25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Rumah Kajatisu Dibobol, Puluhan Miliar Raib

MEDAN-Rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut (Kajatisu) AK Basumi SH di Jalan Listrik Medan Baru, dibobol kawanan maling, Minggu (21/8) sekira pukul 04.00 dini hari. Tak tanggung-tanggung, kawanan maling berhasil menguras dan membawa kabur harta milik petinggi korps Adhyaksa di Sumut itu senilai puluhan miliar rupiah.

Sumber Sumut Pos di kepolisian menyebutkan, harta puluhan miliar yang berhasil digondol maling itu terdiri dari barang-barang mewah seperti logam mulia senilai 6 miliar, 6 buah jam bermerk Rolex senilai ratusan juta rupiah, berikut dolar Singapur dan dolar Amerika sekitar 4 miliar rupiah.

Selain itu, sejumlah perhiasan milik istri AK Basuni juga disikat kawanan maling. Belum ada taksiran pasti soal jumlah kerugian yang diderita korban, tapi dipastikan miliaran rupiah raib dalam aksi itu.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui petugas jaga malam di rumah tersebut. Minggu (21/8) pagi itu, petugas baru saja bangun dari tidur dan bergegas menuju ke kamar mandi. Alangkah terkejut petugas jaga itu menyaksikan terali besi lubang angin jendela kamar mandi sudah rusak dan terbuka. Melihat kondisi mengejutkan itu, petugas langsung memeriksa keadaan seluruh rumah.

Lagi-lagi petugas panik menyaksikan kamar AK Basumi ternyata sudah berantakan, lemari sudah terbuka. Petugas jaga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pegawai Kejatisu yang diketahui bermarga Sirait (23)n
Akhirnya Sirait mengoordinasikan kejadian tersebut kepada Kajatisu Basumi yang saat itu berada di Jakarta bersama istri.

Sirait kemudian membuat pengaduan ke Mapolsekta Medan Baru. Selanjutnya, petugas Identifikasi Polresta Medan segera turun dan melakukan olah TKP. Sumber di kepolisian menyebutkan, kawanan maling diduga masuk melalui ventilasi kamar mandi rumah tersebut dengan menggunakan tangga. Polisi kini sudah mengamankan tangga tersebut sebagai barang bukti.

Sumber terpercaya lain di kepolisian mengatakan, peristiwa perampokan itu telah menggemparkan institusi hukum, baik Kepolisian dan Kejaksaan. Sebab mengemuka isu, harta milik Kajatisu diperoleh dari tranksasi tak wajar. Bahkan, di kalangan kepolisian tersebar isu bahwa sebagian harta itu merupakan barang bukti titipan kasus dugaan korupsi di BNI yang saat itu sedang bergulir.

“Oleh karena itu, Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keungan (PPATK) sebagai sebuah institusi strategis, sebaiknya peduli dengan kasus seperti ini,” ujar sumber sembari tertawa.

Sementara itu, tadi malam saat mendatangi TKP, wartawan koran ini menemui tiga orang berpakaian kejaksaan berdiri di depan rumah. “Mau cari siapa bang?” ujar petugas yang kemudian diketahui bernama Sony.

Wartawan tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dan langsung menanyakan perihal kejadian itu. Namun, pernyataan wartawan seketika itu dibantah. “Itu tidak benar, kalau ada pasti sudah banyak polisi di sini,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan wartawan, rumah Basumi tampak lengang. Saat peristiwa terjadi, diketahui Basumi dan keluarga sedang berada di luar kota. Rumah bercat putih dan memiliki pagar setinggi tiga meter itu tampak tertutup rapat.
Sementara Kanit Reskrim Medan Baru Iptu Andi Eko membenarkan peristiwa tersebut. Namun saat ditanya lebih lanjut, ia enggan berkomentar. “Nanti saja, kami masih di luar. Kerugian pastinya kita belum tahu,” pungkasnya. (saz/ala/smg)

MEDAN-Rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut (Kajatisu) AK Basumi SH di Jalan Listrik Medan Baru, dibobol kawanan maling, Minggu (21/8) sekira pukul 04.00 dini hari. Tak tanggung-tanggung, kawanan maling berhasil menguras dan membawa kabur harta milik petinggi korps Adhyaksa di Sumut itu senilai puluhan miliar rupiah.

