MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah yang juga Ketua Yayasan Haji Anif menyerahkan penghargaan kepada pemenang sayembara desain pengembangan arsitektur Masjid Al-Musannif, Rabu (21/7). Penghargaan diberikan secara online dan offline yang digelar di Rumah Dinas Wagubsu Jalan Teuku Daud, Medan, Rabu (21/7).
Adapun para pemenang sayembara tersebut, juara 1 yaitu Septian Ivan Putra asal Madiun, Jawa Timur mendapatkan hadiah uang tunai Rp50 juta. Kemudian, juara 2 yakni Syandy Diantrisna Kusuma asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendapatkan uang tunai Rp30 juta. Selanjutnya, juara 3 adalah Hari Hajaruddin Siregar asal Medan, Sumatera Utara, mendapatkan Rp20 juta. Terakhir, juara favorit ialah Feny Ida Pratiwi asal Bekasi mendapatkan Rp5 juta.
Wagubsu Musa Rajekshah menyampaikan, sayembara ini diselenggarakan dengan harapan membangkitkan semangat kreativitas arsitektur muda di tengah kondisi pandemi Covid-19. “Bangsa kita ini memiliki banyak arsitek muda, karena itu melalui sayembara ini kita ingin membangkitkan semangat kreativitas mereka. Sebab, pandemi bukan berarti menghentikan segala kreativitas anak muda,” ujar Musa Rajekshah yang akrab dipanggil Ijeck.
Disebutkan Ijeck, kompetisi tersebut bukan hanya diikuti peserta dari wilayah Sumut. Melainkan, juga dari berbagai daerah Indonesia. “Antusiasme yang mengikuti sayembara tersebut cukup tinggi, ada 92 orang/kelompok mendaftar jadi peserta,” ujarnya.
Ijeck mengungkapkan, sayembara itu baru kali pertamanya digelar Yayasan Haji Anif. Ide ini muncul karena setiap tahun pada tanggal 23 Maret bertepatan dengan hari ulang tahun Haji Anif dan biasanya menggelar MTQ. Namun, lantaran masih masa pandemi Covid-19 sehingga diputuskan ditunda dan menggelar sayembara desain pembangunan masjid. “Karena kita ingin kompetisi berlangsung secara independen, maka bekerja sama dengan USU. Oleh karena itu, panitia dan juri sayembara dari Departemen Arsitektur USU,” ungkapnya.
Dikatakan Ijeck, desain pengembangan masjid yang dirancang oleh juara pertama nantinya digunakan dalam pembangunan Masjid Al-Musannif. Sedangkan desain yang dibuat juara kedua, ketiga dan favorit, dijadikan sebagai inventaris data yang akan digunakan untuk pembangunan masjid-masjid lain. “Masjid Al-Musannif dibangun pada tahun 1997, kini bangunannya akan direnovasi. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga bisa membangkitkan ekonomi masyarakat dan untuk kepentingan umat,” katanya.
Sementara, Rektor USU Dr Muryanto Amin yang turut hadir pada penyerahan hadiah mengatakan, para peserta yang menjadi pemenang telah melalui tahapan penilaian oleh ahlinya dari Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU. “Tapi, yang pasti dalam sayembara tersebut kita ingin menggalakkan kreativitas dan inisiatif arsitek muda. Karena, sejauh ini bisa dibilang masih minim kompetisi yang terkait dengan itu,” kata Muryanto.
Muryanto menambahkan, kegiatan ini tentunya diharapkan memberikan manfaat dan akan memperkaya talenta arsitektur masjid khususnya. “Arsitektur sangat berkaitan dengan peradaban. Dengan sayembara ini, tentunya memperkaya peradaban khususnya bagi bangunan masjid di Sumut. Ide dari arsitek yang handal sangat dibutuhkan, apalagi masih banyak bangunan yang perlu disesuaikan dengan kearifan lokal seiring perkembangan zaman yang terus berkembang,” pungkasnya. (ris/ila)
Teks foto : Wagubsu Musa Rajekshah didampingi Rektor USU Dr Muryanto Amin menyerahkan hadiah kepada pemenang sayembara desain pengembangan arsitektur Masjid Al-Musannif, yang digelar di rumah dinas Jalan Teuku Daud, Medan, Rabu (21/7). (M IDRIS)