Gara-gara Cat Mobil Lecet
MEDAN-Anggota polisi yang bertugas di Sat Intel Polresta Medan, Briptu M adu jotos dengan anggota TNI, Serda E yang bertugas di Yon Zipur Kodam I/BB, di halaman parkir Macan Yohan, Jalan Merak Jingga Medan, Jumat (23/3) sekitar pukul 11.00 WIB.
Peristiwa itu sempat menjadi tontonan warga yang melintas di sekitar lokasi.
Beruntung petugas Denpom TNI AD dan personil Polresta Medan datang dan langsung membawa keduanya ke satuan masing-masing untuk menjalani pemeriksaan.
Keterangan yang dihimpun di lokasi, kejadian bermula Kamis (22/3) malam saat Briptu Murdan mengendarai mobil sedan warna biru dengan nomor polisi BK 1868 WN melintas di Jalan Merak Jingga, tepatnya di depan mini market Macan Yohan.
Saat melintas kebetulan kereta api melintas, sehingga seluruh kendaraan roda dua dan empat berhenti menunggu palang lintasan terbuka. Tiba-tiba kereta pengangkut barang membawa barang ke dalam mini market mundur sendiri dan mengantam banper depan mobil Briptu Murdan yang sedang berhenti di depan pintu masuk mini market.
Briptu Murdan langsung memarkirkan mobilnya dan langsung marah-marah kepada petugas satpam bernama Eko Syaputra, yang kebetulan sedang bertugas.
“Karena situasi sudah malam dan seluruh karyawan serta pimpinan sudah pulang satpam menyarankan untuk datang besok (Jumut) hari membicarakan masalah ini langsung ke pimpinan,” ungkap seorang karyawan Macan Yoahan yang melihat kejadian itu.
Jumat (23/3), Briptu Murdan kembali mendatangi Macan Yohan guna meminta pertanggung jawaban karena mobilnya lecet. Karena hari libur Nyepi seluruh pimpinan tidak ada yang masuk ke kantor.
Satpam malah dimaki-maki oleh oknum polisi itu dengan bahasa kotor dan membentaknya serta memukul meja yang ada di ruang manajemen. Merasa tak senang dengan perlakuan arogansi polisi itu, Eko memanggil saudaranya yang bertugas di Zipur Kodam I/BB, Serda Edi.
Dengan memakai baju dinas Serda Edi datang sendiri dan langsung menemui Briptu Murdan dan Eko Syaputra di ruangan. Setelah bertemu, Serda Edi langsung mempertanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) milik Briptu Murdan. Briptu Murdan bukan menunjukkan KTA malah menunjukkan senjata api (senpi) jenis colt miliknya yang dicabut dari pinggangnya. Akibatnya, keduanya terlibat adu mulut.
Karena tak ada penyelesaian, polisi itu meninggalkan oknum tentara dan satpam dengan mengancam.
“Sewaktu di dalam mobil polisi itu mengancam dengan menggatakan tidak takut dengan tentara, dan meminta untuk mengenali wajahnya karena polisi itu akan kembali lagi setelah libur,” kata karyawan itu.
Saat hendak mau pergi Briptu Murdan menabrak satpam Eko Syaputra, yang sedang berada di belakang mobilnya sehingga kakinya terkilir. Melihat itu, Serda Edi langsung emosi dan mencabut sangkur yang dipinggangnya dan mendatangi Briptu Murdan.
“Dengan menggunakan sangkurnya, oknum tentara itu langsung mengajak oknum polisi itu berkelahi dengan membuka baju dinasnya. Setelah keluar dari mobilnya perkelahian pun terjadi hingga polisi babak belur dihajar oknum tentara itu,” cetusnya.
Beruntung, petugas Denpom TNI AD dari Jalan Sena dan personel Polresta Medan yang mendapat informasi itu langsung datang ke lokasi dan mengamankan keduanya. Akhirnya, keduanya langsung diboyong.
“Oknum polisi (Briptu Murdan, Red) dibawa ke Mapolresta Medan. Sedangkan oknum TNI (Serda Edi) dan satpam dibawa ke Denpom,” saksi mata yang minta namanya tak ditulis.
Kasat Intelkam Polresta Medan, Kompol Ahyan mengatakan tidak mengetahu masalah. (adl/gus)