29 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Gelontorkan 3 Kebijakan Ketahanan Pangan

MEDAN- Dalam sidang Senior Office Meeting (SOM) III Apec yang membahas tentang ketahanan pangan, ada 3 kebijakan yang telah dikeluarkan secara teori. Diharapkan, dengan adanya kebijakan ini ketahanan pangan dunia hingga 2020 mendatang dapat dipenuhi.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dari Kementerian Pertanian yang juga Pembicara perwakilan Indonesia dalam tema ini, Achmad Suryana menyatakan sudah ada 3 tataran kebijakan yang disetujui oleh seluruh anggota Apec untuk ketahanan pangan hingga 2020 mendatang. “Semua anggota Apecn
sudah menyetujui roadmap. Dan kita akan membahas lebih lanjut tekhnis dari roadmap ini sebelum pelaksanaan  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Apec pada September mendatang,” ujarnya.

Dijelaskannya, 3 kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut, adalah bagaimana melaksanakan perluasan pembangunan pertanian dan perikanan berkelanjutan. Kemudian, bagaimana memperkaya manfaat perdagangan pasar pangan untuk kepentingan ketahanan pangan, dan bagaimana fasilitasi investasi di bidang infrastruktur dan pertanian. “Karena kita sudah dapat kebijakan, maka kita segera membentuk bisnis plan. Untuk mengatur secara teknis untuk mewujudkan roadmap yang telah kita tetapkan,” tambahnya.

Selain itu, dalam roadmap yang telah disetujui diketahui bahwa ada beberapa kebijakan juga yang dibuat terkait dengan illegal fishing. Hal ini juga menjadi pembahasan, mengingat perikanan juga menjadi hal yang krusial dalam hubungan antarnegara. “Apalagi posisi kita dan negara tetangga sangat dekat. Jadi, kita membuat kisi-kisi terkait dengan illegal fishing. Dengan harapan, tidak ada lagi ikan yang dicuri atau seperti apa,” lanjutnya.
Dirinya mengetahui, ilegal fishing itu pada umumnya terjadi karena adanya batas wilayah yang belum jelas antarnegara. Dan tentu saja, karena nelayan di sebuah negara yang masih buta teknologi, sehingga masih menggunakan kapal nelayan yang kecil. “Ini yang akan kita jelaskan. Tindakan seperti apa terkait dengan illegal fishing. Atau seperti apa pembatasan wilayah,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pembahasan lebih teknis tentang kelautan dan perikanan ini akan dibahas lebih lanjut oleh working group dalam SOM III Apec.

Jalan Raden Saleh Jadi Dua Arah

Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Medan mengubah jalur Jalan Raden Saleh dari satu arah menjadi dua arah. Pengubahan jalan tersebut untuk menyukseskan SOM III Apec. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat menyebutkan, pengubahan Jalan Raden Saleh dimulai, Senin 24 Juni 2013 pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.30 WIB. Pemberlakukan itu dilakukan selama pelaksanaan Apec hingga 6 Juli 2013 mendatang.
“Pengendara bisa masuk melalui Lapangan Merdeka ke Jalan Raden Saleh dan tembus ke Jalan Imam Bonjol,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya mengubah Jalan Raden Saleh menjadi dua arah untuk membantu kelancaran para duta negara peserta Apec. Seperti yang diketahui, Apec ini dipusatkan di Santika Dyandra Jalan Kapten Maulana Lubis. Sedangkan, pertemuan-pertemuan dilakukan di Hotel JW Marriott Jalan Putri Hijau, Hotel Grand Aston Jalan Balai Kota, dan Hotel Arya Duta Jalan Maulana Lubis.

“Jadi ketika peserta ingin kembali di Hotel Santika, mereka tidak perlu lagi memutar dari Lapangan Merdeka, cukup melalui Jalan Raden Saleh menuju Jalan Imam Bonjol dan belok ke Jalan Pengadilan tempat Hotel Santika,” paparnya.

Renward mengatakan, pihaknya akan berusaha maksimal agar arus lalulintas tidak mengalami kemacetan. Dishub Medan akan menurunkan 150 personel di lapangan.  “150 petugas yang dikerahkan itu mempunyai tugas masing-masing. Ada yang bertugas menjaga parkir, lalu-lintas dan sebagainya. Jika ada parkir berlapis di daerah yang bakal dilalui akan ditata dengan baik. Petugas akan dikerahkan untuk membantu peserta Apec yang ingin menyeberang menuju suatu lokasi yang dituju,” terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan menyiapkan 20 becak bermotor (betor) yang akan ditempatkan di Hotel JW Marriot, Hotel Arya Duta, Hotel Grand Aston dan Hotel Santika. “Di empat hotel tersebut, kita akan siapkan 5 betor per hotel dengan dipasang logo Apec. Setiap tamu yang pergi akan kita catat agar tidak liar dan nyasar. Pemko Medan juga akan menyediakan 20 unit mobil Kijang Innova untuk mengantar tamu ke tujuan,” paparnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Medan, Budi Hendrawan mengatakan, pihaknya menurunkan sekitar 60 orang polisi lalu-lintas untuk mengamankan arus lalu-lintas. Petugas akan ditempatkan di sejumlah jalan raya yang dilalui peserta Apec. “Kita melakukan koordinasi dengan petugas Dishub Medan. Kita juga akan melakukan kerjasama dengan Satlantas Polres Karo dan Simalungun, karena peserta Apec ini dijadwalkan akan berkunjung ke sana,” sebutnya. (ram/dek)

