25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

30 Murid SD Keracunan

Jajanan Anak Makan Korban Lagi

MEDAN-Para orangtua yang memiliki anak, khususnya yang duduk di bangku sekolah dasar memang harus ekstra hati-hati menjaga jajanan anak. Pasalnya, keracunan makanan dan minuman dari jajanan anak terus saja terjadi. Uniknya, upaya instansi terkait di pemerintahan tidak mampu menghentikan bahaya yang bisa mengancam keselamatan jiwa anak.

Peristiwa keracunan jajanan anak terbaru menimpa sedikitnya 30 murid Sekolah Dasar (SD) Alwasliyah di Jalan Bromo, Gang Santun, Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Rabu (23/2). Para murid yang sebelumnya diketahui membeli dan mengkonsumsi minuman dalam kemasan botol plastik ukuran 290 ml dengan dengan merek Super Juice. Di kemasan minuman  itu tertulis diproduksi Superstar, Jawa Tengah, Indonesia dengan masa kedaluwarsa Desember 2012.

Keterangan yang dihimpun di lokasi, awalnya ke 30 murid yang keracunan membeli minuman kemasan di kantin sekolahnya dengan harga Rp1.000 sewaktu istirahat ke 2 sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah mengkonsumsi minuman tersebut, satu persatu murid yang masih duduk di kelas IV, V dan VI mengalami pusing, sakit perut dan muntah-muntah.

Para murid tersebut lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Kepala Sekolahnya, Drs Lindung Siregar.
“Setelah minum kami langsung pusing, terus perut kami sakit dan muntah-munta. Kami laporkan saja ke Kepala Sekolah,” ujar Hendri Rahmadsyah (11) masih menjalani perawatan medis di RS Ibu dan Anak Badrul Aini.
Mendapat laporan dari muridnya, pihak sekolah lagsung memanggil dokter dan petugas medis dari Puskesmas Bromo untuk merawat seluruh murid yang keracunan.

Karena keterbatasan tenaga, pihak sekolah dibantu perawat dari Puskesmas merujuk murid-murid lain ke RS Ibu dan Anak Badrul Aini di Jalan Bromo Lorong Sukri, Kelurahan Tegal sari III. Kecamatan Medan Area. Setidaknya 15 murid dirawat di RS sedangkan 8 murid harus diinfus karena kondisinya agak parah.

Para murid yang dirawat di rumah sakit itu diantaranya, Hendri Rahmadsyah (11) dan Alfi (11) kelas V SD, kemudian Rafi Adriansyah (12), Rinaldi Gunawan (12), M Iqbal (12) dan Putra Alamsyah (12) yang masih duduk di kelas VI. Sedangkan Mutiara (9), Lian (9) masih duduk dikelas IV.

Pantauan wartawan Koran ini di lokasi, 15 murid lainnya dirawat di sekolah karena tidak terlalu parah.
Sedangkan Kepala Sekolah, Drs lindung Siregar, kepada wartawan mengatakan, para murid yang dirawat di RS Badrol Haini  yakni, Lian Rudha, Putra Alamsyah, M Iqbal, Bulan, Willy, Wahyudi, Hendri Rahmadsyah, Indo Rasyid, Tiara Lestari, Ilham dan Rinaldi Gunawan

Dijelaskannya, pihak sekolah akan bertanggungjawab tentang biaya pengobatan para murid yang keracunan. Sekarang ini pihak sekolah masih memantau para murid yang dirawat di RS.

Sementara itu menurut pihak Dinkes (Dinas Kesehatan) Sumut, minuman jus dalam kemasan botol tersebut terdiri dari rasa anggur, jeruk, strawberi dengan izin Depkes RI SP No 30/11.20/90 dan P. IRT NO : 209332208118
Hasil penelusuran Dinkes Medan, minuman itu diterima Rumi, penjaga kantin,  dari Salimin Suyatno, pemilik grosir di depan sekolah Alwasliyah, sekitar jam 07.00 WIB. Jumlahnya diperkirakan 3 kotak berisi 24 kemasan minuman 290 ml.

