MEDAN, SUMUTPOS.CO – Calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 1 asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina), berjumlah 360 orang, dijadwalkan masuk Asrama Haji Embarkasi Medan, Selasa (23/5). Demikian dikatakan Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara (Kemenag Sumut) H Ahmad Qosbi, Minggu (21/5).
“Kloter 1 asal Kabupaten Madina dijadwalkan masuk Asrama hari Selasa sekira pukul 08.00 Wib. Jadi 360 plus petugas dan 8 rombongan,” ungkap Qosbi, saat melakukan simulasi penerimaan CJH di Aula Jabal Nur, Asrama Haji Medan.
Menurut Qosbi, penetuan kloter 1 berdasarkan kesiapan asal Kabupaten/Kota. Dalam hal ini, kata dia, Kabupaten Madina dari segi administrasinya dinyatakan kesiapannya.
“Jadi membuat kloter 1 tidak seperti dulu, harus di qurah-qurah, di undi nggak. Siapa yang siap administrasinya baik dia visa, kesehatannya itu nanti yang kita urutkan kloternya. Ini Madina siap, nanti kita Terima mudah-mudahan cepat sampai,” jelasnya.
Nantinya kata dia, pada Rabu (23/5) subuh, rombongan kloter 1 akan dilepas oleh Gubernur Sumut dan rombongan Komisi VIII DPR RI di Aula Madinatul Hujjaj.
“Karna mereka (kloter 1) harus take off jam 7.25 pagi. Jadi paling tidak 3,5 jam kebelakang mereka harus sudah disiapkan,” sebutnya.
Untuk itu, lanjutnya, untuk menyambut CJH di Asrama Haji Medan dan keberangkatan ke tanah suci, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Medan, memberlakukan pelayanan satu atap.
“Maksudnya jamaah masuk ke aula penerimaan ini ada kita buat khusus untuk jamaah uzur kemudian diperiksakan kesehatan, baru proses penyerahan SPMA, mendapat identitas gelang, paspor plus tiket, boarding pass, living cost, baru diarahkan ke asrama,” jelasnya.
Kemudian, ketika masuk pada sesi keberangkatan akan diarahkan ke aula Madinatul Hujjaj. Hanya saja kata Qosbi, dari pihak bandara meminta adanya pembatasan pengunjung yang akan masuk ke aula mengingat banyak jamaah lanjut usia.
“Jadi kabupaten/kota akan kita surati paling tidak nanti kepala-kepala daerahnya atau dari kemenag. Petugas-petugas yang prioritas, jadi yang tidak adanya gunanya cukup diluar saja,” terangnya.
Qosbi menambahkan, setelah pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) ditutup pada 19 Mei 2023 lalu, tercatat 67 orang belum melakukan pelunasan.
“Ada 67 seat lagi yang belum terpenuhi. Jadi yang 67 ini secara nasional jatahnya atau dari yang melunasi sudah melebihi kuota nasional. Jadi kita dari Sumut yang 67 itu sudah jadi kuota nasional. Jadi kebijakan pusat lah nanti, apakah diperiotaskan ke daerah yang lain,” pungkasnya. (man/han)