25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

TBPS Bersama Kemenkes RI Luncurkan Program Rujukan Batuk pada Aplikasi SwipeRx

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui USAID Tuberculosis Private Sector (TBPS) dan Kementerian Kesehatan RI, serta sejumlah organisasi profesi bidang kesehatan, meluncurkan percontohan program rujukan batuk pada aplikasi SwipeRx yang dilaksanakan di Kota Medan, Selasa (22/6). 

Daring: TBPS dan Kemenkes RI luncurkan Program Rujukan Batuk Pada Aplikasi SwipeRx melalui daring, Selasa (22/6).

SwipeRx adalah platform jejaring sosial online untuk profesional farmasi, termasuk apoteker, asisten farmasi (Tenaga Teknis Kefarmasian), pemilik farmasi, dan pemangku kepentingan utama lainnya di bidang farmasi. Saat ini tersedia akses modul Pengembangan Profesional Berkelanjutan atau Continuing Professional Development CPD) untuk Tenaga Teknis Kefarmasian dalam meningkatkan pengetahuan tentang Tuberkulosis. 

Program Rujukan Batuk merupakan fitur tambahan yang bertujuan memberdayakan tenaga kefarmasian di apotek dalam mempersingkat waktu mengidentifikasi terduga TBC dan merujuknya untuk diagnosis pada fasilitas kesehatan. Program Rujukan Batuk ini dilatarbelakangi oleh sangat pentingnya peran tenaga kefarmasian dalam program nasional eliminasi TBC. 

“Berdasarkan studi patient pathway 2017, jika dilihat dari preferensi masyarakat dalam mencari pengobatan, 74 persen masyarakat dengan gejala TB mencari pengobatan awal di layanan swasta, di mana 52 persen mendatangi apotek atau toko obat untuk mencari pengobatan pertama kalinya. Hal ini menujukkan tingginya peran tenaga farmasi di apotek untuk  deteksi dini TB pada terduga TB lebih awal agar segera dilakukan rujukan untuk pemeriksaan TB di faskes,” jelas Koordinator Program Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Imran Pambudi MPHM. 

Apresiasi dan dukungan USAID bagi program percontohan ini disampaikan oleh Direktur Kantor Kesehatan USAID Pamela Foster. Ia menyatakan, Pemerintah AS percaya bahwa bekerja bersama merupakan cara terbaik untuk menghentikan penyebaran TBC di Indonesia. Pandemi Covid-19 memerlukan instrumen dan pendekatan baru untuk mengendalikan penyakit infeksi. Itulah mengapa USAID gembira dapat mendukung peluncuran porgram percontohan Program Rujukan Batuk di aplikasi SwipeRx di Kota Medan. 

“Peluncuran hari ini merupakan bagian dari upaya USAID yang lebih luas untuk mendukung para mitra sektor swasta, terutama apotek, dalam upaya membawa Indonesia lebih dekat menuju eliminasi TBC,” ujar Famela melalui Chief of Party USAID TBPS Dr Syed Imran Farooq.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumut, Teguh Supriyadi SKM MPH menyampaikan dukungannya dan berharap praktik baik ini nanti dapat direplikasi di kabupaten dan kota lain di Sumut. Selain itu juga penemuan kasus TBC di Kota Medan bisa semakin meningkat sehingga bisa mencapai SPM dan meningkatkan jejaring dengan faskes swasta hingga lebih maksimal, serta meningkatkan kontribusi penemuan kasus dari apotek. 

Program percontohan SwipeRx e-Referral ini, lanjut Teguh, akan dilaksanakan selama enam bulan mulai Juni hingga November 2021, pada delapan kecamatan di Kota Medan. “Kami berharap dengan dukungan tenaga kefarmasian dalam membantu identifikasi terduga TBC dan merujuk terduga TBC tersebut ke Puskesmas/faskes target Kota Medan bisa tercapai,” ungkap Kepala Dinkes Kota Medan dr Syamsul Nasution SpOG. 

Dia juga menyampaikan hasil-hasil yang diperoleh akan menjadi dasar pembelajaran dan pengembangan ketika nanti akan dilaksanakan implementasi Program Rujukan Batuk  ini di wilayah kerja lain USAID TBPS, dalam skala nasional.

Ketua IAI Sumatera Utara yang diwakilkan Apt Imam Bagus Sumantri SFarm MSi, selaku sekretaris PD IAI Sumut  menyampaikan, bahwa peranan apoteker sangat penting dalam aspek edukasi pasien serta pemantauan obat. “Ini adalah pengabdian dan pembelajaran, nantinya akan menjadi SOP untuk mendapatkan SKP penuh, yaitu SKP praktik, pengabdian dan pembelajaran bagi para Apoteker. PD IAI akan berpartisipasi penuh dengan membentuk Tim Monev pelaksanaan TB USAID,” katanya.

Dukungan bagi Program Rujukan Batuk ini juga disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia-Sumut, Dr M Taufik SSi MSi. Dikatakannya, bahwa pihaknya siap mendukung kegiatan yang dilakukan oleh TIM USAID-TBPS yang bersinergi dengan Dinkes dan Organisasi Profesi termasuk PAFI serta pihak-pihak terkait. 

