MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi penyakit menular yang dibawa dari Arab, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan mengimbau jamaah untuk mengenakan masker, sepulang dari Tanah Suci. Termasuk keluarga jamaah haji yang menyambut.
“Selama di dalam pesawat, fasilitas AC jamaah haji akan dibuat sedingin mungkin untuk mendinginkan suhu tubuh jamaah. Begitupun saat tiba di bandara, AC bus akan dibuat sedingin mungkin. Begitu turun dari bus menuju ke Asrama Haji Medan, di Aula Madinatul Hujjaj sudah tersedia dua peralatan pengukur suhu badan yang bisa mendeteksi penyakit yang dibawa dari Arab Saudi,” kata Kasubbag Humas Kementerian Agama Sumut, Abdul Azhim kepada Sumut Pos, Jumat (23/8).
Apabila alat pengukur suhu panas menunjukkan warna merah, tim dokter kesehatan akan membawa si jamaah ke klinik kesehatan Asrama Haji. “Nantinya bertanggungjawab itu dokter Jiad Batubara,” sebutnya.
Ketua Tim Kesehatan dokter Jiad Batubara mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi bawaan penyakit dari jamaah sepulang dari Arab Saudi. “Ya kita siapkan sarana dan prasanalah. Ambulance, obat-obatan, dan rujukan. Itu aja,” ucapnya.
Dia menyebutkan, umumnya jamaah akan membawa penyakit infeksi saluran pernapasan atas. Untuk mendeteksi penyakit bawaan lainnya, pihaknya telah menyediakan pengukur suhu tubuh.
“Kita pemantauannya nanti malam (Jumat) di Aula 1 diukur suhunya. Nanti malam juga beri arahan untuk jamaah haji,” katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada jamaah dan keluarga jamaah untuk mengenakan masker selama 14 hari ke depan. “Agar tidak menularkan penyakit ke keluarganya. Malah 21 hari sekarang, bukan 14 hari lagi,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, kloter 1 asal kota Medan yang berjumlah 388 jamaah rencananya tiba Jumat malam sekira pukul 21.45 Wib kemarin, di Bandara Kualanamu. (man)