MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, persiapan menghadapi gelombang arus mudik terus dimatangkan. Mulai dari persiapan sarana trasnportasi public, kondisi jalan, hingga potensi kerawanan kemacetan dan bencana.
Berdasarkan prediksi Dinas Perhubungan Sumut, arus mudik di Sumut akan berlangsung mulai 30 Mei mendatang, hingga mencapai puncaknya pada 3 Juni 2019
Karenanya, posko pelayanan bagi masyarakat selama mudik Lebaran, sudah mulai dibuka sejak 29 Mei mendatang.
Guna membahas persiapan ini, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sumut, Darwin Purba mengungkapkan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan melakukan rapat n
kordinasi gabungan di Mapolda Sumut hari ini, Jumat (24/5). “Besoklah (hari ini, Red) setelah rapat kami informasikan lagi perkembangannya. Nantikan di Polda akan dibahas secara keseluruhan. Dan yang hadir juga seluruh stakeholder terkait. Jadwalnya jam 9 pagi rapat berlangsung,” kata Darwin kepada Sumut Pos, Kamis (23/5).
Dia juga mengungkapkan sesuai prediksi, untuk puncak arus balik diperkirakan sekitar tanggal 7 atau 8 Juni. “Itu mengingat pada 9 Juni sudah Minggu. Namun berpotensi terjadi di hari itu puncak arus balik nanti. Setidaknya kalau mau aman dan nyaman, kami sarankan supaya tidak pulang di H-1 arus balik,” katanya.
Sebelumnya, para stakeholder terkait juga sudah melakukan monitoring kondisi jalan di Sumut menjelang Lebaran. Kegiatan rutin ini dilaksanakan bertujuan agar memastikan tidak ada pengerjaan atau perbaikan jalan selama arus mudik dan balik Lebaran, serta untuk mengetahui jalan mana saja yang dalam kondisi rusak alias tak laik. “Dengan demikian pengendara bisa berhati-hati melintas di jalan tersebut. Ini sudah ada peraturan resmi dari Kapolri untuk melakukan pemantauan langsung di lapangan,” sambung Darwin.
Diketahui, berdasarkan rencana operasi angkutan Lebaran 2019 yang telah Dishub Sumut susun, untuk pembatasan angkutan barang sudah dimulai sejak 31 Mei menjelang puncak arus mudik atau lima hari memasuki momen Lebaran, sampai pada 2 Juni mendatang. “Selanjutnya di puncak arus balik juga demikian yang kami perkirakan pada 9 Juni. Selama tiga hari, mulai 8-10 Juni, angkutan barang juga dilarang untuk beroperasi. Sedangkan untuk posko Lebaran, kita rencanakan dimulai pada 29 Mei mendatang,” kata Darwin.
Kemudian untuk prediksi penumpang dan kapasitas angkutan yang tersedia, Dishub sudah memetakan rata-rata kenaikan penumpang secara agregat sebesar 14 persen di tahun ini. Khusus transportasi darat seperti bus, akan terdapat kenaikan penumpang 5 persen dari tahun lalu, yakni dari 87.584 orang menjadi 91.963 orang. Pada jalur kereta api kenaikan penumpang diperkirakan signifikan yaitu 15 persen, dari 247.576 orang menjadi 284.701 orang.
“Sedangkan untuk jalur udara prediksi kita ada kenaikan penumpang 15 persen dan laut 10 persen, dimana kita hitung mulai H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Khusus perkiraan penumpang transportasi darat, kita ambil berdasarkan data BPTD dari Terminal Pinang Baris, Amplas, Siantar dan Tarutung,” katanya.
Darwin menambahkan, untuk kesiapan sarana bus AKAP dan AKDP 2019 tidak jauh berbeda dengan ketersediaan pada 2018. Antara lain untuk jenis bus sebanyak 1.101 unit atau 19.596 seat/kursi; jenis MPU sebanyak 836 unit atau 6.858 kursi; pemadu moda KNIA terdiri dari bus sebanyak 384 unit dan taksi sebanyak 5.184 unit, dengan total 5.568 unit. Sementara jenis bus AKAP tersedia 615 unit dengan memiliki 24.600 kursi. “Total kapasitas kursi yang tersedia sebanyak 48.594 kursi,” sebutnya.