“PD PAFI Sumut selalu berupaya berkontribusi dalam penanggulangan dan pemberantasan TBC khususnya di Sumut. Kita berharap bahwa masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara akan bebas TBC di tahun 2030,” tukasnya. (mag-1/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui USAID Tuberculosis Private Sector (TBPS) dan Kementerian Kesehatan RI, serta sejumlah organisasi profesi bidang kesehatan, meluncurkan percontohan program rujukan batuk pada aplikasi SwipeRx yang dilaksanakan di Kota Medan, Selasa (22/6). 

Daring: TBPS dan Kemenkes RI luncurkan Program Rujukan Batuk Pada Aplikasi SwipeRx melalui daring, Selasa (22/6).

SwipeRx adalah platform jejaring sosial online untuk profesional farmasi, termasuk apoteker, asisten farmasi (Tenaga Teknis Kefarmasian), pemilik farmasi, dan pemangku kepentingan utama lainnya di bidang farmasi. Saat ini tersedia akses modul Pengembangan Profesional Berkelanjutan atau Continuing Professional Development CPD) untuk Tenaga Teknis Kefarmasian dalam meningkatkan pengetahuan tentang Tuberkulosis. 

Program Rujukan Batuk merupakan fitur tambahan yang bertujuan memberdayakan tenaga kefarmasian di apotek dalam mempersingkat waktu mengidentifikasi terduga TBC dan merujuknya untuk diagnosis pada fasilitas kesehatan. Program Rujukan Batuk ini dilatarbelakangi oleh sangat pentingnya peran tenaga kefarmasian dalam program nasional eliminasi TBC. 

“Berdasarkan studi patient pathway 2017, jika dilihat dari preferensi masyarakat dalam mencari pengobatan, 74 persen masyarakat dengan gejala TB mencari pengobatan awal di layanan swasta, di mana 52 persen mendatangi apotek atau toko obat untuk mencari pengobatan pertama kalinya. Hal ini menujukkan tingginya peran tenaga farmasi di apotek untuk  deteksi dini TB pada terduga TB lebih awal agar segera dilakukan rujukan untuk pemeriksaan TB di faskes,” jelas Koordinator Program Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Imran Pambudi MPHM. 

Apresiasi dan dukungan USAID bagi program percontohan ini disampaikan oleh Direktur Kantor Kesehatan USAID Pamela Foster. Ia menyatakan, Pemerintah AS percaya bahwa bekerja bersama merupakan cara terbaik untuk menghentikan penyebaran TBC di Indonesia. Pandemi Covid-19 memerlukan instrumen dan pendekatan baru untuk mengendalikan penyakit infeksi. Itulah mengapa USAID gembira dapat mendukung peluncuran porgram percontohan Program Rujukan Batuk di aplikasi SwipeRx di Kota Medan. 

“Peluncuran hari ini merupakan bagian dari upaya USAID yang lebih luas untuk mendukung para mitra sektor swasta, terutama apotek, dalam upaya membawa Indonesia lebih dekat menuju eliminasi TBC,” ujar Famela melalui Chief of Party USAID TBPS Dr Syed Imran Farooq.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumut, Teguh Supriyadi SKM MPH menyampaikan dukungannya dan berharap praktik baik ini nanti dapat direplikasi di kabupaten dan kota lain di Sumut. Selain itu juga penemuan kasus TBC di Kota Medan bisa semakin meningkat sehingga bisa mencapai SPM dan meningkatkan jejaring dengan faskes swasta hingga lebih maksimal, serta meningkatkan kontribusi penemuan kasus dari apotek. 

Program percontohan SwipeRx e-Referral ini, lanjut Teguh, akan dilaksanakan selama enam bulan mulai Juni hingga November 2021, pada delapan kecamatan di Kota Medan. “Kami berharap dengan dukungan tenaga kefarmasian dalam membantu identifikasi terduga TBC dan merujuk terduga TBC tersebut ke Puskesmas/faskes target Kota Medan bisa tercapai,” ungkap Kepala Dinkes Kota Medan dr Syamsul Nasution SpOG. 

Dia juga menyampaikan hasil-hasil yang diperoleh akan menjadi dasar pembelajaran dan pengembangan ketika nanti akan dilaksanakan implementasi Program Rujukan Batuk  ini di wilayah kerja lain USAID TBPS, dalam skala nasional.

Ketua IAI Sumatera Utara yang diwakilkan Apt Imam Bagus Sumantri SFarm MSi, selaku sekretaris PD IAI Sumut  menyampaikan, bahwa peranan apoteker sangat penting dalam aspek edukasi pasien serta pemantauan obat. “Ini adalah pengabdian dan pembelajaran, nantinya akan menjadi SOP untuk mendapatkan SKP penuh, yaitu SKP praktik, pengabdian dan pembelajaran bagi para Apoteker. PD IAI akan berpartisipasi penuh dengan membentuk Tim Monev pelaksanaan TB USAID,” katanya.

Dukungan bagi Program Rujukan Batuk ini juga disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia-Sumut, Dr M Taufik SSi MSi. Dikatakannya, bahwa pihaknya siap mendukung kegiatan yang dilakukan oleh TIM USAID-TBPS yang bersinergi dengan Dinkes dan Organisasi Profesi termasuk PAFI serta pihak-pihak terkait. 

“PD PAFI Sumut selalu berupaya berkontribusi dalam penanggulangan dan pemberantasan TBC khususnya di Sumut. Kita berharap bahwa masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara akan bebas TBC di tahun 2030,” tukasnya. (mag-1/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/