MEDAN- Dari hasil rekam medik RSU Pirngadi Medan menyebutkan, jika selama bulan puasa rata-rata pengunjung rumah sakit didominasi penyakit saluran pencernaan dan saluran pernafasan, atau sebanyak 50 persen dari jumlah kunjungan pasien di RSU Pirngadi Medan yang mencapai 40 pasien per harinya.
Akan tetapi angka kunjungan setelah bulan puasa atau tepatnya masa Lebaran, lebih didominasi penyakit kronik seperti gagal jantung, paru obstruktif menahun, diabetes dengan komplikasi, darah tinggi, dan sesak nafas.
Hal ini diungkapkan Dirut RSU Pirngadi Medan, Amran Lubis SpJP saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/8). “Meningkatnya jumlah pasien kronik disaat Lebaran tiap tahunnya sudah biasa terjadi. Jadi pasien yang pulang saat hari raya, tidak mampu menjaga pola makannya sehingga harus kembali lagi ke rumah sakit dengan penyakit yang lebih parah sehingga harus mendapatkan perawatan inap,”ucapnya.
Masih menurut Amran, rata-rata pasien rawat inap dengan penyakit kronis sehabis puasa atau masa lebaran, diperkirakan mencapai 50 persen atau sekitar 200 lebih, dari total jumlah pasien rawat inap di RSU Pirngadi yakni sebanyak 546 pasien.
“Sedangkan rawat jalan di rumah sakit tersebut mencapai 800 orang perharinya,”terangnya. Penyebab lain tingginya kunjungan penderita penyakit kronis bilang Amran disebabkan pasien penderita penyakit kronis tidak bisa mengatur pola konsumsi obat. Mengingat penderita penyakit kronis diharuskan mengkonsumsi obat seumur hidup.
“Rata-rata, penyakit kronis seperti gagal jantung, darah tinggi, diabetes dan lainnya, tidak dibenarkan mengkonsumsi kadar garam tinggi seperti ketupat, sirup, dan tape. Selain itu juga harus mengkonsumsi obat seumur hidup. Ketika ini tidak bisa dijaga, otomatis akan memicu penyakit kronisnya, sehingga penderitanya cukup tinggi,”ujar Amran. (uma)