Tempatkan Personel di Titik Macet
Sementara, guna mengantisipasi kemacetan di sejumlah titik yang dianggap rawan saat arus mudik lebaran nanti, Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi akan personelnya di titik rawan macet. “Kita akan tempatkan petugas untuk mengatur lalulintas di titik lokasi macet seperti Jalan KL Yos Sudarso (Simpang Beo) yang membelah dua jalur baik menuju Kota Pematangsiantar dan menuju Pekanbaru,” kata Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Saprin Harahap kepada Sumut Pos, Kamis (23/5).
Sedangkan untuk perbatasan menuju Kota Tebingtinggi juga akan di tempatkan personel Dishub untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di pintu masuk dan keluar jalan tol Tebingtinggi, tepatnya di Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Sergai. “Karena pintu tol Tebingtinggi wilayahnya masih di Kabupaten Serdang Bedagai, kami Dishub Tebingtinggi tidak punya wewenang, pengaturan arus lalulintas wewenang Dishub Sergai. Tetapi jika kita diperbantukan, Dishub Tebingtinggi siap sedia,” jelasnya.
Sedangkan Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP Enda Iwan Iskandar menyatakan, pihaknya akan menempatkan personel Polantas dalam menjaga serta mengatur arus lalulintas di pintu masuk dan keluar Tol Tebingtinggi apabila terjadi kemacetan. Jika arus kenderaan yang keluar dari jalan tol menuju wilayah Tebingtinggi padat, petugas akan melakukan sistem buka tutup untuk memecah kemacetan dari dua arah, begitu juga pada arus balik lebaran apabila terjadi kemacetan, pihak Polantas akan tetap membuat aturan sistem buka tutup di depan perlintasan pintu Tol Tebingtinggi.
4 Sopir Angkot Positif Narkoba
Guna mengantisipasi kecelakaan dan memberi rasa nyaman kepada masyarakat saat mudik, Dishub dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Deliserdang melakukan tes urin secara mendadak terhadap sopir angkutan umum di Terminal Lubukpakam, Kamis (23/5). Hasilnya, empat sopir angkot positif mengkongsumsi narkoba.
Keempat sopir itu, Fransiscus Sinulingga warga Kuta Buluh, Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, sopir Medan Jaya, Rikki Fernando Siregar warga Jalan Pasar 1B Kecamatan Bandar Perbaungan, sopir KUPJ. Selanjutnya Eko Prasetio warga Perbaungan sopir Bus Rajawali, dan Irwan, sopir KPUM A97. “Dari hasil asesment yang dilakukan dokter kita, maka terhadap keempat orang itu dilakukan rehabilitasi rawat inap,” kata Kepala BNNK Deliserdang, AKBP Drs H Safwan Khayat MHum. Menurut Safwan, tes urin ini dilakukan terhadap 120 sopir bus dan angutan umum untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, terutama menjelang arus mudik lebaran.
Hal serupa juga dilakukan Dishub Tebingtinggi dan BNNK Tebingtinggi di Eks Terminal Bandar Kajum Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Kamis (23/5). Dari hasil cek urin ini, BNNK Tebingtinggi tidak menemukan sopir yang terindikasi menggunakan narkotika dan minuman keras.
Sebelum supir menjalani pemeriksaan tes urine, petugas Polantas Polres Tebingtinggi yang bertugas bersama Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi mengarahkan bus untuk masuk ke dalam terminal agar tidak mengganggu kenderaan lain. Kepala BNNK Tebingtinggi Kompol Bambang Rubianto mengatakan, dari test urine yang dilakukan seluruhnya negatif. Tapi belum tahu hari ini, apakah ada yang positif atau tidak karena pemerikaan ini dilaksanakan dua hari.
Menurut Bambang Rubianto, tujuan dilakukannya kegiatan tersebut guna mengantisipasi terjadinya lakalantas menjelang lebaran karena akibat para supir yang kecanduan narkotika. “Hasil test urine puluhan supir bus negatif hari ini,” bilangnya.
Selain pemeriksaan urine, dalam kesempatan tersebut, petugas Dishub Kota Tebingtinggi juga mengecek kelayakan kendaraan. Dimana pemeriksaan dilakukan meliputi fungsi rem, kondisi roda dan mesin kendaraan. Hal itu dilakukan, mengingat dari sejumlah kasus kecelakaan yang terjadi disebabkan kondisi roda atau rem blong. “Dari pemeriksaan hari pertama, kondisi kenderaan yang telah dlakukan pemeriksaan seluruhnya layak jalan,”bilang Kadishub Kota Tebingtinggi, Saprin Harahap. (prn/ian/btr)