MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FSH UINSU) menggelar Yudisium Sarjana XIX dan Magister III, yang diikuti sebanyak 243 wisudawan di Hotel Miyana Jalan H Anif Medan, Rabu (23/6). Lulusan diharapkan menjadi suluh di tengah masyarakat dengan membawa semangat wahdatul ‘ulum atau integrasi keilmuan.
Yudisium tersebut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah, Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap, MA, Rektor Univa Medan Dr HM Jamil, MA, sejumlah guru besar dan para dosen serta sivitas FSH UINSU.
Dekan FSH UINSU, Dr Ardiansyah Lc MAg, usai prosesi yudisium menyampaikan, 243 wisudawan tersebut berasal dari program studi hukum keluarga Islam (ahwal syakhshiyah) 56 wisudawan, hukum ekonomi syariah (muamalah) 56, perbandingan mazhab 16, hukum tata negara (siyasah) 56 dan hukum pidana Islam (jinayah) 54 wisudawan serta prodi magister hukum keluarga Islam dengan lima wisudawan.
Sesuai tema ‘Mewujudkan generasi islami, berakhlak mulia dalam membangun peradaban manusia dengan paradigma wahdatul ‘ulum’, dia mengharapkan, lulusan FSH ini tidak hanya memiliki ilmu dan pengetahuan luas, namun juga memiliki akhlak yang mulia sehingga dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat, keluarga, paling tidak untuk diri sendiri.
“Kita berharap, lulusan menjadi suluh, menjadi pelita di tengah kegelapan di tengah masyarakat kita yang mungkin masih jauh dari agama dan adat budaya ketimuran,” harapnya.
Selain itu, tambah Dr Ardiansyah, hantaman globalisasi yang cukup kuat yang juga bisa memberikan dampak buruk, untuk itu diharapkan bagi lulusan FSH bisa tampil di tengah masyarakat dengan membawa akhlak mulia. Juga diperkuat dengan gerakan integrasi keilmuan yang dikembangkan UIN Sumut dengan pendekatan wahdatul ‘ulum. “Yakni menghilangkan dikotomi dalam pandangan dan pendekatan ilmu agama dan ilmu umum,” katanya.
Gagasan integrasi keilmuan atau wahdatul ‘ulum, jelasnya, mengartikan semua adalah milik Allah dan berasal dari Allah termasuk ilmu pengetahuan dan terintegrasi yang juga harus digunakan untuk mengabdi kepada Allah. Pada momen itu, Wagubsu dan Rektor UIN Sumut memberikan sambutan, nasihat dan bimbingan kepada anak didik yang kini menjadi lulusan fakultas tersebut.
Yudisium yang sempat tertunda dua tahun karena pandemi ini, sebut Dr Ardiansyah, tetap digelar dengan memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan berkoordinasi bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Deliserdang dan pihak keamanan. Rangkaian prosesi yudisium berlangsung aman dan lancar.
Mahasiswa terbaik pada yudisium itu, Syahrini Harahap SH menyampaikan terima kasih kepada para dosen dan layanan pendidikan yang diberikan fakultas. Ia mendoakan semoga lulusan menjadi insan bermanfaat bagi orang lain, tidak materialistik dan hanya memperkaya diri sendiri. “Kami siap mengabdi untuk negeri. Kami tegak menatap masa depan, kami tak gentar bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain, kami mampu berdiri dan berdikari,” pungkasnya. (Mag-1)