30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pagi Ini UN SMP Dimulai, Kunci Jawaban Sudah Beredar

MEDAN-Isu kebocoran soal jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP/MTS di Medan merebak. Meskipun pelaksanaan UN akan berlangsung Senin pagi (23/4) sekitar pukul 08.00 WIB, sejumlah pelajar mengaku telah mendapatkan kunci jawaban, sejak Minggu malam (22/4) sekitar pukul 22.00 WIB.

Informasi diperoleh dari seorang pelajar SMP swasta di Kota Medan. Dia mengatakan jika sejumlah teman-temannya telah mendapat bantuan jawaban soal untuk ujian hari pertama. Hanya saja warga Jalan Rahmadsyah Medan ini mengaku tidak mau menerima soal tersebut karena harus membayar biaya partisipasi Rp50-100 ribu per soal.

“Teman-teman yang lain sudah dapat jawaban, tapi saya tidak mau karena tidak ada uang, karena diminta partisipasi sebagai biaya beli naskah soal UN tersebut,”ujarnya.

Menurutnya, jawaban UN itu diterima dalam bentuk pesan melalui short message system (SMS) di handphone dan dibagi kepada setiap siswa yang berminat dengan menyediakan uang partisipasi.

Masih menurut sumber tersebut, isu soal bocor bukan saja terjadi di sekolahnya, tapi juga di SMP lainnya di kawasan Jalan Asia dan Thamrin Medan. Sebab dia juga mendapat infomasi dari sesama teman dari sekolah lainnya.

Isu soal bocor juga terjadi di SMP Negeri di Jalan Raya Menteng. Menurut pengakuan sumber lainnya, sejumlah siswa diminta datang ke sekolah lebih cepat sebelum ujian berlangsung. “Saya tidak tau siapa yang berikan jawabannya, tapi saya disuruh datang sekitar pukul 06.00 WIB kalau mau dapat jawaban,”ungkapnya.

Untuk mendapatkan kunci jawaban itu, disebutkan dia tidak dikenakan biaya tapi diminta harus hati-hati ketika membuka jawaban saat ujian nantinya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Drs Syaiful Syafri MM membantah jika naskah soal UN sudah bocor sebelum pelaksanaan UN. “Bagaimana kunci beredar, ujian saja belum berlangsung. Masyarakat hendaknya jangan cepat percaya dengan isu tersebut yang bisa merusak citra pendidikan di Sumut ini,” kata Syaiful.

Syaiful mengimbau para pelajar sebagai peserta UN tidak terpancing dan ikut-ikutan untuk mendapatkan kunci jawaban. Sebab kunci jawaban tersebut samasekali tidak benar.

Menurut Syaiful, para pelajar tidak perlu resah dengan pelaksanaan UN. “Jika belajar dengan sungguh-sungguh diyakini akan lulus, apalagi pada UN tahun ini hasil nilai UN disinergikan dengan hasil ujian sekolah, jadi siswa tidak perlu resah,”ungkapnya.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan Dr Mutsuhito Solin menilai, isu soal UN bocor itu bisa saja terjadi, sebab banyak cara orang untuk mengambil keuntungan dari perbuatan tersebut. Dia menduga perbuatan itu hanya sebagai isu semata hanya untuk mencari kepentingan pribadi oknum tertentu. “Kita berharap agar para peserta UN tidak perlu terpengaruh dengan isu tersebut yang dianggap menyesatkan,”ujarnya.

Seperti diketahui, peserta UN tingkat SMP/MTS/SMPLB tahun ini berjumlah 246.428 peserta.  Dari jumlah tersebut terdiri dari siswa SMP sebanyak 198.409 siswa, MTs berjumlah 46.866 siswa serta SMPLB berjumlah 12 orang. Sedangkan untuk Medan, katanya, jumlah peserta UN tahun 2012 ini mencapai 41.837 peserta. Adapun jumlah sekolah pelaksana di Sumut berjumlah 1.887 sekolah. Untuk ruang ujian yang dipakai 2.285 dengan jumlah pengawas 4.570 orang.

