26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Lebaran 2015, 44 Nyawa Melayang

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS--Sejumlah pemgendara nekat menerobos kepadatan lau lintas untuk berbal;ik arah di jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (19/7)
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Sejumlah pemgendara nekat menerobos kepadatan lau lintas untuk berbal;ik arah di jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (19/7)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Hingga hari ke-11 Operasi Ketupat Toba 2015 digelar Kepolisian Daerah Sumatera Utara, tercatat 124 kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah Polda Sumatera Utara. Bila dibanding dengan jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Operasi Ketupat Toba 2014 yang berjumlah 110 kejadian, jumlah itu meningkat 12,73%. Hal itu diakui Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol Refdi Andri melalui Kabag Bin Operasinal Ditlantas Polda Sumut, AKBP RK Aritonang ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (21/7).

Dijelaskan AK Aritonang, berdasar data yang dikumpulkan, tercatat 44 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Jumlah itu, diakui Perwira Polisi dengan pangkat 2 melati itu, meningkat dibandingn
tahun lalu yang mencatat 42 orang meninggal dunia selama Operasi Ketupat Toba 2015. Begitu juga dengan korban menderita luka berat berjumlah 75 orang, diakui RK Aritonang meningkat dibanding tahun 2014 berjumlah 59. Termasuk korban luka ringan, disebut Aritonang meningkat dari 104 orang pada tahun lalu, menjadi 159 orang di tahun 2015.

“Namun untuk kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun ini, menurun. Pada Tahun2014, kerugian materil Rp 306.600.000. Sementara tahun 2015 tercatat, kerugian materil Rp 261.350.000, “ ujar RK Aritonang.

Disinggung kenderaan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, dijelaskan RK Aritonang kalau sepeda motor paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 146. Kemudian, RK Aritonang menyebut mobil penumpang cukup banyak terlibat kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 34, disusul mobil barang berjumlah 26, mobil bus 8 dan kenderaan tidak bermotor berjumlah 2 serta kenderaan khusus berjumlah 1.

“Untuk waktu kecelakaan lalu lintas, tercatat pukul 15.00-18.00 WIB paling sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 32. Pada pukul 21.00 WIB-24.00 WIB dan 12.00 WIB-15.00 WIB juga sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 21 kejadian di masing-masing waktu itu. Begitu juga di pukul 18.00-21.00 cukup sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 19 dan di pukul 09.00-12.00 tercatat telah terjadi 14 kecelakaan lalu lintas, “ sambung RK.

Untuk lokasi kecelakaan lalu lintas, disebut RK paling banyak terjadi di wilayah hukum Polres Asahan dengan jumlah 14 Kejadian. Kemudian disusul wilayah Polres Labuhan Batu, Deli Serdang dan Polresta Medan, dengan masing-masing wilayah telah terjadi 12 kecelakaan lalu lintas. Selanjutnya, RK menyebut Polres Batubara telah terjadi 11 kecelakaan lalu lintas dan wilayah Polres Langkat terjadi 8 kecelakaan lalu lintas, sepanjang Operasi Ketupat Toba 2015 digelar.

Sementara itu, untuk pelanggaran lalu lintas diakui RK Aritonang meningkat dengan jumlah 4039. Dari jumlah itu, disebut RK Aritonang telah dilakukan penindakan dengan penilangan 1521 dan peneguran 2518. Untuk tilang itu, disebut RK Aritonang kalau sepeda motor yang ditilang berjumlah 1123, mobil penumpang 264 mobil barang 80 dan mobil bus 54. Sementara untuk status pekerjaan pelaku pelanggaran lalu lintas, disebut RK Aritonang paling banyak karyawan swasta berjumlah 934, Pengemudi (Supir) berjumlah 236, Pelajar/Mahasiswa berjumlah 195, PNS berjumlah 72, TNI berjumlah 3 dan lain-lain berjumlah 65.

“Untuk jenis pelanggaran di antaranya tidak memakai helm, kelengkapan surat kenderaan, tidak Menyalakan lampu utama di siang hari, melanggar lampu lalu lintas, over loading dan tidak memakai Safety Belt. Sisanya pelanggaran lain diantaranya syarat tekhnis dan layak jalan, melanggar rambu berhenti dan parkir serta melawan arus, “ lanjut RK menjelakan.

