26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terabaikan, Kalau Malam Jadi Tempat Pacaran

Banyak fasilitas olahraga terbaikan. Di Medan, tidak sedikit fasilitas olahraga yang tidak terurus. Contohnya, sarana olahraga bersepeda atau skateboard di Jalan Stadion, Kecamatan Medan Kota, keberadaannya semakin memburuk.

Stadion Teladan Medan
Stadion Teladan Medan

Lokasi ini benar-benar tak tersentuh perawatan. Entah karena tidak ada biaya perawatan, atau tempat itu memang dibiarkan begitu saja. Yang pasti, tempat itu tak tersentuh perawatan karena melihat kondisinya yang memprihatinkan.

Awalnya, sarana olahraga untuk atraksi bersepeda atau yang bisa juga digunakan untuk berskateboard itu dibangun sejak tiga tahun lalu. Jika kita menghadap ke Stadion Teladan, fasilitas itu berada di sisi kanannya. Berjarak sekitar 10 meter dari dinding Stadion Teladan Fasilitas yang digadang-gadang untuk sarana olah raga itu persis berhadapan dengan jalan beraspal.

Di tempat itu, ada tiga landasan sepeda atau skateboard setinggi 1,5 meter yang terbuat dari semen. Tempatnya yang dingin karena banyak pohon di sekitarnya, membuat tempat itu dijadikan tempat tongkrongan. Di pagi hari, ada saja warga yang sengaja duduk-duduk di situ. Di sore harinya, sejumlah komunitas dari perkumpulan sepeda berkumpul di sini dan saling unjuk kebolehan mengayuh sepeda ataupun ber-skateboard.

Mirisnya lagi, di malam hari tempat itu berubah menjadi lokasi tempat muda-mudi memadu kasih. Jika hujan tiba, tempat ini tak disentuh sama sekali karena licin dan juga berlumut. Kini, keberadaannya semakin buruk. Ada satu bagian, dimana tempat itu sudah rompal dan rusak. Selain itu, dindingnya juga sudah dicoret-coret dengan cat pilox dan ditempeli poster-poster.

Lilik (60), warga Jalan Sakti Lubis, simpang Limun Medan yang ditemui saat duduk di areal lokasi mengatakan, ia sangat kesala dengan perilaku oknum yang mencoret-coret menempel poster di situ. “Fasilitas itu dibangun tentu menggunakan uang yang tidak sedikit. Jadi paling tidak diawasilah, agar yang membangun juga tidak kecewa. Orang yang mencoret-coret ini adalah orang tak punya moral,” ujarnya.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Medan, Ir Zulhifzi Lubis ditemui di kantornya mengatakan, kalau fasilitas bersepeda dan skateboard itu terkesan tidak bermanfaat.

“Itu bukan kita yang bangun. Seingat saya, bangunan itu sudah ada sejak 3 tahun yang lalu. Dan kalau saya tidak salah, yang bangun itu Dinas Pertamanan Kota Medan,” ujarnya.

Pernyataan Ketua KONI Medan diamini oleh Zulkifli Sitepu, Kadis Pertamanan Kota Medan saat ini. Namun, Zulkifli bilang tempat itu dibangun di era Kadis Pertamanan sebelumnya, saat dia menjabat Kadis Kominfo.”Itu dibangun sejak saya sebelum saya menjabat sebagai Kadis Pertamanan,” kata Zulkifli, saat dikonfirmasi via telepon.

Zulkifli menyatakan, cepat atau lambat dia akan menurunkan anggotanya untuk mengecek langsung ke lapangan. Jika memang keberadaannya dibutuhkan masyarakat banyak, dia berjanji akan merawat keberadaan fasilitas olahraga tersebut.

“Ada yang namanya skala prioritas. Kalau memang dari temuan di lapangan tempat itu dibutuhkan dan bermanfaat, segera akan kita benahi atau pugar kembali,” tegas Zulkifli.

Tidak hanya di tempat itu, fasilitas olahraga lain yang terlantar adalah arena balap sepeda (vellodrome,Red) di Jalan Pancing, Medan. Sejak 4 tahun terakhir, tempat itu sudah tidak lagi terurus. Di sekitarnya sudah ditumbuhi rumput yang tingginya mencapai 1 meter. Belum lagi jika dilihat di bagian dalamnya digenangi air berlumut, menambah parahnya fasilitas tersebut. Lokasinya bahkan terkesan angker.

