MEDAN- Gangguan cuaca di perairan utara kawasan Laut Cina Selatan (LCS) masih berdampak pada kondisi cuaca di Kawasan Sumatera Utara. Demikian dikatakan Kepala Data dan Informasi (Datin) BMKG Wilayah I Bandara Polonia Medan, Hartanto, Jumat (23/12) Menurutnya, seperti di bagian pesisir timur Sumatera Utara baik kawasan Medan, Deliserdang, Langkat dan Asahan, kondisi langit masih di selimuti awan tebal. Begitu juga pemandangan yang terlihat di sekitar Bandara Polonia Medan, kabut tebal menyelimuti kawasan Medan sejak pukul 06.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Namun kondisi tersebut tidak berdampak terhadap operasional penerbangan di Bandara Polonia Medan.
“Kabut hitam yang menyelimuti kawasan Medan dan sekitarnya memiliki jarak pandang 1.500 meter. Artinya, operasional penerbangan belum begitu terganggu karena batas minimum jarak pandang adalah 1.000 meter,” kata Hartanto.
Dijelaskannya, kondisi tersebut berlangsung hingga siang hari ditandai udara kawasan Medan labil dan bercampurnya kabut tipis dengan partikel-partikel diudara. “Namun kita imbau juga agar operator penerbangan mewaspadai kondisi kabut tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis (22/12), maskapai Penerbangan Nasional (Penas) Air berpenumpang 70 orang tujuan Nias terpaksa balik mendarat ke Polonia Medan (return to base-red) akibat kondisi cuaca buruk di kawasan Bandara Binaka Nias. Pasalnya, jarak pandang di sekitar bandara di bawah 1.000 meter.(mag-11)