25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Warga Gerebek Praktik Dokter Jadi Lokasi Mesum

MEDAN- Gerah melihat sebuah rumah toko (ruko) yang dijadikan praktek dokter dioperasionalkan sebagai tempat meseum di Jalan Aksara, Medan. Puluhan warga sekitar menggerebek praktik dokter milik Dr R Tobing, Minggu (23/6) dini hari sekitar Pukul 00.15 WIB.

Hasil dari penggerebekan itu, warga mengamankan 15 orang, diantaranya 6 wanita dan 9 pria termasuk Dr R Tobing diamankan dari lokasi diboyong. Setelah ditangkap, warga menyerahkannya kepada polisi dan seluruhnya dibawa ke Mako Polsek Percut Sei Tuan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan atas dugaan yang diutarakan warga.

Penggrebekan dilakukan warga secara tiba-tiba terhadap ruko yang juga dijadikan tempat kost-kostan tersebut, bahkan selama dua tahun ini aktifitas di dalam klinik prakter Dr R Tobing sudah dibiarkan. Namun, sejumlah pria etnis Tionghoa masih mondar-mandir masuk untuk melakukan mesum di tempat tersebut. Akibatnya, warga masuk ke dalam ruko dan menarik paksa para pasangan yang diduga kumpul kebo di dalam ruko tersebut.

Aksi warga kian bringas, warga emosi sehingga merusak isi ruko, bahkan sempat memukuli para pria yang ada di dalam ruko. Tak lama kemudian, mendapat informasi tersebut, Personil Polsek Percut Sei Tuan dibantu personil Sabhara Polresta Medan dikerahkan ke lokasi guna melakukan pengamanan.

Waka Polresta Medan AKBP Yusuf Naibaho dan Kasat Shabara Polresta Medan Kompol Tris Lesmana Zeviansyah mengamankan warga yang sudah tampak anarkis. Bahkan, dalam penggrebekan yang dilakukan warga, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP. Faidir Chaniago terluka di bagian kepala setelah terkena lemparan batu oleh warga.  Setelah itu, 15 orang diamankan dinaikkan ke dalam truk diboyong ke Mapolsek Percut Sei Tuan guna diperiksa lebih lanjut.

“Ini sudah meresahkan, di dalam ini sudah jadi lokasi mesum. Sudah 2 tahun kami pantau. Tapi tak ada juga mengerti. Praktek dokter itu hanya modus saja supaya bisa bebas di dalam orang itu mau ngapain dengan perempuan muda itu,” ucap warga sekitar, Andy (29).

Warga lainnya, Reinhard Purba (36) mengatakan, praktek Dr Tobing tersebut sering dimasuki pria etnis Tionghoa dan dijadikan tempat kost-kostan. “Bayangkan sajalah, masak tempat praktek dicampur sama kost-kostan. Apalagi, yang ngekost cowok dan cewek. Kami menduga ini sudah lama ini dijadikan tempat mesum, makanya warga disini resah dan menggrebek tempat ini,” katanya saat ditemui di lokasi penggerebekan.

Amatan di Mapolsekta Percut Seituan, di Polsek Percut Sei Tuan tampak Dr. R. Tobing masih dimintai keterangan oleh Wakapolresta Medan AKBP Yusuf Naibaho di ruang pemeriksaan. Terlihat 7 orang pria etnis Tionghoa diamankan dan 6 wanita muda berikut seorang dokter pemilik rumah serta seorang warga yang diduga pelaku pelemparan diamankan di dalam ruangan penyidik Polsek Percut Sei Tuan.

Sementara itu, Kapolresta Medan AKBP.Nico Afinta mengatakan bahwa ada isunya beredar di masyarakat, tempat tinggal dijadikan tempat mesum. “Kami sampai sekarang ini masih mencegah amuk massa, dan kami sudah merawat Kanit Reskrim Percut Sei Tuan akibat terkena lemparan batu, tapi dr R Tobing juga sudah dimintai keterangannya,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengimbau kepada masyarakat, bila ada lokasi yang dicurigai, tidak perlu dilakukan aksi main hakim sendiri, melainkan dilaporkan kepada polisi agar polisi melakukan tindakan. (gus)

MEDAN- Gerah melihat sebuah rumah toko (ruko) yang dijadikan praktek dokter dioperasionalkan sebagai tempat meseum di Jalan Aksara, Medan. Puluhan warga sekitar menggerebek praktik dokter milik Dr R Tobing, Minggu (23/6) dini hari sekitar Pukul 00.15 WIB.

