny Iskandar mengaku, pembangunan pasar ini merupakan salah satu program prioritas di tahun 2019 selain beberapa kantor dinas. Sebab, tempat relokasi pedagang sudah dibangun di Jalan Sumatera, Kelurahan Belawan II atau tepatnya di belakang stasiun PMB.

“Kita sudah berkoordinasi dengan PD Pasar untuk pengosongan lokasi pasar tersebut karena akan dibangun. Namun, sebelum itu harus dilakukan penghapusan aset yang saat ini masih proses,” ujarnya yang ditemui akhir pekan lalu.

Menurut Benny, penghapusan aset dilakukan mengingat bangunan pasar yang lama akan dibongkar seluruhnya. Oleh karena itu, nilai aset yang tercatat secara akutansi pun harus dihapus. “Artinya, pembongkarannya dilelang dan seterusnya baru bisa dikerjakan bangunan baru,” ucapnya.

Diutarakan Benny, setelah penghapusan aset tuntas dilakukan belum bisa langsung ke tahap pembangunan fisik. “Sembari berjalan proses penghapusan aset dilakukan proses lelang. Namun, dalam lelang paling tidak memakan waktu dua hingga tiga bulan. Jadi, dalam proses lelang ini diselesaikan juga penghapusan asetnya,” kata dia.

Benny mengaku, proses lelang atau tender rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Akan tetapi, tidak disebutkan secara pasti kapan mulai dibuka. “Paling tidak pada akhir bulan ini dilelang, karena akhir tahun (Desember 2019) targetnya harus selesai dan sudah bisa ditempati pedagang. Sebab, sudah dianggarkan dalam APBD,” paparnya.

Dia membeberkan, anggaran yang disiapkan dalam APBD sekitar Rp20 miliar. Nantinya, ketika bangunan pasar direvitalisasi maka pedagang diungsikan ke tempat relokasi yang telah dibangun. “Anggaran yang disiapkan untuk membangun Rp20 miliar, sedangkan pembangunan tempat relokasi pedagang sekitar Rp4 miliar,” tukasnya.

Sementara, Anggota DPRD Medan dari daerah pemilihan Medan Utara, Bahrumsyah menyatakan, revitalisasi Pasar Inpres Belawan harus dikerjakan oleh kontraktor yang benar-benar pengalaman. Sebab, para pedagang sangat menanti-nanti untuk berjualan di sana.

“Pembangunan Pasar Kampunglalang harus menjadi pelajaran, jangan sampai terulang ke Pasar Inpres Belawan. Makanya, harus dikerjakan sesuai waktu yang ditetapkan dan kontraktor yang memenangkan tender nantinya benar-benar memiliki pengalaman,” ujar Bahrumsyah.

Kata dia, kontraktor yang membangun pasar itu wajib diawasi dalam pengerjaannya. Jangan nanti tiba-tiba dibangun cepat tapi konstruksi bangunannya menyalah. “Konstruksi bangunan harus disesuaikan dengan perjanjian kontrak, jangan ada yang berkurang sehingga tidak bermasalah nantinya,” tegas Bahrumsyah. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/