30 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Wagubsu Minta Semua Waspada Karhutla, Terdeteksi 25 Hot Spot di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai memasuki musim kemarau, sejak Februari 2021. Karena itu, seluruh pihak terkait diminta meningkatkan kewaspadaan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

VIRTUAL: Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah menghadiri secara virtual Pengarahan Presiden RI Joko Widodo tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (22/2). DISKOMINFO SUMUT FOR SUMUT POS.

Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Sumut, hingga 22 Februari 2021, telah terjadi enam kebakaran hutan dan lahan di Sumut, dengan total luas sekitar 11 hektare. Selain itu, hasil pantauan satelit NOAA di Sumut, terdeteksi ada 25 hot spot yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota.

“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, kita harus mengupayakan pencegahan kebakaran hutan, jadi setiap ada kebakaran hutan, sebelum apinya membesar harus segera dilaporkan. Ini butuh kerja sama semua pihak termasuk masyarakat,” kata Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu), Musa Rajekshah usai menghadiri secara virtual Pengarahan Presiden tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (22/2).

Wagubsu juga meminta kepada masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian yang bukan diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan tidak membuka lahan menggunakan api atau dibakar. Menurutnya, ini sering menjadi pemicu kebakaran hutan yang luas.

“Musim kemarau sudah dimulai, jangan buka ladang yang bukan diperuntukkan sebagai lahan untuk pertanian, jangan buka lahan dengan api walaupun itu lahan pribadi, kalau ada kebakaran cepat laporkan. Dalam beberapa tahun terakhir kita sudah menurunkan tingkat kebakaran hutan, jadi kita tentu tidak mau kebakaran hutan di tahun ini meningkat,” kata Musa Rajekshah, didampingi Sekdaprov Sumut R Sabrina dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto.

Sebelumnya dalam rapat, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan untuk memprioritaskan upaya pencegahan dengan deteksi dini dan update kondisi lapangan setiap hari. Dia juga meminta agar infrastruktur monitoring dan pengawasan sampai ke tingkat bawah, mencari solusi permanen, menambah ekosistem gambut dan mangrove serta penegakan hukum tanpa kompromi.

“Utamakan pencegahan, jangan sampai api itu membesar karena kalau sudah besar sulit dipadamkan, kerugian sangat besar, angkanya bukan miliar, tetapi triliun. Belum lagi kita diprotes negara-negara tetangga,” tegas Presiden, melalui video conference dari Istana Negara, Jakarta.

Presiden juga mengingatkan, untuk wilayah Sumatera bertindak sesegera mungkin karena sebagian besar Pulau Sumatera telah memasuki musim kemarau. “Sumatera harus siap siaga sesegera mungkin, puncak musim kemarau di Indonesia prediksi BMKG bulan Juli, Agustus dan September,” jelasnya.

Sementara itu, menurut keterangan Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sumut Herianto, hingga 22 Februari 2021, telah terjadi enam kebakaran hutan di Sumut yaitu di Tapanuli Selatan, Padanglawas Utara, Padanglawas, Mandailing Natal, Sibolga dan Samosir, total sekitar 11 hektare hutan dan lahan terbakar. Kebakaran tersebut saat ini sudah ditangani.

“Yang terbaru itu Sibolga dan Samosir, sudah ditangani dengan baik, tetapi kita harus tetap waspada karena sampai saat ini menurut pantauan satelit NOAA di Sumut ada 25 hot spot seperti di Labuhanbatu, Samosir, Tapanuli Utara, Labuhanbatu Selatan, Tapanuli Selatan, Padanglawas, Mandailingnatal, Kota Sibolga, Humbahas, Samosir, Karo dan Dairi,” jelasnya.