Kini, pihak Pemko melalui dinas terkait diharapkan mengambil langkah tegas. Jika terus dibiarkan, mau berapa lagi fasilitas olahraga yang dibangun, namun akhirnya tidak terawat, dan terkesan sengaja diabaikan. (*)

Banyak fasilitas olahraga terbaikan. Di Medan, tidak sedikit fasilitas olahraga yang tidak terurus. Contohnya, sarana olahraga bersepeda atau skateboard di Jalan Stadion, Kecamatan Medan Kota, keberadaannya semakin memburuk.

Stadion Teladan Medan
Stadion Teladan Medan

Lokasi ini benar-benar tak tersentuh perawatan. Entah karena tidak ada biaya perawatan, atau tempat itu memang dibiarkan begitu saja. Yang pasti, tempat itu tak tersentuh perawatan karena melihat kondisinya yang memprihatinkan.

Awalnya, sarana olahraga untuk atraksi bersepeda atau yang bisa juga digunakan untuk berskateboard itu dibangun sejak tiga tahun lalu. Jika kita menghadap ke Stadion Teladan, fasilitas itu berada di sisi kanannya. Berjarak sekitar 10 meter dari dinding Stadion Teladan Fasilitas yang digadang-gadang untuk sarana olah raga itu persis berhadapan dengan jalan beraspal.

Di tempat itu, ada tiga landasan sepeda atau skateboard setinggi 1,5 meter yang terbuat dari semen. Tempatnya yang dingin karena banyak pohon di sekitarnya, membuat tempat itu dijadikan tempat tongkrongan. Di pagi hari, ada saja warga yang sengaja duduk-duduk di situ. Di sore harinya, sejumlah komunitas dari perkumpulan sepeda berkumpul di sini dan saling unjuk kebolehan mengayuh sepeda ataupun ber-skateboard.

Mirisnya lagi, di malam hari tempat itu berubah menjadi lokasi tempat muda-mudi memadu kasih. Jika hujan tiba, tempat ini tak disentuh sama sekali karena licin dan juga berlumut. Kini, keberadaannya semakin buruk. Ada satu bagian, dimana tempat itu sudah rompal dan rusak. Selain itu, dindingnya juga sudah dicoret-coret dengan cat pilox dan ditempeli poster-poster.

Lilik (60), warga Jalan Sakti Lubis, simpang Limun Medan yang ditemui saat duduk di areal lokasi mengatakan, ia sangat kesala dengan perilaku oknum yang mencoret-coret menempel poster di situ. “Fasilitas itu dibangun tentu menggunakan uang yang tidak sedikit. Jadi paling tidak diawasilah, agar yang membangun juga tidak kecewa. Orang yang mencoret-coret ini adalah orang tak punya moral,” ujarnya.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Medan, Ir Zulhifzi Lubis ditemui di kantornya mengatakan, kalau fasilitas bersepeda dan skateboard itu terkesan tidak bermanfaat.

“Itu bukan kita yang bangun. Seingat saya, bangunan itu sudah ada sejak 3 tahun yang lalu. Dan kalau saya tidak salah, yang bangun itu Dinas Pertamanan Kota Medan,” ujarnya.

Pernyataan Ketua KONI Medan diamini oleh Zulkifli Sitepu, Kadis Pertamanan Kota Medan saat ini. Namun, Zulkifli bilang tempat itu dibangun di era Kadis Pertamanan sebelumnya, saat dia menjabat Kadis Kominfo.”Itu dibangun sejak saya sebelum saya menjabat sebagai Kadis Pertamanan,” kata Zulkifli, saat dikonfirmasi via telepon.

Zulkifli menyatakan, cepat atau lambat dia akan menurunkan anggotanya untuk mengecek langsung ke lapangan. Jika memang keberadaannya dibutuhkan masyarakat banyak, dia berjanji akan merawat keberadaan fasilitas olahraga tersebut.

“Ada yang namanya skala prioritas. Kalau memang dari temuan di lapangan tempat itu dibutuhkan dan bermanfaat, segera akan kita benahi atau pugar kembali,” tegas Zulkifli.

Tidak hanya di tempat itu, fasilitas olahraga lain yang terlantar adalah arena balap sepeda (vellodrome,Red) di Jalan Pancing, Medan. Sejak 4 tahun terakhir, tempat itu sudah tidak lagi terurus. Di sekitarnya sudah ditumbuhi rumput yang tingginya mencapai 1 meter. Belum lagi jika dilihat di bagian dalamnya digenangi air berlumut, menambah parahnya fasilitas tersebut. Lokasinya bahkan terkesan angker.

Kini, pihak Pemko melalui dinas terkait diharapkan mengambil langkah tegas. Jika terus dibiarkan, mau berapa lagi fasilitas olahraga yang dibangun, namun akhirnya tidak terawat, dan terkesan sengaja diabaikan. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/