Mengenai naskah UN, Taruli yang menjabat sebagai Kasi Program Disdik Medan menegaskan tidak ada masalah. “Proses pengiriman naskah UN ke Disdik Medan lancar. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, naskah UN diamankan 24 jam di ruang Aula lantai II Disdik Medan serta dikawal polisi,” bebernya.

Sistem pengamanan berlapis ini, katanya, mencegah agar soal tidak bocor, juga berlaku pada saat ujian berlangsung. Taruli menjamin dengan ketatnya pengamanan ini, tidak mungkin soal bocor atau bisa menyontek maupun menggunakan jasa joki saat berlangsungnya ujian.

“Naskah UN tersebut harus diambil setiap hari sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan wajib diambil Kepala Sekolah (Kasek) langsung dan tidak boleh di kuasakan,” tegasnya.

Bagi peserta UN yang berhalangan pada hari pelaksanaan UN mulai tanggal 23-26 April, Taruli bilang, siswa boleh mengikuti ujian susulan yang ditetapkan yakni, pada tanggal 30 April sampai 4 Mei 2012.

418 SMA, SMK dan MA UN Susulan

Sebanyak 418 dari 41.322 siswa SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA) melaksanakan UN susulan. Di antaranya, 156 siswa SMA, 15 siswa Madrasah Aliyah dan 247 siswa SMK. “Siswa yang mengikuti UN susulan tersebut umumnya disebabkan sakit. Jika tidak hadir lagi, siswa tersebut harus mengikuti UN di tahun mendatang,” beber Dr Mutsuhito Solin seraya menambahkan hari pertama UN susulan, siswa mengikuti ujian Bahasa Indonesia.
Sementara itu, UN tingkat SMP sederajat di Sumatera Utara akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, selama kegiatan ujian setiap sekolah akan dijaga oleh seorang anggota polisi yang bertugas untuk mengamankan berkas soal ujian mulai dari pengambilan hingga pengiriman berkas ujian ke Dinas Pendidikan Kota Medan.

Untuk wilayah Polsek Medan Area, terdapat sebanyak 21 sekolah SMP sederajat yang akan dijaga dalam UN hari ini. Di antaranya, SMP Teuku umar, SMP Eklesta, SMP Padamu Negeri, SMP Sudirman, SMP Gajah Mada, SMP Samuel, SMP Budhis Cita, SMP Muhammadiyah, SMP muhammadiyah I, SMP Taman Siswa, SMP Negeri 13, SMP Kesatria, SMP Al-Ulum dan Mts Al-Ulum, SMP Diana, SMP Darma Sakti, SMP Satria Mandiri, SMP Karya Kesuma, SMP Tri Jaya, SMP Kebangsaan, SMP Negeri 23 dan SMP An-Nizam. Pihak kepolisian Medan Area akan menempatkan seorang personelnya guna penjagaan mulai dari pengambilan hingga pengiriman berkas ke Dinas pendidikan.

Sementara untuk Polsek Medan Kota sendiri, pihaknya juga melakukan hal yang sama untuk penjagaan dan pengamanan di wilayahnya. Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandy Sinurat mengatakan kalau pihaknya akan menempatkan beberapa orang anggota polisinya untuk penjagaan selama ujian berlangsung. “Untuk satu sekolah akan ditempatkan seorang polisi yang menjaga, mulai dari pengambilan hingga ke pengiriman berkas ujian ke Dinas Pendidikan” ujarnya.

