25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Tak Digubris, Massa FPI Marah

Demo Konjen AS Soal Penyerangan Israel ke Palestina

MEDAN-Massa Front Pembela Islam (FPI) Sumut melakukan unjuk rasa di depan Kantor Konjen Amerika Serikat (AS), di dalam Gedung Uniland Plaza, Jalan MT Haryono Medan, Jumat (23/11). Masaa memprotes tindakan yang dilakukan Israel di Palestina dan meminta agar Israel pergi dari bumi Palestina.

DEMO: Massa  Front Pembela Islam (FPI) Sumut melakukan aksi  depan kantor Konjen Amerika Serikat  Medan, Jumat (23/11). //ANDRI GINTING/SUMUT POS
DEMO: Massa Front Pembela Islam (FPI) Sumut melakukan aksi di depan kantor Konjen Amerika Serikat di Medan, Jumat (23/11). //ANDRI GINTING/SUMUT POS

Aksi tersebut tak digubris oleh Konjen AS sehingga aksi yang awalnya berjalan dengan tertib berakhir dengan aksi saling dorong-dorongan dengan petugas sekuriti Uniland Plaza dan polisi. Massa berupaya menarik dan mendorong kawat berduri dan dijaga pagar betis pihak kepolisian.

Massa bergerak ke gerbang bagian samping Uniland Plaza. Pintu di tempat itu berhasil mereka buka, karena petugas yang berjaga di sana kalah jumlah dibandingkan dengan pengunjuk rasa dan para pengunjuk rasa berhasil masuk ke dalam Uniland Plaza. Sejumlah massa masuk ke Kompleks Uniland Plaza, hingga akhirnya pasukan antihuru-hara berhasil menghalau mereka. Massa akhirnya membubarkan diri.

“Personel tetap kita minta agar berjaga-jaga dan massa tak sampai masuk ke dalam Kantor Konjen AS karena personel dengan cepat bergerak dan menahan massa masuk ke dalam Kantor Konjen AS,” jelas Kapolsekta Medan Timur, AKP Efianto.
Saat melakukan orasi massa yang membawa rudal duplikat terbuat dari plastik, replika senjata dan replika bom. Dalam orasinya, massa meminta agar Israel menarik pasukannya karena dinilai Amerika juga merupakan antek-anteknya Amerika. “Gencatan senjata Palestina-Israel bukan penyelesaian akhir untuk mengatasi penderitaan negara dan rakyat Palestina. Penyelesaiannya adalah Palestina merdeka dan Israel harus keluar dari bumi Palestina,” kata M Dahrul Yusuf, Ketua Tanfidzi DPD FPI Sumatera Utara.

Dalam aksi tersebut, massa pengunjuk rasa juga sempat membakar foto pemimpin Israel. Mereka juga membakar gambar bendera AS dan Bintang David. FPI menilai negeri Paman Sam dan antek-anteknya itu bermuka ganda.
“Karena itu, umat Islam diminta memboikot produk Israel, AS dan antek-anteknya. Kami mengutuk keras serangan Israel ke Palestina dan kami meminta PBB memindahkan gedung PBB dari AS agar tidak mudah diintervensi. Kedaulatan Palestina harus ditegakkan. Kerahkan pasukan dari manapun ke Palestina seperti PBB mengerahkan pasukan di Irak,” ucap Dahrul.

Massa juga berorasi dan juga mendesak agar umat Islam bersatu untuk melenyapkan Israel dari peta bumi. Pemerintah Indonesia pun diminta agar tidak coba-coba menjalin hubungan apa pun dengan Israel.
“Putuskan hubungan dengan Amerika karena mereka adalah bangsa penjajah yang bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945. Beri dukungan bagi perjuangan dan kemerdekaan rakyat Palestina,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan penggalangan dana untuk Palestina. Dalam penggalangan dana tersebut mereka menargetkan 20 juta untuk Paletina yang akan diberikan melalui Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP).

“Ini kita lakukan karena merasa prihatian atas kekejaman yang dilakukan oleh Zionis Israel,” kata Kordinator aksi, Arya saat melakukan penggalangan dana di pintu satu USU.
Arya mengatakan, semua elemen berbagai fakultas yang ada di USU dilibatkan.

“Kita harapkan dana ini akan bermafaat nantinya di Palestina,”katanya.