Sebelum mengakhiri, RK Aritonang juga menyebut kalau Operasi Ketupat Toba 2015, mencatat data kriminal yang terjadi. Disebut RK Aritonang, selama Operasi Ketupat Toba 2015, terjadi 128 Kejahatan Konvensional, 6 Kejahatan Transnasional dan 2 Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara. Untuk jenis kejahatan itu, disebut RK Aritonang diantaranya pencurian biasa, curat, curanmor, pencabulan, anirat, narkoba, BBM ilegal dan korupsi.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS--Sejumlah pemgendara nekat menerobos kepadatan lau lintas untuk berbal;ik arah di jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (19/7)
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Sejumlah pemgendara nekat menerobos kepadatan lau lintas untuk berbal;ik arah di jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (19/7)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Hingga hari ke-11 Operasi Ketupat Toba 2015 digelar Kepolisian Daerah Sumatera Utara, tercatat 124 kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah Polda Sumatera Utara. Bila dibanding dengan jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Operasi Ketupat Toba 2014 yang berjumlah 110 kejadian, jumlah itu meningkat 12,73%. Hal itu diakui Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol Refdi Andri melalui Kabag Bin Operasinal Ditlantas Polda Sumut, AKBP RK Aritonang ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (21/7).

Dijelaskan AK Aritonang, berdasar data yang dikumpulkan, tercatat 44 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Jumlah itu, diakui Perwira Polisi dengan pangkat 2 melati itu, meningkat dibandingn
tahun lalu yang mencatat 42 orang meninggal dunia selama Operasi Ketupat Toba 2015. Begitu juga dengan korban menderita luka berat berjumlah 75 orang, diakui RK Aritonang meningkat dibanding tahun 2014 berjumlah 59. Termasuk korban luka ringan, disebut Aritonang meningkat dari 104 orang pada tahun lalu, menjadi 159 orang di tahun 2015.

“Namun untuk kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun ini, menurun. Pada Tahun2014, kerugian materil Rp 306.600.000. Sementara tahun 2015 tercatat, kerugian materil Rp 261.350.000, “ ujar RK Aritonang.

Disinggung kenderaan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, dijelaskan RK Aritonang kalau sepeda motor paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 146. Kemudian, RK Aritonang menyebut mobil penumpang cukup banyak terlibat kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 34, disusul mobil barang berjumlah 26, mobil bus 8 dan kenderaan tidak bermotor berjumlah 2 serta kenderaan khusus berjumlah 1.

“Untuk waktu kecelakaan lalu lintas, tercatat pukul 15.00-18.00 WIB paling sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 32. Pada pukul 21.00 WIB-24.00 WIB dan 12.00 WIB-15.00 WIB juga sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 21 kejadian di masing-masing waktu itu. Begitu juga di pukul 18.00-21.00 cukup sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 19 dan di pukul 09.00-12.00 tercatat telah terjadi 14 kecelakaan lalu lintas, “ sambung RK.

Untuk lokasi kecelakaan lalu lintas, disebut RK paling banyak terjadi di wilayah hukum Polres Asahan dengan jumlah 14 Kejadian. Kemudian disusul wilayah Polres Labuhan Batu, Deli Serdang dan Polresta Medan, dengan masing-masing wilayah telah terjadi 12 kecelakaan lalu lintas. Selanjutnya, RK menyebut Polres Batubara telah terjadi 11 kecelakaan lalu lintas dan wilayah Polres Langkat terjadi 8 kecelakaan lalu lintas, sepanjang Operasi Ketupat Toba 2015 digelar.

Sementara itu, untuk pelanggaran lalu lintas diakui RK Aritonang meningkat dengan jumlah 4039. Dari jumlah itu, disebut RK Aritonang telah dilakukan penindakan dengan penilangan 1521 dan peneguran 2518. Untuk tilang itu, disebut RK Aritonang kalau sepeda motor yang ditilang berjumlah 1123, mobil penumpang 264 mobil barang 80 dan mobil bus 54. Sementara untuk status pekerjaan pelaku pelanggaran lalu lintas, disebut RK Aritonang paling banyak karyawan swasta berjumlah 934, Pengemudi (Supir) berjumlah 236, Pelajar/Mahasiswa berjumlah 195, PNS berjumlah 72, TNI berjumlah 3 dan lain-lain berjumlah 65.

“Untuk jenis pelanggaran di antaranya tidak memakai helm, kelengkapan surat kenderaan, tidak Menyalakan lampu utama di siang hari, melanggar lampu lalu lintas, over loading dan tidak memakai Safety Belt. Sisanya pelanggaran lain diantaranya syarat tekhnis dan layak jalan, melanggar rambu berhenti dan parkir serta melawan arus, “ lanjut RK menjelakan.

Sebelum mengakhiri, RK Aritonang juga menyebut kalau Operasi Ketupat Toba 2015, mencatat data kriminal yang terjadi. Disebut RK Aritonang, selama Operasi Ketupat Toba 2015, terjadi 128 Kejahatan Konvensional, 6 Kejahatan Transnasional dan 2 Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara. Untuk jenis kejahatan itu, disebut RK Aritonang diantaranya pencurian biasa, curat, curanmor, pencabulan, anirat, narkoba, BBM ilegal dan korupsi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/