MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyusuri Sungai Deli, Minggu (22/12).
Sebelum menyusuri Sungai Deli ini, tim Medan bebas banjir mengadakan deklarasi Medan Bebas Banjir 2022 di Lapangan Merdeka. Setelah itu, Kepala BPBD Kota Medan bersama Gubsu langsung menuju Kantor Kelurahan Beringin untuk mengecek kondisi sungai tersebut.
Penyusuran ini dilakukan guna mengetahui kondisi Sungai Deli sekaligus mencari solusi dari permasalahan yang ada selama ini. Start arung Sungai Deli dimulai dari Kantor Kelurahan Beringin Jalan Sari rejo Gang Sareman Kecamatan Medan selayang dan finish di Taman Beringin Jalan Sudirman tepatnya di Depan Rumah Dinas Gubernur Sumut.
Penyusuran sungai ini dilakukan untuk melihat kondisi Sungai Deli tersebut. Kemudian Kepala BPBD Kota Medan bersama Gubsu menaiki perahu untuk mengarungi sungai bersama. Bersama BPBD Kota Medan dan Sumut mengarungi Sungai Deli selama kurang lebih 2 jam, selanjutnya Kepala BPBD Kota Medan bersama Gubernur Sumut pun tiba di Taman Beringin.
“Pemko Medan bersama Pemprov Sumut bekerjasama menyiapkan perahu untuk menyusuri sungai ini. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan Medan bebas banjir tahun 2022 dapat segera terealisasi tentunya dengan kerjasama dari seluruh stakeholder yang terlibat,” ungkap Arjuna.
Usai mengarungi sungai, Kepala BPBD Kota Medan menyambut baik sekaligus mengapresiasi kegiatan penyusuran sungai ini. Ia mengatakan kegiatan penyusuran sungai ini merupakan kerjasama antara Pemko Medan dengan Pemprov Sumut beserta tim banjir Medan yang telah dibentuk beberapa waktu lalu untuk menwujudkan Medan bebas banjir tahun 2022.
Sementara itu, Gubernur Sumut mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara menjaga alam ini salah satu yang harus di jaga adalah sungai. Sebab, sungai merupakan sumber kehidupan manusia. Atas dasar itulah, Gubsu ingin menata Sungai Deli sebagaimana fungsinya yang semestinya.
“Marilah kita jaga sungai kita ini dengan tidak lagi membuang sampah ke dalam sungai. Bersama kita wujudkan Medan bebas banjir tahun 2022. Pemprov Sumut bersama Pemko Medan beserta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II akan menata sungai-sungai yang ada di Sumatera Utara dan saat ini sedang fokus kepada sungai-sungai yang ada di seluruh Kota Medan,” jelas Edy.
Sebelum menyusuri sungai, dilakukan Deklarasi dan Sosialisasi Medan Bebas Banjir 2022 di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (22/12). Dalam kesempatan itu, Pemko Medan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubsu Edy Rahmayadi atas perhatiannya yang begitu mendalam terhadap Kota Medan.
Dengan perhatian yang diberikan tersebut, seluruh jajaran Pemko Medan merasa punya teman dan orangtua untuk mengadapi semua persoalan yang terjadi di ibukota Provinsi Sumatera Utara, salah satunya masalah banjir.
Apresiasi dan ucapan terima kasih ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi . “Kami seluruh jajaran Pemko Medan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubsu atas upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Medan Bebas Banjir. Kami siap tidak hanya untuk bekerja sama tetapi juga siap melaksanakan semua kegiatan ini karena bertujuan demi kepentingan seleuruh warga Kota Medan,” kata Akhyar.
Akhyar mengungkapkan, banjir adalah masalah yang sangat komplek dan sistemik. Oleh karenanya dia mengaku sangat senang, sebab seluruh pemangku kepentingan penanganan banjir di Kota Medan. “Dengan kehadiran semua pemangku kepentingan yang terkait dengan penanganan masalah banjir, kami merasa punya teman dan orang tua di Kota Medan. Untuk itu kami berharap semua pihak mengambil peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” kata Akhyar.
Ditegaskan Akhar, seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan banjir ini diharapkan dapat bekerja saling terkait tak ubahnya seperti satu rantai. Akhyar mewanti, jangan sampai ada satu pun mata rantai yang terputus. “Apabila ada satu mata rantai yang terputus, maka program Medan Bebas banjir yang kita laksanakan ini tidak akan terwujud,” tegasnya.
Selanjutnya Akhyar mengajak seluruh masyarakat untuk minimal tidak buang sampah semabarangan, membersihakan halaman rumahnya masing-masing. Apabila itu dilakukan, maka Medan Bersih sampah akan menjadi sebuah kenyataan. “Siapa pun dia, seluruh warga Kota Medan maupun yang datang ke Kota Medan, wajib mewadahi sampahnya masing-masing. Sampah itu tanggung jawab kita pribadi, tugas pemerintah hanya mengangkut untuk selanjutnya memindahkannya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkapnya.
Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengatakan, apabila alam dijaga, maka alam akan menjaga yang menjaganya. Untuk itulah Gubsu mengajak semau untuk menjaga alam. “Apabila alam terjaga dengan baik, maka alam pun akan menjaga kita. Adanya banjir bandang, itu semua akibat ulah kita. Jadi mulai saat ini, marilah kita jaga alam ini sehingga alam menjaga kita!” papar Gubsu.
Terkait itu, lanjut Gubsu, pasca dilakukannya Deklarasi dan Sosialiasi Medan Bebas Banjir 2022, Gubsu merngajak seluruh warga Sumut dan Kota Medan untuk menjaga kebersihan sungai yang melintasi Kota Medan. Warga yang tinggal di bantaran sungai akan diupayakan pemindahannya, sehingga kebersihan sungai terjaga. Semua itu dilakukan dalam rangka mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan.
“Medan bersih, Sumut akan bermartabat. Ke depan, kami sedang berkomunikasi dengan Bapak Wali Kota Medan. Seluruh tiang listrik akan hilang semua, kabelnya akan masuk lewat bawah. Untuk itu kami minta maaf kepada warga apabila ketenangan dan kenyamanannya terganggu menyusul dilakukannya penataan ini,” tegasnya.
Selain pembacaan deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama Medan Bebas Banjir Bersih & Sampah 2022, Gubsu dalam kegiatan itu juga membagi buku cetak biru dan rencana aksi penanggulangan banjir Kota Medan dan sekitar tahun 2019-2022 kepada Plt Wali Kota serta pihak terkait dengan penanganan banjir. Kemudian diikuti dengan pembagian sepeda kepada tim pemantau sungai, bibit pohon dan tong sampah. (map/ila)