Ia mengatakan, pengamanan yang dilakukan hanya penjagaan saja dan bukan mengawasi proses ujian. Dan kalaupun ada tindak kecurangan, nantinya pihak panitia pengawas ujian yang bertanggung jawab dan pihak kepolisian yang kemudian akan menindaklanjutinya. (uma/smg)

MEDAN-Isu kebocoran soal jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP/MTS di Medan merebak. Meskipun pelaksanaan UN akan berlangsung Senin pagi (23/4) sekitar pukul 08.00 WIB, sejumlah pelajar mengaku telah mendapatkan kunci jawaban, sejak Minggu malam (22/4) sekitar pukul 22.00 WIB.

Informasi diperoleh dari seorang pelajar SMP swasta di Kota Medan. Dia mengatakan jika sejumlah teman-temannya telah mendapat bantuan jawaban soal untuk ujian hari pertama. Hanya saja warga Jalan Rahmadsyah Medan ini mengaku tidak mau menerima soal tersebut karena harus membayar biaya partisipasi Rp50-100 ribu per soal.

“Teman-teman yang lain sudah dapat jawaban, tapi saya tidak mau karena tidak ada uang, karena diminta partisipasi sebagai biaya beli naskah soal UN tersebut,”ujarnya.

Menurutnya, jawaban UN itu diterima dalam bentuk pesan melalui short message system (SMS) di handphone dan dibagi kepada setiap siswa yang berminat dengan menyediakan uang partisipasi.

Masih menurut sumber tersebut, isu soal bocor bukan saja terjadi di sekolahnya, tapi juga di SMP lainnya di kawasan Jalan Asia dan Thamrin Medan. Sebab dia juga mendapat infomasi dari sesama teman dari sekolah lainnya.

Isu soal bocor juga terjadi di SMP Negeri di Jalan Raya Menteng. Menurut pengakuan sumber lainnya, sejumlah siswa diminta datang ke sekolah lebih cepat sebelum ujian berlangsung. “Saya tidak tau siapa yang berikan jawabannya, tapi saya disuruh datang sekitar pukul 06.00 WIB kalau mau dapat jawaban,”ungkapnya.

Untuk mendapatkan kunci jawaban itu, disebutkan dia tidak dikenakan biaya tapi diminta harus hati-hati ketika membuka jawaban saat ujian nantinya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Drs Syaiful Syafri MM membantah jika naskah soal UN sudah bocor sebelum pelaksanaan UN. “Bagaimana kunci beredar, ujian saja belum berlangsung. Masyarakat hendaknya jangan cepat percaya dengan isu tersebut yang bisa merusak citra pendidikan di Sumut ini,” kata Syaiful.

Syaiful mengimbau para pelajar sebagai peserta UN tidak terpancing dan ikut-ikutan untuk mendapatkan kunci jawaban. Sebab kunci jawaban tersebut samasekali tidak benar.

Menurut Syaiful, para pelajar tidak perlu resah dengan pelaksanaan UN. “Jika belajar dengan sungguh-sungguh diyakini akan lulus, apalagi pada UN tahun ini hasil nilai UN disinergikan dengan hasil ujian sekolah, jadi siswa tidak perlu resah,”ungkapnya.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan Dr Mutsuhito Solin menilai, isu soal UN bocor itu bisa saja terjadi, sebab banyak cara orang untuk mengambil keuntungan dari perbuatan tersebut. Dia menduga perbuatan itu hanya sebagai isu semata hanya untuk mencari kepentingan pribadi oknum tertentu. “Kita berharap agar para peserta UN tidak perlu terpengaruh dengan isu tersebut yang dianggap menyesatkan,”ujarnya.

Seperti diketahui, peserta UN tingkat SMP/MTS/SMPLB tahun ini berjumlah 246.428 peserta.  Dari jumlah tersebut terdiri dari siswa SMP sebanyak 198.409 siswa, MTs berjumlah 46.866 siswa serta SMPLB berjumlah 12 orang. Sedangkan untuk Medan, katanya, jumlah peserta UN tahun 2012 ini mencapai 41.837 peserta. Adapun jumlah sekolah pelaksana di Sumut berjumlah 1.887 sekolah. Untuk ruang ujian yang dipakai 2.285 dengan jumlah pengawas 4.570 orang.

