27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Rahudman Sindir Kinerja Eldin

Penertiban Ternak Babi

MEDAN- Penertiban ternak babi di Kota Medan, tidak pernah memberikan hasil yang memuaskan. Kenyataan itu diakui Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat memberikan pemaparan kepada para lurah dan camat se-Kotan Medan serta jajaran Kepala Satuan Kerja Perangkat (SKPD) Pemko Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman, Kamis malam (21/4).

Menurut Rahudman, selalu gagalnya penertiban ternak babi tersebut dikarenakan, penertiban yang dilakukan tidak dilakukan berdasarkan perencanaan yang matang. Dijelaskannya, seharusnya ada inisiatif SKPD terkait yakni, Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Medan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Ketua Tim Penertiban yang dibawahi Assisten Pemerintahan, Daudta P Sinurat.

Inisiatif tersebut misalnya, adanya cara-cara intelijen yang dilakukan terlebih dahulu. Dari cara itu, barulah diketahui langkah-langkah yang bisa diambil dan dilakukan. Potensi kegagalan pun relatif kecil, ketimbang yang dilakukan beberapa waktu lalu. Rahudman kemudian mengekspos gagalnya penertiban babi di Medan Denai dan Medan Labuhan yang berakhir bentrok.

“Harusnya ada inisiatif. Ada operasi intelijen dulu, baru kita bisa mengetahui cara yang seperti apa yang akan dilakukan. Cara ini terbukti, dan inilah yang dilakukan TNI maupun kepolisian. Ini, tidak pernah bekerja badan intelijen yang telah kita buat,” tandas Rahudman.

Dalam pemaparan tersebut, secara halus Rahudman menyindir kinerja Wakil Wali Kota Dzulmi Eldin. Pasalnya, Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Pemko Medan diketuai Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Medan Drs Vuko Redward Bakkara Msi terkesan tidak bekerja maksimal.

“Ini Kepala Kesbangpolinmasnya duduk-duduk saja. Kalau tidak ditegur, tidak ada kerjanya. Harus bekerja, mencari inisiatif sendiri. Seharusnya dari Kesbangpolinmas inilah kita bisa mengetahui apa alternatif yang akan kita lakukan,” tukasnya.

Mulai sekarang, sambung Rahudman, Kepala Kesabngpolinmas harus menunjukkan kinerjanya. Bagaimana menyusun strategi, bukan hanya dalam upaya penertiban ternak babi, tapi untuk menghadapi jika ada persoalan-persoalan lain. Mendengar apa yang disampaikan Rahudman, Vuko hanya terdiam, tidak melakukan pembelaan diri. (ari)

Penertiban Ternak Babi

MEDAN- Penertiban ternak babi di Kota Medan, tidak pernah memberikan hasil yang memuaskan. Kenyataan itu diakui Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat memberikan pemaparan kepada para lurah dan camat se-Kotan Medan serta jajaran Kepala Satuan Kerja Perangkat (SKPD) Pemko Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman, Kamis malam (21/4).

Menurut Rahudman, selalu gagalnya penertiban ternak babi tersebut dikarenakan, penertiban yang dilakukan tidak dilakukan berdasarkan perencanaan yang matang. Dijelaskannya, seharusnya ada inisiatif SKPD terkait yakni, Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Medan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Ketua Tim Penertiban yang dibawahi Assisten Pemerintahan, Daudta P Sinurat.

Inisiatif tersebut misalnya, adanya cara-cara intelijen yang dilakukan terlebih dahulu. Dari cara itu, barulah diketahui langkah-langkah yang bisa diambil dan dilakukan. Potensi kegagalan pun relatif kecil, ketimbang yang dilakukan beberapa waktu lalu. Rahudman kemudian mengekspos gagalnya penertiban babi di Medan Denai dan Medan Labuhan yang berakhir bentrok.

“Harusnya ada inisiatif. Ada operasi intelijen dulu, baru kita bisa mengetahui cara yang seperti apa yang akan dilakukan. Cara ini terbukti, dan inilah yang dilakukan TNI maupun kepolisian. Ini, tidak pernah bekerja badan intelijen yang telah kita buat,” tandas Rahudman.

Dalam pemaparan tersebut, secara halus Rahudman menyindir kinerja Wakil Wali Kota Dzulmi Eldin. Pasalnya, Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Pemko Medan diketuai Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Medan Drs Vuko Redward Bakkara Msi terkesan tidak bekerja maksimal.

“Ini Kepala Kesbangpolinmasnya duduk-duduk saja. Kalau tidak ditegur, tidak ada kerjanya. Harus bekerja, mencari inisiatif sendiri. Seharusnya dari Kesbangpolinmas inilah kita bisa mengetahui apa alternatif yang akan kita lakukan,” tukasnya.

Mulai sekarang, sambung Rahudman, Kepala Kesabngpolinmas harus menunjukkan kinerjanya. Bagaimana menyusun strategi, bukan hanya dalam upaya penertiban ternak babi, tapi untuk menghadapi jika ada persoalan-persoalan lain. Mendengar apa yang disampaikan Rahudman, Vuko hanya terdiam, tidak melakukan pembelaan diri. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/