25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kompor Meledak, 19 Rumah Hangus

Petugas Pemadam-Masyarakat Malah Rebutan Selang Air

MEDAN-Sebuah kelalaian berakibat fatal di kawasan Sukaraja, Kamis (22/9). Setidaknya, 19 rumah di Jalan Bahagia Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun musnah dilalap si jago merah yang diduga berasal dari sebuah kompor yang meledak pukul 16.30 WIB.

Lokasi kebakaran ini berada di dua gang yang bersebelahan, Gg Amal dan Gg Sederhana. Api  baru berhasil dipadamkan pukul 18.30 WIB dengan bantuan 16 unit mobil pemadam dibantu warga.

Data sementara yang diterima pihak kelurahan, 19 rumah yang dihuni 24 KK ludes terbakar. “Ini masih data sementara, kita masih sibuk mau evakuasi korban ke kantor  lurah dan masjid,” terang Said Reza, Camat Medan Maimon, tadi malam.

Pihak kecamatan akan membuat posko dan dapur umum di kantor kelurahan Sukaraja. “Malam ini, kita turunkan seluruh kepling untuk menjaga sekitar lokasi kebakaran guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita menyambut baik bantuan Yayasan Budda Suci sebanyak 250 bungkus nasi,” terang camat yanga krab disapa Reza itu.
Api yang menurut Reza diduga dari rumah Amoy di Gang Amal, membuat panik warga Sukaraja. Mereka langsung berhamburan dan tanpa dikomando mengambil ember berisi air dari rumah masing-masing. Sebagian warga mengambil air dari sungai, sekitar 25 meter dari lokasi kebakaran.

Angin yang berhembus kencangnya mengalahkan upaya pemadaman yang dilakukan warga. Dalam hitungan menit, api menjalar ke rumah-rumah lain. Warga makin panik dan berupaya menyelamatkan harta benda mereka masing-masing.
Beberpa warga yang rumahnya dekat dengan rumah yang dijilati api, ketakutan dan berteriak-teriak, “Telpon pemadam… cepat… cepat….”

Warga lain yang tak mau pasrah, terus berupaya memadamkan api dengan menyirami api yang mereka bawa pakai ember. Selang beberapa menit, suara sirene pemadam terdengar, membuat warga semakin bersemangat. Dua mobil pemamadam berhenti tepat di mulut Gang Amal dan Gang Sejahtera. Warga melihat mencoba membantu petugas pemadam dengan mengeluarkan selang air dan mengarahkannya ke dalam gang. Petugas terpaksa menyambung selang untuk menjangkau lokasi kebakaran.

Baru beberapa detik petugas bekerja menyemprotkan air, warga yang kalut malah berebut memegang kepala selang air. “Ini dulu,” teriak seorang warga. Bersamaan dengan, selang ditarik dan air diarahkan menyirami rumahnya.
Beberapa detik kemudian, giliran warga lain berteriak, “Ini dulu….,” lalu merebut nozzle selang mundur. Petugas pemadam kebakaran, hanya melihat warga berebut selang. Hingga petugas kepolisian, Bripka Morri dan dua petugas gegana yang mengamankan lokasi memerintahkan petugas kebakaran mengambil kembali selang yang direbut warga. Kini giliran warga dan petugas pemadam dibantu kepolisian yang berebut selang, sementara api terus menyala dan makin besar.

Petugas yang melihat warga makin panik, tak berani berbuat apa-apa. Petugas kepolisian hanya menasihati warga agar memberi kesempata petugas pemadam melaksanakan tugasnya. Warga akhirnya menyerahkan selang pipa kepada petugas pemadam.

Setelah sekitar satu jam berjuang memadamkan api dan menurunkan 16 unit mobil pemadam, api baru dapat dijinakkan pukul 18.30 WIB.(mag-5)

Petugas Pemadam-Masyarakat Malah Rebutan Selang Air

MEDAN-Sebuah kelalaian berakibat fatal di kawasan Sukaraja, Kamis (22/9). Setidaknya, 19 rumah di Jalan Bahagia Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun musnah dilalap si jago merah yang diduga berasal dari sebuah kompor yang meledak pukul 16.30 WIB.

Lokasi kebakaran ini berada di dua gang yang bersebelahan, Gg Amal dan Gg Sederhana. Api  baru berhasil dipadamkan pukul 18.30 WIB dengan bantuan 16 unit mobil pemadam dibantu warga.

Data sementara yang diterima pihak kelurahan, 19 rumah yang dihuni 24 KK ludes terbakar. “Ini masih data sementara, kita masih sibuk mau evakuasi korban ke kantor  lurah dan masjid,” terang Said Reza, Camat Medan Maimon, tadi malam.

Pihak kecamatan akan membuat posko dan dapur umum di kantor kelurahan Sukaraja. “Malam ini, kita turunkan seluruh kepling untuk menjaga sekitar lokasi kebakaran guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita menyambut baik bantuan Yayasan Budda Suci sebanyak 250 bungkus nasi,” terang camat yanga krab disapa Reza itu.
Api yang menurut Reza diduga dari rumah Amoy di Gang Amal, membuat panik warga Sukaraja. Mereka langsung berhamburan dan tanpa dikomando mengambil ember berisi air dari rumah masing-masing. Sebagian warga mengambil air dari sungai, sekitar 25 meter dari lokasi kebakaran.

Angin yang berhembus kencangnya mengalahkan upaya pemadaman yang dilakukan warga. Dalam hitungan menit, api menjalar ke rumah-rumah lain. Warga makin panik dan berupaya menyelamatkan harta benda mereka masing-masing.
Beberpa warga yang rumahnya dekat dengan rumah yang dijilati api, ketakutan dan berteriak-teriak, “Telpon pemadam… cepat… cepat….”

Warga lain yang tak mau pasrah, terus berupaya memadamkan api dengan menyirami api yang mereka bawa pakai ember. Selang beberapa menit, suara sirene pemadam terdengar, membuat warga semakin bersemangat. Dua mobil pemamadam berhenti tepat di mulut Gang Amal dan Gang Sejahtera. Warga melihat mencoba membantu petugas pemadam dengan mengeluarkan selang air dan mengarahkannya ke dalam gang. Petugas terpaksa menyambung selang untuk menjangkau lokasi kebakaran.

Baru beberapa detik petugas bekerja menyemprotkan air, warga yang kalut malah berebut memegang kepala selang air. “Ini dulu,” teriak seorang warga. Bersamaan dengan, selang ditarik dan air diarahkan menyirami rumahnya.
Beberapa detik kemudian, giliran warga lain berteriak, “Ini dulu….,” lalu merebut nozzle selang mundur. Petugas pemadam kebakaran, hanya melihat warga berebut selang. Hingga petugas kepolisian, Bripka Morri dan dua petugas gegana yang mengamankan lokasi memerintahkan petugas kebakaran mengambil kembali selang yang direbut warga. Kini giliran warga dan petugas pemadam dibantu kepolisian yang berebut selang, sementara api terus menyala dan makin besar.

Petugas yang melihat warga makin panik, tak berani berbuat apa-apa. Petugas kepolisian hanya menasihati warga agar memberi kesempata petugas pemadam melaksanakan tugasnya. Warga akhirnya menyerahkan selang pipa kepada petugas pemadam.

Setelah sekitar satu jam berjuang memadamkan api dan menurunkan 16 unit mobil pemadam, api baru dapat dijinakkan pukul 18.30 WIB.(mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/