31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Jalan Baru ke Simpang Selayang Dibuka

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS- PEDAGANG PASAR INDUK: Sejumlah pedagang di Pasar Induk baru membongkar barang dagangannya dari truk, belum lama ini.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS-
PEDAGANG PASAR INDUK: Sejumlah pedagang di Pasar Induk baru membongkar barang dagangannya dari truk, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Untuk mendukung kelancaran operasional Pasar Induk yang terletak di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan membuka jalan baru menuju ke Simpang Selayang. “Memang itu program dari awal, jadi pintu masuk dan pintu keluar dipisahkan,” ujar Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Medan, Sampurno Pohan, Selasa (23/6).

Sampurno mengaku, untuk pembebasan lahan sudah melalui beberapa tahapan, di antaranya pematokan, inventarisasi, sosialisasi, serta konsultasi publik.  “Untuk sementara waktu, proses pembebasan lahan dihentikan karena belum tersedianya alokasi anggaran,” jelasnya.

Menurutnya, tidak kurang dari Rp30 miliar yang dibutuhkan untuk melakukan pembebasan lahan demi pembukaan ruas jalan baru. “Tidak bisa alokasi anggaran pembebasan lahan di Pasar Induk kita tampung didalam P-APBD 2015, karena alokasi anggarannya sudah disiapkan untuk pembebasan lahan diwilayah lain seperti Islamic Centre, dan Karya Wisata,” jelasnya.

“Terlalu banyak yang harus dikerjakan didalam P-APBD 2015, belum lagi pembebasan lahan untuk pembangunan underpass. Jadi kalaupun ditampung anggarannya, pekerjaan itu tidak dapat direalisasikan. Paling tidak, alokasi anggaran itu baru bisa ditampung kedalam R-APBD 2016 mendatang,” imbuhnya lagi.

Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh pedagang yang sudah bersedia direlokasi ke Pasar Induk untuk lebih sabar. Apalagi, di tahun ini sudah dilakukan pembebasan lahan yang menjadi akses menuju Pasar Induk. “Kondisi saat ini sudah cukup baik, perlahan akan kita tingkatkan kualitasnya. Pembebasan lahan untuk pembukaan jalan baru di Pasar Induk akan dilakukan bersamaan dengan proses dan tahapan pembebasan lahan untuk Fly Over Pinang Baris,” jelasnya.

Tidak ditampungnya alokasi anggaran untuk pembukaan jalan baru di Pasar Induk didalam P-APBD 2015, menimbulkan dugaan bahwa Perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak sesuai dengan yang telah diproyeksikan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan, Zulkarnain yang dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan lebih merinci. Bahkan, dia juga tidak bersedia memberikan penjelasan mengenai besaran alokasi anggaran tambahan yang akan diajukan ke DPRD Medan.

“Satu dua hari ke depan, kami akan ajukan P-APBD 2015. Tapi, semua masih dalam pembahasan internal. Jadi belum dapat saya publikasikan,” katanya singkat.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Karo Alexander Tarigan meminta agar proses pembukaan lahan atau ruas jalan baru dari Pasar Induk ke Simpang Selayang dipercepat prosesnya. Sebab, akan banyak manfaat yang akan diterima jika jalan tersebut berhasil dibuka diantaranya mengurai kemacetan. “Memang harus dipisahkan antara pintu masuk dan pintu keluar, biar tidak banyak kendaraan yang anti sehingga menjadi penyebab kemacetan,” katanya.

Disebutkannya, pembukaan jalan menuju Simpang Selayang akan memudahkan proses evakuasi jika dikemudian hari ada peristiwa kebakaran di Pasar Induk. “Kami berharap agar, seluruh pihak terkait dapat mendengarkan pemintaan tersebut,” katanya. (dik/ila)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS- PEDAGANG PASAR INDUK: Sejumlah pedagang di Pasar Induk baru membongkar barang dagangannya dari truk, belum lama ini.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS-
PEDAGANG PASAR INDUK: Sejumlah pedagang di Pasar Induk baru membongkar barang dagangannya dari truk, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Untuk mendukung kelancaran operasional Pasar Induk yang terletak di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan membuka jalan baru menuju ke Simpang Selayang. “Memang itu program dari awal, jadi pintu masuk dan pintu keluar dipisahkan,” ujar Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Medan, Sampurno Pohan, Selasa (23/6).

Sampurno mengaku, untuk pembebasan lahan sudah melalui beberapa tahapan, di antaranya pematokan, inventarisasi, sosialisasi, serta konsultasi publik.  “Untuk sementara waktu, proses pembebasan lahan dihentikan karena belum tersedianya alokasi anggaran,” jelasnya.

Menurutnya, tidak kurang dari Rp30 miliar yang dibutuhkan untuk melakukan pembebasan lahan demi pembukaan ruas jalan baru. “Tidak bisa alokasi anggaran pembebasan lahan di Pasar Induk kita tampung didalam P-APBD 2015, karena alokasi anggarannya sudah disiapkan untuk pembebasan lahan diwilayah lain seperti Islamic Centre, dan Karya Wisata,” jelasnya.

“Terlalu banyak yang harus dikerjakan didalam P-APBD 2015, belum lagi pembebasan lahan untuk pembangunan underpass. Jadi kalaupun ditampung anggarannya, pekerjaan itu tidak dapat direalisasikan. Paling tidak, alokasi anggaran itu baru bisa ditampung kedalam R-APBD 2016 mendatang,” imbuhnya lagi.

Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh pedagang yang sudah bersedia direlokasi ke Pasar Induk untuk lebih sabar. Apalagi, di tahun ini sudah dilakukan pembebasan lahan yang menjadi akses menuju Pasar Induk. “Kondisi saat ini sudah cukup baik, perlahan akan kita tingkatkan kualitasnya. Pembebasan lahan untuk pembukaan jalan baru di Pasar Induk akan dilakukan bersamaan dengan proses dan tahapan pembebasan lahan untuk Fly Over Pinang Baris,” jelasnya.

Tidak ditampungnya alokasi anggaran untuk pembukaan jalan baru di Pasar Induk didalam P-APBD 2015, menimbulkan dugaan bahwa Perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak sesuai dengan yang telah diproyeksikan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan, Zulkarnain yang dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan lebih merinci. Bahkan, dia juga tidak bersedia memberikan penjelasan mengenai besaran alokasi anggaran tambahan yang akan diajukan ke DPRD Medan.

“Satu dua hari ke depan, kami akan ajukan P-APBD 2015. Tapi, semua masih dalam pembahasan internal. Jadi belum dapat saya publikasikan,” katanya singkat.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Karo Alexander Tarigan meminta agar proses pembukaan lahan atau ruas jalan baru dari Pasar Induk ke Simpang Selayang dipercepat prosesnya. Sebab, akan banyak manfaat yang akan diterima jika jalan tersebut berhasil dibuka diantaranya mengurai kemacetan. “Memang harus dipisahkan antara pintu masuk dan pintu keluar, biar tidak banyak kendaraan yang anti sehingga menjadi penyebab kemacetan,” katanya.

Disebutkannya, pembukaan jalan menuju Simpang Selayang akan memudahkan proses evakuasi jika dikemudian hari ada peristiwa kebakaran di Pasar Induk. “Kami berharap agar, seluruh pihak terkait dapat mendengarkan pemintaan tersebut,” katanya. (dik/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/