25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ingkar Kesepakatan, Warga Demo PT AJP

LABUHAN- PT Agro Jaya Perdana (AJP) Jalan KL Yos Sudarso Km 16,5 Kecamatan Medan Labuhan kembali didemo warga Lingkungan II Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Puluhan warga berkumpul di luar pagar perusahaan untuk memprotes terkait beroperasinya industri produsen minyak goreng tersebut tanpa adanya kesepakatan dengan masyarakat setempat.

“Sejak, Kamis (17/5) lalu, pabrik ini telah mengoperasikan mesin boilernya. Padahal sebelumnya pihak pabrik sudah berjanji kalau mereka akan menghidupkan mesin itu setelah ada kesepakatan dengan warga,”  ujar Ilham salah seorang warga yang ikut dalam aksi demo tersebut.

Keresahan warga bukan hanya soal beroperasinya kembali mesin boiler yang kerap menimbulkan suara bising. Namun warga juga mengeluhkan tentang drainase di sekitar permukiman warga yang kini mulai dialiri limbah pabrik pengolah minyak kelapa sawit tersebut.

“Pihak pabrik tidak cuma menginkari kesepakatan yang telah dibuat, tapi mereka juga membuang limbah ke parit-parit yang menimbulkan bau. Dampaknya air sumur warga di sini kembali menghitam,” ungkapnya.

Penuturan serupa juga disampaikan para pendemo lainnya. Bahkan akibat dari munculnya limbah pabrik yang dibuang ke saluran drainase oleh pihak perusahaan, beberapa warga mengaku sempat mengalami gatal-gatal pada bagian kulit.

“Bukan hanya limbahnya bikin kulit kami gatal-gatal, tapi debu yang ditimbulkan juga mengganggu pernafasan warga, disamping pakaian warga kotor saat dijemur di luar rumah,” kata Sarifah (39).

Aksi demonstrasi warga yang dimulai pukul 13.30 WIB itu kemudian disahuti pihak pabrik. Beberapa perwakilan warga diperbolehkan masuk untuk bernegosiasi. Namun karena tidak ada seorangpun pihak menejemen perusahaan yang menemui mereka, akhirnya para perwakilan pendemo ini tidak jadi menyampaikan tuntutan mereka.(mag-17)

LABUHAN- PT Agro Jaya Perdana (AJP) Jalan KL Yos Sudarso Km 16,5 Kecamatan Medan Labuhan kembali didemo warga Lingkungan II Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Puluhan warga berkumpul di luar pagar perusahaan untuk memprotes terkait beroperasinya industri produsen minyak goreng tersebut tanpa adanya kesepakatan dengan masyarakat setempat.

“Sejak, Kamis (17/5) lalu, pabrik ini telah mengoperasikan mesin boilernya. Padahal sebelumnya pihak pabrik sudah berjanji kalau mereka akan menghidupkan mesin itu setelah ada kesepakatan dengan warga,”  ujar Ilham salah seorang warga yang ikut dalam aksi demo tersebut.

Keresahan warga bukan hanya soal beroperasinya kembali mesin boiler yang kerap menimbulkan suara bising. Namun warga juga mengeluhkan tentang drainase di sekitar permukiman warga yang kini mulai dialiri limbah pabrik pengolah minyak kelapa sawit tersebut.

“Pihak pabrik tidak cuma menginkari kesepakatan yang telah dibuat, tapi mereka juga membuang limbah ke parit-parit yang menimbulkan bau. Dampaknya air sumur warga di sini kembali menghitam,” ungkapnya.

Penuturan serupa juga disampaikan para pendemo lainnya. Bahkan akibat dari munculnya limbah pabrik yang dibuang ke saluran drainase oleh pihak perusahaan, beberapa warga mengaku sempat mengalami gatal-gatal pada bagian kulit.

“Bukan hanya limbahnya bikin kulit kami gatal-gatal, tapi debu yang ditimbulkan juga mengganggu pernafasan warga, disamping pakaian warga kotor saat dijemur di luar rumah,” kata Sarifah (39).

Aksi demonstrasi warga yang dimulai pukul 13.30 WIB itu kemudian disahuti pihak pabrik. Beberapa perwakilan warga diperbolehkan masuk untuk bernegosiasi. Namun karena tidak ada seorangpun pihak menejemen perusahaan yang menemui mereka, akhirnya para perwakilan pendemo ini tidak jadi menyampaikan tuntutan mereka.(mag-17)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/