MEDAN- Dalam sidang Senior Office Meeting (SOM) III Apec yang membahas tentang ketahanan pangan, ada 3 kebijakan yang telah dikeluarkan secara teori. Diharapkan, dengan adanya kebijakan ini ketahanan pangan dunia hingga 2020 mendatang dapat dipenuhi.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dari Kementerian Pertanian yang juga Pembicara perwakilan Indonesia dalam tema ini, Achmad Suryana menyatakan sudah ada 3 tataran kebijakan yang disetujui oleh seluruh anggota Apec untuk ketahanan pangan hingga 2020 mendatang. “Semua anggota Apecn
sudah menyetujui roadmap. Dan kita akan membahas lebih lanjut tekhnis dari roadmap ini sebelum pelaksanaan  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Apec pada September mendatang,” ujarnya.

Dijelaskannya, 3 kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut, adalah bagaimana melaksanakan perluasan pembangunan pertanian dan perikanan berkelanjutan. Kemudian, bagaimana memperkaya manfaat perdagangan pasar pangan untuk kepentingan ketahanan pangan, dan bagaimana fasilitasi investasi di bidang infrastruktur dan pertanian. “Karena kita sudah dapat kebijakan, maka kita segera membentuk bisnis plan. Untuk mengatur secara teknis untuk mewujudkan roadmap yang telah kita tetapkan,” tambahnya.

Selain itu, dalam roadmap yang telah disetujui diketahui bahwa ada beberapa kebijakan juga yang dibuat terkait dengan illegal fishing. Hal ini juga menjadi pembahasan, mengingat perikanan juga menjadi hal yang krusial dalam hubungan antarnegara. “Apalagi posisi kita dan negara tetangga sangat dekat. Jadi, kita membuat kisi-kisi terkait dengan illegal fishing. Dengan harapan, tidak ada lagi ikan yang dicuri atau seperti apa,” lanjutnya.
Dirinya mengetahui, ilegal fishing itu pada umumnya terjadi karena adanya batas wilayah yang belum jelas antarnegara. Dan tentu saja, karena nelayan di sebuah negara yang masih buta teknologi, sehingga masih menggunakan kapal nelayan yang kecil. “Ini yang akan kita jelaskan. Tindakan seperti apa terkait dengan illegal fishing. Atau seperti apa pembatasan wilayah,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pembahasan lebih teknis tentang kelautan dan perikanan ini akan dibahas lebih lanjut oleh working group dalam SOM III Apec.

Jalan Raden Saleh Jadi Dua Arah

Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Medan mengubah jalur Jalan Raden Saleh dari satu arah menjadi dua arah. Pengubahan jalan tersebut untuk menyukseskan SOM III Apec. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat menyebutkan, pengubahan Jalan Raden Saleh dimulai, Senin 24 Juni 2013 pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.30 WIB. Pemberlakukan itu dilakukan selama pelaksanaan Apec hingga 6 Juli 2013 mendatang.
“Pengendara bisa masuk melalui Lapangan Merdeka ke Jalan Raden Saleh dan tembus ke Jalan Imam Bonjol,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya mengubah Jalan Raden Saleh menjadi dua arah untuk membantu kelancaran para duta negara peserta Apec. Seperti yang diketahui, Apec ini dipusatkan di Santika Dyandra Jalan Kapten Maulana Lubis. Sedangkan, pertemuan-pertemuan dilakukan di Hotel JW Marriott Jalan Putri Hijau, Hotel Grand Aston Jalan Balai Kota, dan Hotel Arya Duta Jalan Maulana Lubis.

“Jadi ketika peserta ingin kembali di Hotel Santika, mereka tidak perlu lagi memutar dari Lapangan Merdeka, cukup melalui Jalan Raden Saleh menuju Jalan Imam Bonjol dan belok ke Jalan Pengadilan tempat Hotel Santika,” paparnya.

Renward mengatakan, pihaknya akan berusaha maksimal agar arus lalulintas tidak mengalami kemacetan. Dishub Medan akan menurunkan 150 personel di lapangan.  “150 petugas yang dikerahkan itu mempunyai tugas masing-masing. Ada yang bertugas menjaga parkir, lalu-lintas dan sebagainya. Jika ada parkir berlapis di daerah yang bakal dilalui akan ditata dengan baik. Petugas akan dikerahkan untuk membantu peserta Apec yang ingin menyeberang menuju suatu lokasi yang dituju,” terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan menyiapkan 20 becak bermotor (betor) yang akan ditempatkan di Hotel JW Marriot, Hotel Arya Duta, Hotel Grand Aston dan Hotel Santika. “Di empat hotel tersebut, kita akan siapkan 5 betor per hotel dengan dipasang logo Apec. Setiap tamu yang pergi akan kita catat agar tidak liar dan nyasar. Pemko Medan juga akan menyediakan 20 unit mobil Kijang Innova untuk mengantar tamu ke tujuan,” paparnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Medan, Budi Hendrawan mengatakan, pihaknya menurunkan sekitar 60 orang polisi lalu-lintas untuk mengamankan arus lalu-lintas. Petugas akan ditempatkan di sejumlah jalan raya yang dilalui peserta Apec. “Kita melakukan koordinasi dengan petugas Dishub Medan. Kita juga akan melakukan kerjasama dengan Satlantas Polres Karo dan Simalungun, karena peserta Apec ini dijadwalkan akan berkunjung ke sana,” sebutnya. (ram/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/