Para murid membelinya minuman harga Rp1.000 kemungkinan karena tertarik dengan warna mencolok yang sangat menggoda. “Setelah kejadian ini, siapa yang kita salahkan Pihak Disperindag atau pemilik kantinnya. Karena minuman botol tersebut diproduksi dari Jawah tengah dengan Piri 209.33.22.08118 expradate Des 2012, “ beber Yohana lagi.

Pihak dari Balai POM  Medan telah mengambil sempel dari minuman tersebut dan akan dibawa kelaboratorium guna dilakukan pemeriksaan secara mendetail. Dugaan sementara, minuman tersebutlah yang mengakibatkan para murid keracunan.

Kecolongan

Mengenai keracunan yang terus-terusan terjadi di Medan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi MSc mengakui kecolongan. “Sejauh ini, tim pengawas sudah bekerja maksimal. Namun, untuk minuman ini memang datangnya tidak terduga. Jadi, luput dari pengawasan,” ujar Edwin kepada Sumut Pos di Balai Kota, kemarin.

“Sampai saat ini, tim pengawas dari Dinkes sudah turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Edwin menuturkan, tim pengawas dari Dinkes Kota Medan terus akan memantau semua jenis makanan dan minuman yang masuk dari luar daerah.

“Khusus masalah ini, karena kita ketahui barang yang dijual adalah barang dari luar daerah maka kita akan kembali memperketat pengawasan tersebut. Kita akan melakukan sosialisasi kepada tim pengawas kesehatan kecamatan dan kelurahan serta bekerjasama dengan pihak BPOM dan setiap sekolah, agar mengenali semua pedagang-pedagang dan jenis barang dagangan yang dijualnya,” tuturnya.

Edwin juga meminta Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk juga melakukan pengawasan kolektif di setiap sekolah, memproteksi setiap murid untuk memastikan jajanan di dekat sekolah bersih dan sehat serta layak dikonsumsi.(mag-1/ari)

Jajanan Anak Makan Korban Lagi

MEDAN-Para orangtua yang memiliki anak, khususnya yang duduk di bangku sekolah dasar memang harus ekstra hati-hati menjaga jajanan anak. Pasalnya, keracunan makanan dan minuman dari jajanan anak terus saja terjadi. Uniknya, upaya instansi terkait di pemerintahan tidak mampu menghentikan bahaya yang bisa mengancam keselamatan jiwa anak.

Peristiwa keracunan jajanan anak terbaru menimpa sedikitnya 30 murid Sekolah Dasar (SD) Alwasliyah di Jalan Bromo, Gang Santun, Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Rabu (23/2). Para murid yang sebelumnya diketahui membeli dan mengkonsumsi minuman dalam kemasan botol plastik ukuran 290 ml dengan dengan merek Super Juice. Di kemasan minuman  itu tertulis diproduksi Superstar, Jawa Tengah, Indonesia dengan masa kedaluwarsa Desember 2012.

Keterangan yang dihimpun di lokasi, awalnya ke 30 murid yang keracunan membeli minuman kemasan di kantin sekolahnya dengan harga Rp1.000 sewaktu istirahat ke 2 sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah mengkonsumsi minuman tersebut, satu persatu murid yang masih duduk di kelas IV, V dan VI mengalami pusing, sakit perut dan muntah-muntah.

Para murid tersebut lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Kepala Sekolahnya, Drs Lindung Siregar.
“Setelah minum kami langsung pusing, terus perut kami sakit dan muntah-munta. Kami laporkan saja ke Kepala Sekolah,” ujar Hendri Rahmadsyah (11) masih menjalani perawatan medis di RS Ibu dan Anak Badrul Aini.
Mendapat laporan dari muridnya, pihak sekolah lagsung memanggil dokter dan petugas medis dari Puskesmas Bromo untuk merawat seluruh murid yang keracunan.