Hasil dari penggerebekan itu, warga mengamankan 15 orang, diantaranya 6 wanita dan 9 pria termasuk Dr R Tobing diamankan dari lokasi diboyong. Setelah ditangkap, warga menyerahkannya kepada polisi dan seluruhnya dibawa ke Mako Polsek Percut Sei Tuan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan atas dugaan yang diutarakan warga.

Penggrebekan dilakukan warga secara tiba-tiba terhadap ruko yang juga dijadikan tempat kost-kostan tersebut, bahkan selama dua tahun ini aktifitas di dalam klinik prakter Dr R Tobing sudah dibiarkan. Namun, sejumlah pria etnis Tionghoa masih mondar-mandir masuk untuk melakukan mesum di tempat tersebut. Akibatnya, warga masuk ke dalam ruko dan menarik paksa para pasangan yang diduga kumpul kebo di dalam ruko tersebut.

Aksi warga kian bringas, warga emosi sehingga merusak isi ruko, bahkan sempat memukuli para pria yang ada di dalam ruko. Tak lama kemudian, mendapat informasi tersebut, Personil Polsek Percut Sei Tuan dibantu personil Sabhara Polresta Medan dikerahkan ke lokasi guna melakukan pengamanan.

Waka Polresta Medan AKBP Yusuf Naibaho dan Kasat Shabara Polresta Medan Kompol Tris Lesmana Zeviansyah mengamankan warga yang sudah tampak anarkis. Bahkan, dalam penggrebekan yang dilakukan warga, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP. Faidir Chaniago terluka di bagian kepala setelah terkena lemparan batu oleh warga.  Setelah itu, 15 orang diamankan dinaikkan ke dalam truk diboyong ke Mapolsek Percut Sei Tuan guna diperiksa lebih lanjut.

“Ini sudah meresahkan, di dalam ini sudah jadi lokasi mesum. Sudah 2 tahun kami pantau. Tapi tak ada juga mengerti. Praktek dokter itu hanya modus saja supaya bisa bebas di dalam orang itu mau ngapain dengan perempuan muda itu,” ucap warga sekitar, Andy (29).

Warga lainnya, Reinhard Purba (36) mengatakan, praktek Dr Tobing tersebut sering dimasuki pria etnis Tionghoa dan dijadikan tempat kost-kostan. “Bayangkan sajalah, masak tempat praktek dicampur sama kost-kostan. Apalagi, yang ngekost cowok dan cewek. Kami menduga ini sudah lama ini dijadikan tempat mesum, makanya warga disini resah dan menggrebek tempat ini,” katanya saat ditemui di lokasi penggerebekan.

Amatan di Mapolsekta Percut Seituan, di Polsek Percut Sei Tuan tampak Dr. R. Tobing masih dimintai keterangan oleh Wakapolresta Medan AKBP Yusuf Naibaho di ruang pemeriksaan. Terlihat 7 orang pria etnis Tionghoa diamankan dan 6 wanita muda berikut seorang dokter pemilik rumah serta seorang warga yang diduga pelaku pelemparan diamankan di dalam ruangan penyidik Polsek Percut Sei Tuan.

Sementara itu, Kapolresta Medan AKBP.Nico Afinta mengatakan bahwa ada isunya beredar di masyarakat, tempat tinggal dijadikan tempat mesum. “Kami sampai sekarang ini masih mencegah amuk massa, dan kami sudah merawat Kanit Reskrim Percut Sei Tuan akibat terkena lemparan batu, tapi dr R Tobing juga sudah dimintai keterangannya,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengimbau kepada masyarakat, bila ada lokasi yang dicurigai, tidak perlu dilakukan aksi main hakim sendiri, melainkan dilaporkan kepada polisi agar polisi melakukan tindakan. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/