30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Panitia Sea Games Sulit Dapatkan Sponsor

JAKARTA- SEA Games 2011 terancam kekurangan dana. Setelah pemerintah belum juga mengucurkan dana, kali ini kendala datang dari pihak sponsor. Inasoc (Indonesia SEA Games Organization Committee) selaku penyelenggara SEA Games 2011 rupanya mengalami kesulitan hebat untuk menggaet sponsor guna membiayai multieven olahraga dua tahunan tersebut.

Kepala Bidang Marketing Ade Lukman menyatakan, hingga kini jajarannya menemui kendala untuk menggaet sponsor. Salah satu alasannya ialah belum tercapainya win-win solution antara Inasoc dengan para sponsor tersebut. Praktis, para sponsor itu baru menyatakan ketertarikannya secara lesan.
“Belum ada kepastian secara hukum. Banyak kesepakatan yang belum tercapai antara kami dengan sponsor. Kesepakatan itulah yang terus kami cari,” terang Ade kemarin.

Berbagai kendala tersebut membuat Inasoc pesimistis mampu menambal kekurangan dana yang dibutuhkan untuk menggelar SEA Games 2011 mendatang. Apalagi, waktu yang tersedia kian sempit. Inasoc hanya memiliki waktu kurang lebih tujuh bulan untuk menutup kekurangan dana yang kabarnya mencapai kurang lebih Rp 1,6 triliun.

“Sudah tak mungkin mengandalkan dana dari sponsor untuk menutupi kekurangan itu. Satu-satunya jalan ialah mengandalkan dana dari pemerintah,” tambah Ade.

Ade mengungkapkan, raihan maksimal yang bisa dicapai Inasoc dari pihak sponsor hanya mencapai Rp 500 miliar. Jumlah itu berarti hanya 30 persen dari total kekurangan dana yang terjadi.

“Saat ini dana dari sponsor yang kami dapatkan baru sekitar Rp 150 miliar. Masih sangat jauh untuk menutupi kekurangan itu. Karena itulah kami tak berani menutupi kekurangan dana tersebut,” tegas Ade.

Dalam waktu dekat, sambung Ade, Inasoc juga bakal melakukan komunikasi intensif dengan beberapa sponsor yang sudah menyatakan ketertarikannya. Hanya Ade memilih tutup mulut mengenai jati diri  sponsor-sponsor tersebut.

“Kalau yang menyatakan tertarik sudah banyak. Namun memang masih harus menemukan kesepakatan yang menguntungkan antara kedua belah pihak. Itu yang sampai saat ini belum tercapai,” tegas Ade. (ru/jpnn)

JAKARTA- SEA Games 2011 terancam kekurangan dana. Setelah pemerintah belum juga mengucurkan dana, kali ini kendala datang dari pihak sponsor. Inasoc (Indonesia SEA Games Organization Committee) selaku penyelenggara SEA Games 2011 rupanya mengalami kesulitan hebat untuk menggaet sponsor guna membiayai multieven olahraga dua tahunan tersebut.

Kepala Bidang Marketing Ade Lukman menyatakan, hingga kini jajarannya menemui kendala untuk menggaet sponsor. Salah satu alasannya ialah belum tercapainya win-win solution antara Inasoc dengan para sponsor tersebut. Praktis, para sponsor itu baru menyatakan ketertarikannya secara lesan.
“Belum ada kepastian secara hukum. Banyak kesepakatan yang belum tercapai antara kami dengan sponsor. Kesepakatan itulah yang terus kami cari,” terang Ade kemarin.

Berbagai kendala tersebut membuat Inasoc pesimistis mampu menambal kekurangan dana yang dibutuhkan untuk menggelar SEA Games 2011 mendatang. Apalagi, waktu yang tersedia kian sempit. Inasoc hanya memiliki waktu kurang lebih tujuh bulan untuk menutup kekurangan dana yang kabarnya mencapai kurang lebih Rp 1,6 triliun.

“Sudah tak mungkin mengandalkan dana dari sponsor untuk menutupi kekurangan itu. Satu-satunya jalan ialah mengandalkan dana dari pemerintah,” tambah Ade.

Ade mengungkapkan, raihan maksimal yang bisa dicapai Inasoc dari pihak sponsor hanya mencapai Rp 500 miliar. Jumlah itu berarti hanya 30 persen dari total kekurangan dana yang terjadi.

“Saat ini dana dari sponsor yang kami dapatkan baru sekitar Rp 150 miliar. Masih sangat jauh untuk menutupi kekurangan itu. Karena itulah kami tak berani menutupi kekurangan dana tersebut,” tegas Ade.

Dalam waktu dekat, sambung Ade, Inasoc juga bakal melakukan komunikasi intensif dengan beberapa sponsor yang sudah menyatakan ketertarikannya. Hanya Ade memilih tutup mulut mengenai jati diri  sponsor-sponsor tersebut.

“Kalau yang menyatakan tertarik sudah banyak. Namun memang masih harus menemukan kesepakatan yang menguntungkan antara kedua belah pihak. Itu yang sampai saat ini belum tercapai,” tegas Ade. (ru/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/