26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gatot akan Evaluasi PDT

MEDAN-Belum lagi perhelatan Pesta Danau Toba 2011 dimulai, namun panitia pesta yang menjadi even kalender tahunan itu dipastikan ketar-ketir. Sebabnya, dengan segala persiapan yang tak kunjung rampung, seperti masih ada pekerjaan yang belum selesai yang dikhawatirkan tidak akan selesai pada waktunya, belum lagi kekurangan dana panitia. Hal itu membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho gerah.

Bahkan, Gatot akan melakukan evaluasi pelaksanaan PDT kali ini.

Penegasan itu dikemukakan Gatot ketika dikonfirmasi Sumut Pos usai sidang paripurna di gedung DPRD Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (21/12).

“Ya, itu merupakan bagian dari proses evaluasi yang akan kita lakukan,” tegas Gatot.
Terkait hal itu, tokoh pemuda berdarah Batak yang juga Wakil Ketua Bidang Informasi dan Publikasi, Jami’yah Batak Muslim Sumut, Awaluddin Matondang kepada Sumut Pos meminta dengan tegas kepada Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho agar melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PDT 2011 secara menyeluruh dan mengevaluasi pelaksanaan PDT sebelum-sebelumnya.

“Jangan hanya pelaksanaan PDT kali ini, tapi menariknya ke belakang terhadap PDT sebelum-sebelumnya. Jangan hanya menjadi even kalender tahunan yang bersifat seremoni. Kalau hanya berorientasi itu, lebih baik pelaksanaan PDT dibatalkan saja dan tidak usah diselenggarakan lagi,” tegasnya.

Dia mengatakan, pelaksanaan PDT harus memiliki dampak positif bagi Sumut, baik dari sisi pembangunan maupun sisi lainnya. Sayangnya, dampak positif itu tidak pernah dirasakan masyarakat Sumut, terlebih masyarakat di kabupaten/kota di sekeliling Danau Toba itu sendiri.

Selain melakukan evaluasi, harusnya Plt Gubsu melakukan pengawasan yang ketat serta meminta agar panitia melaporkan segala hal yang bersangkutan dengan PDT secara transparan. “Harus ada pengawasan yang ketat, karena jika dipikir pelaksanaan yang hanya tinggal berapa hari ini tidak mungkin dibatalkan. Kekurangan dana itu, paling panitia mempada-padakan dana yang ada. Artinya, pengawasan serta pelaporan harus transparan sehingga menjadi bahan evaluasi yang ril nantinya. Ketika nantinya tidak diperoleh dampak positifnya dan hanya acara tahunan, lebih baik tidak usah diselenggarakan lagi,” tegasnya.(ari)

MEDAN-Belum lagi perhelatan Pesta Danau Toba 2011 dimulai, namun panitia pesta yang menjadi even kalender tahunan itu dipastikan ketar-ketir. Sebabnya, dengan segala persiapan yang tak kunjung rampung, seperti masih ada pekerjaan yang belum selesai yang dikhawatirkan tidak akan selesai pada waktunya, belum lagi kekurangan dana panitia. Hal itu membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho gerah.

Bahkan, Gatot akan melakukan evaluasi pelaksanaan PDT kali ini.

Penegasan itu dikemukakan Gatot ketika dikonfirmasi Sumut Pos usai sidang paripurna di gedung DPRD Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (21/12).

“Ya, itu merupakan bagian dari proses evaluasi yang akan kita lakukan,” tegas Gatot.
Terkait hal itu, tokoh pemuda berdarah Batak yang juga Wakil Ketua Bidang Informasi dan Publikasi, Jami’yah Batak Muslim Sumut, Awaluddin Matondang kepada Sumut Pos meminta dengan tegas kepada Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho agar melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PDT 2011 secara menyeluruh dan mengevaluasi pelaksanaan PDT sebelum-sebelumnya.

“Jangan hanya pelaksanaan PDT kali ini, tapi menariknya ke belakang terhadap PDT sebelum-sebelumnya. Jangan hanya menjadi even kalender tahunan yang bersifat seremoni. Kalau hanya berorientasi itu, lebih baik pelaksanaan PDT dibatalkan saja dan tidak usah diselenggarakan lagi,” tegasnya.

Dia mengatakan, pelaksanaan PDT harus memiliki dampak positif bagi Sumut, baik dari sisi pembangunan maupun sisi lainnya. Sayangnya, dampak positif itu tidak pernah dirasakan masyarakat Sumut, terlebih masyarakat di kabupaten/kota di sekeliling Danau Toba itu sendiri.

Selain melakukan evaluasi, harusnya Plt Gubsu melakukan pengawasan yang ketat serta meminta agar panitia melaporkan segala hal yang bersangkutan dengan PDT secara transparan. “Harus ada pengawasan yang ketat, karena jika dipikir pelaksanaan yang hanya tinggal berapa hari ini tidak mungkin dibatalkan. Kekurangan dana itu, paling panitia mempada-padakan dana yang ada. Artinya, pengawasan serta pelaporan harus transparan sehingga menjadi bahan evaluasi yang ril nantinya. Ketika nantinya tidak diperoleh dampak positifnya dan hanya acara tahunan, lebih baik tidak usah diselenggarakan lagi,” tegasnya.(ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/