Karena keterbatasan tenaga, pihak sekolah dibantu perawat dari Puskesmas merujuk murid-murid lain ke RS Ibu dan Anak Badrul Aini di Jalan Bromo Lorong Sukri, Kelurahan Tegal sari III. Kecamatan Medan Area. Setidaknya 15 murid dirawat di RS sedangkan 8 murid harus diinfus karena kondisinya agak parah.

Para murid yang dirawat di rumah sakit itu diantaranya, Hendri Rahmadsyah (11) dan Alfi (11) kelas V SD, kemudian Rafi Adriansyah (12), Rinaldi Gunawan (12), M Iqbal (12) dan Putra Alamsyah (12) yang masih duduk di kelas VI. Sedangkan Mutiara (9), Lian (9) masih duduk dikelas IV.

Pantauan wartawan Koran ini di lokasi, 15 murid lainnya dirawat di sekolah karena tidak terlalu parah.
Sedangkan Kepala Sekolah, Drs lindung Siregar, kepada wartawan mengatakan, para murid yang dirawat di RS Badrol Haini  yakni, Lian Rudha, Putra Alamsyah, M Iqbal, Bulan, Willy, Wahyudi, Hendri Rahmadsyah, Indo Rasyid, Tiara Lestari, Ilham dan Rinaldi Gunawan

Dijelaskannya, pihak sekolah akan bertanggungjawab tentang biaya pengobatan para murid yang keracunan. Sekarang ini pihak sekolah masih memantau para murid yang dirawat di RS.

Sementara itu menurut pihak Dinkes (Dinas Kesehatan) Sumut, minuman jus dalam kemasan botol tersebut terdiri dari rasa anggur, jeruk, strawberi dengan izin Depkes RI SP No 30/11.20/90 dan P. IRT NO : 209332208118
Hasil penelusuran Dinkes Medan, minuman itu diterima Rumi, penjaga kantin,  dari Salimin Suyatno, pemilik grosir di depan sekolah Alwasliyah, sekitar jam 07.00 WIB. Jumlahnya diperkirakan 3 kotak berisi 24 kemasan minuman 290 ml.

Para murid membelinya minuman harga Rp1.000 kemungkinan karena tertarik dengan warna mencolok yang sangat menggoda. “Setelah kejadian ini, siapa yang kita salahkan Pihak Disperindag atau pemilik kantinnya. Karena minuman botol tersebut diproduksi dari Jawah tengah dengan Piri 209.33.22.08118 expradate Des 2012, “ beber Yohana lagi.

Pihak dari Balai POM  Medan telah mengambil sempel dari minuman tersebut dan akan dibawa kelaboratorium guna dilakukan pemeriksaan secara mendetail. Dugaan sementara, minuman tersebutlah yang mengakibatkan para murid keracunan.

Kecolongan

Mengenai keracunan yang terus-terusan terjadi di Medan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi MSc mengakui kecolongan. “Sejauh ini, tim pengawas sudah bekerja maksimal. Namun, untuk minuman ini memang datangnya tidak terduga. Jadi, luput dari pengawasan,” ujar Edwin kepada Sumut Pos di Balai Kota, kemarin.

“Sampai saat ini, tim pengawas dari Dinkes sudah turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Edwin menuturkan, tim pengawas dari Dinkes Kota Medan terus akan memantau semua jenis makanan dan minuman yang masuk dari luar daerah.

“Khusus masalah ini, karena kita ketahui barang yang dijual adalah barang dari luar daerah maka kita akan kembali memperketat pengawasan tersebut. Kita akan melakukan sosialisasi kepada tim pengawas kesehatan kecamatan dan kelurahan serta bekerjasama dengan pihak BPOM dan setiap sekolah, agar mengenali semua pedagang-pedagang dan jenis barang dagangan yang dijualnya,” tuturnya.

Edwin juga meminta Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk juga melakukan pengawasan kolektif di setiap sekolah, memproteksi setiap murid untuk memastikan jajanan di dekat sekolah bersih dan sehat serta layak dikonsumsi.(mag-1/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/