25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Bingung Cari Saksi

Betul-betul apes nasib yang dialami Zulham (18), warga Pasar IX, Tembung ini. Pasalnya, sudah menjadi korban penganiayaan sekelompok pemuda, lelaki yang doyan ngelem ini pontang-panting mencari saksi untuk membuat pengaduan ke Polsekta Percut Sei Tuan.

Ceritanya, Selasa (20/12) dini hari dia bersama tiga temannya sedang asyik menikmati aroma lem (ngelem, Red) di warung kopi tak jauh dari rumahnya. Lagi asyik-asyiknya menikmati aroma lem hingga merasa melayang di awang-awang karena pengaruh lem yang dihirupnya, saat itulah sejumlah pemuda mendatangi mereka.

Karena sudah mabuk, mereka tak ambil pusing dengan kehadiran sekelompok pemuda tersebut. Mereka terus menghirup aroma lem tersebut. Namun tiba-tiba, sekelompok pemuda tersebut langsung memukuli Zulham dan tiga temannya itu secara membabi buta.

Mendapat serangan secara tiba-tiba itu, keempat sekawan ini tak mampu berbuat banyak. Namun sial bagi Zulham, dia yang paling banyak mendapat pukulan sehingga mengalami lembam-lembam di bagian wajah dan leher.

“Aku paling parah. Muka dan leher ku sakit,” beber Zulham saat di Polsekta Percut Sei Tuan untuk buat pengaduan. Namun sayangnya, pihak Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Percut Sei Tuan meminta agar Zulham membawa saksi yang melihat penganiayaan tersebut.

“Aku disuruh bawa saksi Bang. Aku nggak tahu siapa saksi yang mau ku bawa, karena semalam aku sudah ketinggian. Aku pun bingung, siapa semalam yang melihat aku dipukuli,” ucapnya dengan mimik kebingungan.

Dengan langkah gemetar, Zulham pun beranjak meninggalkan Mapolsek Percut Sei Tuan untuk mencari saksi yang melihat peristiwa yang dialaminya.(gus)

Betul-betul apes nasib yang dialami Zulham (18), warga Pasar IX, Tembung ini. Pasalnya, sudah menjadi korban penganiayaan sekelompok pemuda, lelaki yang doyan ngelem ini pontang-panting mencari saksi untuk membuat pengaduan ke Polsekta Percut Sei Tuan.

Ceritanya, Selasa (20/12) dini hari dia bersama tiga temannya sedang asyik menikmati aroma lem (ngelem, Red) di warung kopi tak jauh dari rumahnya. Lagi asyik-asyiknya menikmati aroma lem hingga merasa melayang di awang-awang karena pengaruh lem yang dihirupnya, saat itulah sejumlah pemuda mendatangi mereka.

Karena sudah mabuk, mereka tak ambil pusing dengan kehadiran sekelompok pemuda tersebut. Mereka terus menghirup aroma lem tersebut. Namun tiba-tiba, sekelompok pemuda tersebut langsung memukuli Zulham dan tiga temannya itu secara membabi buta.

Mendapat serangan secara tiba-tiba itu, keempat sekawan ini tak mampu berbuat banyak. Namun sial bagi Zulham, dia yang paling banyak mendapat pukulan sehingga mengalami lembam-lembam di bagian wajah dan leher.

“Aku paling parah. Muka dan leher ku sakit,” beber Zulham saat di Polsekta Percut Sei Tuan untuk buat pengaduan. Namun sayangnya, pihak Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Percut Sei Tuan meminta agar Zulham membawa saksi yang melihat penganiayaan tersebut.

“Aku disuruh bawa saksi Bang. Aku nggak tahu siapa saksi yang mau ku bawa, karena semalam aku sudah ketinggian. Aku pun bingung, siapa semalam yang melihat aku dipukuli,” ucapnya dengan mimik kebingungan.

Dengan langkah gemetar, Zulham pun beranjak meninggalkan Mapolsek Percut Sei Tuan untuk mencari saksi yang melihat peristiwa yang dialaminya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/