Saat melakukan penggalangan dana, mahasiswa memberikan bendera, stiker, foto-foto warga Palestina serta melakukan pembentangan bendera di depan pintu satu USU untuk menunjukkan rasa keprihatiana dan dukungan terhadap Palestina. (jon/mag 19)

Demo Konjen AS Soal Penyerangan Israel ke Palestina

MEDAN-Massa Front Pembela Islam (FPI) Sumut melakukan unjuk rasa di depan Kantor Konjen Amerika Serikat (AS), di dalam Gedung Uniland Plaza, Jalan MT Haryono Medan, Jumat (23/11). Masaa memprotes tindakan yang dilakukan Israel di Palestina dan meminta agar Israel pergi dari bumi Palestina.

DEMO: Massa  Front Pembela Islam (FPI) Sumut melakukan aksi  depan kantor Konjen Amerika Serikat  Medan, Jumat (23/11). //ANDRI GINTING/SUMUT POS
DEMO: Massa Front Pembela Islam (FPI) Sumut melakukan aksi di depan kantor Konjen Amerika Serikat di Medan, Jumat (23/11). //ANDRI GINTING/SUMUT POS

Aksi tersebut tak digubris oleh Konjen AS sehingga aksi yang awalnya berjalan dengan tertib berakhir dengan aksi saling dorong-dorongan dengan petugas sekuriti Uniland Plaza dan polisi. Massa berupaya menarik dan mendorong kawat berduri dan dijaga pagar betis pihak kepolisian.

Massa bergerak ke gerbang bagian samping Uniland Plaza. Pintu di tempat itu berhasil mereka buka, karena petugas yang berjaga di sana kalah jumlah dibandingkan dengan pengunjuk rasa dan para pengunjuk rasa berhasil masuk ke dalam Uniland Plaza. Sejumlah massa masuk ke Kompleks Uniland Plaza, hingga akhirnya pasukan antihuru-hara berhasil menghalau mereka. Massa akhirnya membubarkan diri.

“Personel tetap kita minta agar berjaga-jaga dan massa tak sampai masuk ke dalam Kantor Konjen AS karena personel dengan cepat bergerak dan menahan massa masuk ke dalam Kantor Konjen AS,” jelas Kapolsekta Medan Timur, AKP Efianto.
Saat melakukan orasi massa yang membawa rudal duplikat terbuat dari plastik, replika senjata dan replika bom. Dalam orasinya, massa meminta agar Israel menarik pasukannya karena dinilai Amerika juga merupakan antek-anteknya Amerika. “Gencatan senjata Palestina-Israel bukan penyelesaian akhir untuk mengatasi penderitaan negara dan rakyat Palestina. Penyelesaiannya adalah Palestina merdeka dan Israel harus keluar dari bumi Palestina,” kata M Dahrul Yusuf, Ketua Tanfidzi DPD FPI Sumatera Utara.

Dalam aksi tersebut, massa pengunjuk rasa juga sempat membakar foto pemimpin Israel. Mereka juga membakar gambar bendera AS dan Bintang David. FPI menilai negeri Paman Sam dan antek-anteknya itu bermuka ganda.
“Karena itu, umat Islam diminta memboikot produk Israel, AS dan antek-anteknya. Kami mengutuk keras serangan Israel ke Palestina dan kami meminta PBB memindahkan gedung PBB dari AS agar tidak mudah diintervensi. Kedaulatan Palestina harus ditegakkan. Kerahkan pasukan dari manapun ke Palestina seperti PBB mengerahkan pasukan di Irak,” ucap Dahrul.

Massa juga berorasi dan juga mendesak agar umat Islam bersatu untuk melenyapkan Israel dari peta bumi. Pemerintah Indonesia pun diminta agar tidak coba-coba menjalin hubungan apa pun dengan Israel.
“Putuskan hubungan dengan Amerika karena mereka adalah bangsa penjajah yang bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945. Beri dukungan bagi perjuangan dan kemerdekaan rakyat Palestina,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan penggalangan dana untuk Palestina. Dalam penggalangan dana tersebut mereka menargetkan 20 juta untuk Paletina yang akan diberikan melalui Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP).

“Ini kita lakukan karena merasa prihatian atas kekejaman yang dilakukan oleh Zionis Israel,” kata Kordinator aksi, Arya saat melakukan penggalangan dana di pintu satu USU.
Arya mengatakan, semua elemen berbagai fakultas yang ada di USU dilibatkan.

“Kita harapkan dana ini akan bermafaat nantinya di Palestina,”katanya.

Saat melakukan penggalangan dana, mahasiswa memberikan bendera, stiker, foto-foto warga Palestina serta melakukan pembentangan bendera di depan pintu satu USU untuk menunjukkan rasa keprihatiana dan dukungan terhadap Palestina. (jon/mag 19)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/