Sumber Sumut Pos di kepolisian menyebutkan, harta puluhan miliar yang berhasil digondol maling itu terdiri dari barang-barang mewah seperti logam mulia senilai 6 miliar, 6 buah jam bermerk Rolex senilai ratusan juta rupiah, berikut dolar Singapur dan dolar Amerika sekitar 4 miliar rupiah.

Selain itu, sejumlah perhiasan milik istri AK Basuni juga disikat kawanan maling. Belum ada taksiran pasti soal jumlah kerugian yang diderita korban, tapi dipastikan miliaran rupiah raib dalam aksi itu.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui petugas jaga malam di rumah tersebut. Minggu (21/8) pagi itu, petugas baru saja bangun dari tidur dan bergegas menuju ke kamar mandi. Alangkah terkejut petugas jaga itu menyaksikan terali besi lubang angin jendela kamar mandi sudah rusak dan terbuka. Melihat kondisi mengejutkan itu, petugas langsung memeriksa keadaan seluruh rumah.

Lagi-lagi petugas panik menyaksikan kamar AK Basumi ternyata sudah berantakan, lemari sudah terbuka. Petugas jaga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pegawai Kejatisu yang diketahui bermarga Sirait (23)n
Akhirnya Sirait mengoordinasikan kejadian tersebut kepada Kajatisu Basumi yang saat itu berada di Jakarta bersama istri.

Sirait kemudian membuat pengaduan ke Mapolsekta Medan Baru. Selanjutnya, petugas Identifikasi Polresta Medan segera turun dan melakukan olah TKP. Sumber di kepolisian menyebutkan, kawanan maling diduga masuk melalui ventilasi kamar mandi rumah tersebut dengan menggunakan tangga. Polisi kini sudah mengamankan tangga tersebut sebagai barang bukti.

Sumber terpercaya lain di kepolisian mengatakan, peristiwa perampokan itu telah menggemparkan institusi hukum, baik Kepolisian dan Kejaksaan. Sebab mengemuka isu, harta milik Kajatisu diperoleh dari tranksasi tak wajar. Bahkan, di kalangan kepolisian tersebar isu bahwa sebagian harta itu merupakan barang bukti titipan kasus dugaan korupsi di BNI yang saat itu sedang bergulir.

“Oleh karena itu, Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keungan (PPATK) sebagai sebuah institusi strategis, sebaiknya peduli dengan kasus seperti ini,” ujar sumber sembari tertawa.

Sementara itu, tadi malam saat mendatangi TKP, wartawan koran ini menemui tiga orang berpakaian kejaksaan berdiri di depan rumah. “Mau cari siapa bang?” ujar petugas yang kemudian diketahui bernama Sony.

Wartawan tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dan langsung menanyakan perihal kejadian itu. Namun, pernyataan wartawan seketika itu dibantah. “Itu tidak benar, kalau ada pasti sudah banyak polisi di sini,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan wartawan, rumah Basumi tampak lengang. Saat peristiwa terjadi, diketahui Basumi dan keluarga sedang berada di luar kota. Rumah bercat putih dan memiliki pagar setinggi tiga meter itu tampak tertutup rapat.
Sementara Kanit Reskrim Medan Baru Iptu Andi Eko membenarkan peristiwa tersebut. Namun saat ditanya lebih lanjut, ia enggan berkomentar. “Nanti saja, kami masih di luar. Kerugian pastinya kita belum tahu,” pungkasnya. (saz/ala/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/