33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Jero Wacik Rawan Dipecat Demokrat

Mencuatnya kasus dugaan praktik mafia migas, pascapenangkapan Rudi Rubiandini, diyakini bakal mengusik Partai Demokrat. Pasalnya, Jero Wacik bukan mustahil bakal ikut terseret dalam perkara yang bermula dari uang ‘panas’ yang diterima dari PT Kernell Oil tersebut.
Partai Demokrat mengaku tidak sungkan untuk menonaktifkan kadernya yang terlibat korupsi, termasuk Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik.

“Jadi kalau masih dalam proses hukum, serahkan hukum sajalah. Partai menyerahkan kepada hukum. Kita tidak ada ikut campur-campur soal itu,” kata Ketua Harian Dewan Pembina EE Mangindaan, di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (23/8).
Mangindaan yang juga sebagai Menteri Perhubungan itu menjelaskan, sampai saat ini.

KPK belum memeriksa Jero. “Dulu kan (Anas) ada hubungannya dan sebagainya. Tapi kalau (Jero) belum sama sekali kan, kenapa kita meski suruh mundur. Ya serahkan pada hukum,” ungkapnya.

Kendati demikian, Mangindaan menegaskan sesuai dengan pakta integritas yang sudah ditangani kader Partai Demokrat, bagi siapa saja terlibat korupsi maka dapat dipecat dari partai pimpinan SBY itu.

“Kalau Jero sudah jadi tersangka, lain lagi cerita. Tapi ini kan belum ada sama sekali, kasihan beliau. Beliau (Jero) enggak ada masalah. Kok dibilang udah salah, jadi serahkan pada hukum saja ya,” tegasnya.

Sebelumnya soal imej Demokrat yang bias tergerus ‘gara-gara’ Jero Wacik ditegaskan oleh pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandez. “Partai Demokrat saat ini sedang melakukan bersih-bersih nasional, setelah diterpa kasus Wisma Atlet, Hambalang, dan sebagainya. Demokrat sadar betul bahwa kasus korupsi yang menderanya akan meruntuhkan imej Demokrat itu sendiri,” ujarnya.
Menurut Arya, jika dalam perkembangan proses penyidikan yang sedang berjalan di KPK, Jero memang terbukti terlibat, maka kondisi ini bakal melumpuhkan pondasi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

“Demokrat akan terdegradasi ke partai tengah atau bahkan partai bawah. Posisinya sekarang sedang diujung tanduk,” imbuh Arya.
Namun demikian, jika nantinya Jero Wacik clear dari kasus tersebut, maka masa depan partai berlambang bintang mercy ini masih menjanjikan dalam rangka menghadapi perhelatan Pemilu 2014 mendatang. “Saya kira ini tantangan bagi Jero untuk membuktikan jika memang dirinya tidak bersalah. Semua itu tergantung perkembangan penyidikan di KPK,” tukasnya.

Di sisi lain, Jero mengaku siap diperiksa KPK. “Siapa warga negara yang berani tidak mau, tidak siap.  Penegakan hukum berlaku untuk semua,” jelasnya di Kompleks Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, kemarin.

Namun Jero mengaku belum mendapat panggilan resmi dari KPK terkait kasus suap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini tersebut. “Belum, belum (surat pemanggilan),” tutupnya. (bbs/net)

Mencuatnya kasus dugaan praktik mafia migas, pascapenangkapan Rudi Rubiandini, diyakini bakal mengusik Partai Demokrat. Pasalnya, Jero Wacik bukan mustahil bakal ikut terseret dalam perkara yang bermula dari uang ‘panas’ yang diterima dari PT Kernell Oil tersebut.
Partai Demokrat mengaku tidak sungkan untuk menonaktifkan kadernya yang terlibat korupsi, termasuk Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik.

“Jadi kalau masih dalam proses hukum, serahkan hukum sajalah. Partai menyerahkan kepada hukum. Kita tidak ada ikut campur-campur soal itu,” kata Ketua Harian Dewan Pembina EE Mangindaan, di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (23/8).
Mangindaan yang juga sebagai Menteri Perhubungan itu menjelaskan, sampai saat ini.

KPK belum memeriksa Jero. “Dulu kan (Anas) ada hubungannya dan sebagainya. Tapi kalau (Jero) belum sama sekali kan, kenapa kita meski suruh mundur. Ya serahkan pada hukum,” ungkapnya.

Kendati demikian, Mangindaan menegaskan sesuai dengan pakta integritas yang sudah ditangani kader Partai Demokrat, bagi siapa saja terlibat korupsi maka dapat dipecat dari partai pimpinan SBY itu.

“Kalau Jero sudah jadi tersangka, lain lagi cerita. Tapi ini kan belum ada sama sekali, kasihan beliau. Beliau (Jero) enggak ada masalah. Kok dibilang udah salah, jadi serahkan pada hukum saja ya,” tegasnya.

Sebelumnya soal imej Demokrat yang bias tergerus ‘gara-gara’ Jero Wacik ditegaskan oleh pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandez. “Partai Demokrat saat ini sedang melakukan bersih-bersih nasional, setelah diterpa kasus Wisma Atlet, Hambalang, dan sebagainya. Demokrat sadar betul bahwa kasus korupsi yang menderanya akan meruntuhkan imej Demokrat itu sendiri,” ujarnya.
Menurut Arya, jika dalam perkembangan proses penyidikan yang sedang berjalan di KPK, Jero memang terbukti terlibat, maka kondisi ini bakal melumpuhkan pondasi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

“Demokrat akan terdegradasi ke partai tengah atau bahkan partai bawah. Posisinya sekarang sedang diujung tanduk,” imbuh Arya.
Namun demikian, jika nantinya Jero Wacik clear dari kasus tersebut, maka masa depan partai berlambang bintang mercy ini masih menjanjikan dalam rangka menghadapi perhelatan Pemilu 2014 mendatang. “Saya kira ini tantangan bagi Jero untuk membuktikan jika memang dirinya tidak bersalah. Semua itu tergantung perkembangan penyidikan di KPK,” tukasnya.

Di sisi lain, Jero mengaku siap diperiksa KPK. “Siapa warga negara yang berani tidak mau, tidak siap.  Penegakan hukum berlaku untuk semua,” jelasnya di Kompleks Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, kemarin.

Namun Jero mengaku belum mendapat panggilan resmi dari KPK terkait kasus suap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini tersebut. “Belum, belum (surat pemanggilan),” tutupnya. (bbs/net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/