Hadir di Istana Negara Wakil Presiden RI Ma’aruf Amin, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur dan Bupati daerah rawan Karhutla. Sedangkan di Aula Tengku Rizal Nurdin hadir unsur-unsur Forkopimda Sumut serta OPD terkait. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai memasuki musim kemarau, sejak Februari 2021. Karena itu, seluruh pihak terkait diminta meningkatkan kewaspadaan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

VIRTUAL: Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah menghadiri secara virtual Pengarahan Presiden RI Joko Widodo tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (22/2). DISKOMINFO SUMUT FOR SUMUT POS.

Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Sumut, hingga 22 Februari 2021, telah terjadi enam kebakaran hutan dan lahan di Sumut, dengan total luas sekitar 11 hektare. Selain itu, hasil pantauan satelit NOAA di Sumut, terdeteksi ada 25 hot spot yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota.

“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, kita harus mengupayakan pencegahan kebakaran hutan, jadi setiap ada kebakaran hutan, sebelum apinya membesar harus segera dilaporkan. Ini butuh kerja sama semua pihak termasuk masyarakat,” kata Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu), Musa Rajekshah usai menghadiri secara virtual Pengarahan Presiden tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (22/2).

Wagubsu juga meminta kepada masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian yang bukan diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan tidak membuka lahan menggunakan api atau dibakar. Menurutnya, ini sering menjadi pemicu kebakaran hutan yang luas.

“Musim kemarau sudah dimulai, jangan buka ladang yang bukan diperuntukkan sebagai lahan untuk pertanian, jangan buka lahan dengan api walaupun itu lahan pribadi, kalau ada kebakaran cepat laporkan. Dalam beberapa tahun terakhir kita sudah menurunkan tingkat kebakaran hutan, jadi kita tentu tidak mau kebakaran hutan di tahun ini meningkat,” kata Musa Rajekshah, didampingi Sekdaprov Sumut R Sabrina dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto.

Sebelumnya dalam rapat, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan untuk memprioritaskan upaya pencegahan dengan deteksi dini dan update kondisi lapangan setiap hari. Dia juga meminta agar infrastruktur monitoring dan pengawasan sampai ke tingkat bawah, mencari solusi permanen, menambah ekosistem gambut dan mangrove serta penegakan hukum tanpa kompromi.

“Utamakan pencegahan, jangan sampai api itu membesar karena kalau sudah besar sulit dipadamkan, kerugian sangat besar, angkanya bukan miliar, tetapi triliun. Belum lagi kita diprotes negara-negara tetangga,” tegas Presiden, melalui video conference dari Istana Negara, Jakarta.

Presiden juga mengingatkan, untuk wilayah Sumatera bertindak sesegera mungkin karena sebagian besar Pulau Sumatera telah memasuki musim kemarau. “Sumatera harus siap siaga sesegera mungkin, puncak musim kemarau di Indonesia prediksi BMKG bulan Juli, Agustus dan September,” jelasnya.

Sementara itu, menurut keterangan Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sumut Herianto, hingga 22 Februari 2021, telah terjadi enam kebakaran hutan di Sumut yaitu di Tapanuli Selatan, Padanglawas Utara, Padanglawas, Mandailing Natal, Sibolga dan Samosir, total sekitar 11 hektare hutan dan lahan terbakar. Kebakaran tersebut saat ini sudah ditangani.

“Yang terbaru itu Sibolga dan Samosir, sudah ditangani dengan baik, tetapi kita harus tetap waspada karena sampai saat ini menurut pantauan satelit NOAA di Sumut ada 25 hot spot seperti di Labuhanbatu, Samosir, Tapanuli Utara, Labuhanbatu Selatan, Tapanuli Selatan, Padanglawas, Mandailingnatal, Kota Sibolga, Humbahas, Samosir, Karo dan Dairi,” jelasnya.

Hadir di Istana Negara Wakil Presiden RI Ma’aruf Amin, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur dan Bupati daerah rawan Karhutla. Sedangkan di Aula Tengku Rizal Nurdin hadir unsur-unsur Forkopimda Sumut serta OPD terkait. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/