MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran Covid-19 di Kota Medan kembali lagi masuk zona merah (risiko). Status zona merah berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia per tanggal 21 Maret, seperti dikutip dari website covid19.go.id, Selasa (23/3). Sebelumnya, Medan masih berada pada zona oranye (risiko sedang) hasil zonasi per tanggal 14 Maret.
Sementara daerah berzona oranye ditetapkan sebanyak 11 daerah yakni Tanjungbalai, Tebingtinggi, Deliserdang, Toba Samosir, Tapanuli Tengah, Sibolga, Batubara, Gunungsitoli, Binjai, Labuhanbatu Utara, Karo, dan Tapanuli Selatan. Kemudian daerah berzona kuning terdapat 17 kabupaten/kota. Dan zona hijau hanya terdapat 3 daerah yaitu Nias Barat, Nias Utara, dan Nias Selatan.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, menyebutkan di Kota Medan kasus positif Covid-19 telah mencapai 13.970 orang. Jumlah ini setelah bertambah 53 kasus baru. “Sedangkan kasus kesembuhan sebanyak 12.314 orang, bertambah 67 kasus baru hari ini (kemarin, red),” ujarnya.
Untuk kasus kematian akibat Covid-19, lanjut dia, berjumlah 427 orang. Sedangkan kasus suspek mencapai 552 orang, bertambah 11 kasus baru. “Dengan demikian, angka kasus aktif Covid-19 di Medan sebanyak 1.229 orang,” tandasnya.
##Vaksinasi Lansia Tak Sampai 10%
Terkait vaksinasi Covid-19 terhadap petugas publik dan masyarakat lanjut usia (lansia) di Sumatera Utara (Sumut), tak sampai 10 persen dari masing-masing target yang ditetapkan. Padahal, penyuntikan vaksin corona ini sudah berjalan selama tiga pekan sejak 1 Maret lalu.
dr Aris Yudhariansyah tak menampik vaksinasi corona tahap kedua ini agak lambat. Hal itu dikarenakan banyaknya target sasaran, dibanding dengan jumlah tenaga kesehatan (nakes). “Sasarannya banyak,” ucap Aris, Selasa (23/3).
Disebutkan dia, jumlah target sasaran vaksinasi petugas publik sebanyak 879.798 orang dan lansia 1.279.122 orang. Sedangkan nakes hanya 71.058 orang. “Vaksinasi dosis 1 terhadap nakes sudah 100 persen, dan dosis 2 mencapai 84,6 persen (60.145 orang). Sementara petugas publik masih 9,8 persen (86.403 orang) dan lansia 2,7 persen (34.518 orang),” sebutnya.
Disinggung lambatnya progres vaksinasi corona terhadap petugas publik dan lansia dikarenakan keterbatasan jumlah nakes, Aris membantah. Dia mengaku jumlah nakes yang bertugas menyuntikkan vaksin mencukupi. “(Jumlah nakes) cukup,” katanya. Tetapi ia tidak merinci secara detail.
Lebih lanjut dia mengatakan, akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut telah mencapai 26.727 orang, setelah bertambah 97 kasus baru dari 8 kabupaten/kota. Antara lain, Medan 53 orang, Deliserdang 24 orang, Dairi 6 orang, Batubara 5 orang, Karo, dan Labuhanbatu Utara masing-masing 3 orang, Labuhanbatu Selatan 2 orang, serta Tapanuli Utara 1 orang.
“Untuk angka kesembuhan, jumlahnya saat ini mencapai 23.356 orang setelah bertambah 73 kasus baru dari 3 kabupaten/kota yaitu Medan 67 orang, Tebingtinggi 4 orang, dan Labuhanbatu Selatan 2 orang,” bebernya.
Kemudian, terkait angka kematian akibat Covid-19, jumlahnya saat ini mencapai 899 orang. “Dari data-data tersebut, diketahui bahwasanya kasus aktif di Sumut saat ini mencapai 2.472 orang (664 isolasi di rumah sakit dan 1.808 orang isolasi mandiri),” pungkasnya. (ris)