Mengenai naskah UN, Taruli yang menjabat sebagai Kasi Program Disdik Medan menegaskan tidak ada masalah. “Proses pengiriman naskah UN ke Disdik Medan lancar. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, naskah UN diamankan 24 jam di ruang Aula lantai II Disdik Medan serta dikawal polisi,” bebernya.

Sistem pengamanan berlapis ini, katanya, mencegah agar soal tidak bocor, juga berlaku pada saat ujian berlangsung. Taruli menjamin dengan ketatnya pengamanan ini, tidak mungkin soal bocor atau bisa menyontek maupun menggunakan jasa joki saat berlangsungnya ujian.

“Naskah UN tersebut harus diambil setiap hari sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan wajib diambil Kepala Sekolah (Kasek) langsung dan tidak boleh di kuasakan,” tegasnya.

Bagi peserta UN yang berhalangan pada hari pelaksanaan UN mulai tanggal 23-26 April, Taruli bilang, siswa boleh mengikuti ujian susulan yang ditetapkan yakni, pada tanggal 30 April sampai 4 Mei 2012.

418 SMA, SMK dan MA UN Susulan

Sebanyak 418 dari 41.322 siswa SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA) melaksanakan UN susulan. Di antaranya, 156 siswa SMA, 15 siswa Madrasah Aliyah dan 247 siswa SMK. “Siswa yang mengikuti UN susulan tersebut umumnya disebabkan sakit. Jika tidak hadir lagi, siswa tersebut harus mengikuti UN di tahun mendatang,” beber Dr Mutsuhito Solin seraya menambahkan hari pertama UN susulan, siswa mengikuti ujian Bahasa Indonesia.
Sementara itu, UN tingkat SMP sederajat di Sumatera Utara akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, selama kegiatan ujian setiap sekolah akan dijaga oleh seorang anggota polisi yang bertugas untuk mengamankan berkas soal ujian mulai dari pengambilan hingga pengiriman berkas ujian ke Dinas Pendidikan Kota Medan.

Untuk wilayah Polsek Medan Area, terdapat sebanyak 21 sekolah SMP sederajat yang akan dijaga dalam UN hari ini. Di antaranya, SMP Teuku umar, SMP Eklesta, SMP Padamu Negeri, SMP Sudirman, SMP Gajah Mada, SMP Samuel, SMP Budhis Cita, SMP Muhammadiyah, SMP muhammadiyah I, SMP Taman Siswa, SMP Negeri 13, SMP Kesatria, SMP Al-Ulum dan Mts Al-Ulum, SMP Diana, SMP Darma Sakti, SMP Satria Mandiri, SMP Karya Kesuma, SMP Tri Jaya, SMP Kebangsaan, SMP Negeri 23 dan SMP An-Nizam. Pihak kepolisian Medan Area akan menempatkan seorang personelnya guna penjagaan mulai dari pengambilan hingga pengiriman berkas ke Dinas pendidikan.

Sementara untuk Polsek Medan Kota sendiri, pihaknya juga melakukan hal yang sama untuk penjagaan dan pengamanan di wilayahnya. Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandy Sinurat mengatakan kalau pihaknya akan menempatkan beberapa orang anggota polisinya untuk penjagaan selama ujian berlangsung. “Untuk satu sekolah akan ditempatkan seorang polisi yang menjaga, mulai dari pengambilan hingga ke pengiriman berkas ujian ke Dinas Pendidikan” ujarnya.

Ia mengatakan, pengamanan yang dilakukan hanya penjagaan saja dan bukan mengawasi proses ujian. Dan kalaupun ada tindak kecurangan, nantinya pihak panitia pengawas ujian yang bertanggung jawab dan pihak kepolisian yang kemudian akan menindaklanjutinya. (uma/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/