MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah menyampaikan empat program kerja yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan akses keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Program itu meliputi UMKM Go Digital, UMKM Naik Kelas, One Village One Agent (OVOA) serta Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). Program UMKM Go Digital, misalnya, sudah dilaksanakan di antaranya pemasaran produk UMKM melalui digital, pelaksanaan business matching antara pelaku UMKM dan pelaku Platform E Commerce.
“Saat ini 950 pelaku UMKM telah dilatih menggunakan platform e-Commerce dan 350 diantaranya telah berniaga secara digital. Selain itu lebih dari 450 ribu pelaku usaha telah memanfaatkan QRIS,” ujar pria yang akrab disapa Ijeck dalam kegiatan Virtual Assesment TPAKD Award di Rumah Dinas Wagub, Jalan Teuku Daud Medan, Selasa (23/11).
Hadir langsung Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumbagut, Yusuf Ansori, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Provinsi Sumut, Soekowardojo dan seluruh Tim TPAKD Sumut.
Turut hadir secara virtual assesment, Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sartijo, Tim Penilai TPAKD Award 2021, Kristianti Puji Rahayu, Direktur BUMD-BLUD Kemendagri, Budi Santosa, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah, Erdiriyo, Senior Financial Sector Specialist, Finance, Competitiveness & Innovation World Bank, I Gede Putra Arsana, Kepala Kelompok Kajian Ekonomi Digital dan Ekonomi Digital dan Ekonomi Perilaku-LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin.
Ijeck melanjutkan, untuk program UMKM Naik Kelas, pihaknya telah melaksanakan sub program kredit/pembiayaan melawan rentenir dengan melakukan launching kredit mikro Sumut Bermartabat dari Bank Sumut dengan bunga 5% per tahun, lebih ringan dari bunga KUR saat itu sebesar 6% per tahun.
“Hingga September 2021, program ini telah disalurkan kepada 2.910 debitur dengan nilai kredit Rp10,62 miliar,” ujarnya. Dia mengaku, saat ini dibentuk 33 TPAKD di seluruh kabupaten/kota di Sumut.
Sisi lain, capaian penyaluran KUR klaster tanaman kopi dan jagung di Dairi, Taput dan Pakpak Bharat hingga September 2021 telah disalurkan ke 2.770 debitur dengan nilai kredit Rp54,04 Miliar.
Untuk capaian program Sapa Pedagang Pasar, melalui program kredit melawan rentenir di masa pandemi Covid-19 yang sudah dilakukan Bank Sumut antara lain pembukaan rekening, akses kredit melalui KUR Super Mikro dengan suku bunga 0% tanpa agunan, digitalisasi transaksi secara non tunai oleh pedagang pembeli, penerimaan pembayaran retribusi pasar dan layanan keuangan aplikasi Sumut Mobile dan QRIS.
Sementara terkait program Laku Pandai OVOA, lanjut dia, hingga November 2021 sebaran agen Laku Pandai telah mencapai 84,34%, atau sudah terdapat agen dari 6.110 desa se Sumut.
“Pada tahun 2021, program OVOA diperkuat melalui pembentukan desa wisata, pendirian BUMDES Center,” sebutnya. Saat ini telah terealisasi sebanyak tiga desa wisata di Kabupaten Deli Serdang diantaranya Bumdes Selemak di Hamparan Perak, Bumdes Penen di Sibiru-biru dan BUMDes Liang di Pematang STM Hulu.
Sedangkan untuk program KEJAR berdasarkan posisi Juni 2021, dari total 3,43 juta pelajar SD/SMP/SMA di Sumut, tercatat sudah 25 juta pelajar memiliki rekening tabungan.
“Yakni 73% dari total pelajar dan telah melampaui target nasional sebesar 70% di akhir tahun 2021,” katanya.
Dari aspek ekonomi, imbuhnya, pada periode 2018-2021 pertumbuhan ekonomi Sumut tumbuh di atas rata-rata nasional, di mana pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 sebesar 3,67% lebih tinggi 0,16 basis poin dibanding nasional.
“Untuk tingkat inklusi keuangan, Sumut mencapai 93,98% atau tertinggi kedua secara nasional setelah DKI Jakarta,” katanya.
Melihat capaian ini, Sartijo memberikan apresiasi dan berharap kegiatan dimaksud bisa terus berlanjut dan seluruh TPAKD agar terus bekerjasama dalam mencapai akses keuangan yang baik.
“Kami sangat apresiasi apa yang telah dilakukan, mendorong pelajar memiliki tabungan dan UMKM yang lebih maju dan capaian program lainnya,” ujarnya. (prn/sih)