26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Jalan Tol Medan- Kualanamu Masih Berkutat Lahan

MEDAN-Pembangunan jalan tol dari Medan menuju Kualanamu seharusnya sudah dilakukan Januari ini. Namun karena terkendala pembebasan lahan, pembangunan itu belum bisa juga dilakukan.

GERBANG TOL: Pengendara mobil memasuki gerbang tol  Kualanamu  belum rampung.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
GERBANG TOL: Pengendara mobil memasuki gerbang tol ke Kualanamu yang belum rampung.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Seperti yang sudah direncanakan, pembangunan tersebut dimulai dari kawasan Bandara Kualanamu menuju jalan besar di Lubuk Pakam, Deli Serdang. “Hingga akhir Desember 2012, kami mendapat informasi, jika lahan yang telah dibebaskan baru mencapai 53 persen atau luas 104,9 hektar. Kami akan terus melakukan kordinasi dengan Pemprovsu untuk mempercepat pembebasan lahan tersebut guna mendukung kelancaran pembangunan jalan tol,” kata Kepala Balai Besar Jalan Nasional Wilayah I, Wijaya Seta.

Dikatakan Wijaya, jika lahan sudah terbebas nantinya, sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan pembersihan dan strelisasi lahan agar mempermudah pengerjaan fisik yang dibutuhkan. Setelah pembersihan dan strelisasi itu selesai, baru dilanjutkan dengan pembangunan fisik seperti badan jalan, jembatan, dan gorong-gorong. “Pembangunan badan jalan menuju Kota Medan akan dilaksanakan seiring dengan pembebasan lahan yang dilakukan Pemprov Sumut,” ujar Wijaya.

Menurut Wijaya, infrastruktur itu nantinya dibangun di atas lahan seluas 197,94 hektare yang terdiri dari lahan masyarakat (141,57 hektare), PTPN 2 (39,97 hektare), PT Lonsum (13,48 hektare), dan Kemeterian PU (2,92 hektare).

Sedangkan perusuhaan yang melakukan pembangunan jalan tol Medan Kualanamu tersebut telah melakukan penandatanganan kontrak tahun lalu antara perwakilan kontraktor China Harbour Engineering Co. Ltd, China State Construction Engineering Co. Ltd, PT Hutama Karya Persero) dengan PPK Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Medan Kualanamu.

Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sumut Ir Riadhil Akhir menyampaikan, pihaknya saat ini masih fokus pada pembebsan lahan yang menjadi kendala semua proses pembangunan. “Jika sudah selesai pembangunan lahan baru, kita mulai pembangunan infrastuktur,” ujar Riadhil.

Ditanya kapan progres proyek tol Medan-Kualanamu bisa selesai, ia belum bisa menuntukan. “Masih jauh, kita msih berkutat sebatas pembebasan lahan hingga saat ini. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)-nya saja baru dikeluarkan Desember 2012 kemarin,” aku Riadhil.

Dia menjelaskan, jalan tol rencana pembangunannya selama 900 hari kerja menelan biaya Rp1.347.422.048.496,71, yang berasal dari APBN serta pinjaman dari Export Import Bank of China. Jalan Tol Medan Kualanamu nantinya sepanjang 17,8 km terdiri atas 2 seksi. Seksi 1 sepanjang 10,75 km dan seksi 2 sepanjang 7,05km. Jalan tol ini menggunakan konstruksi rigid pavement dan juga flexible pavement yang terdiri atas 2 lajur dan 2 jalur.
“Untuk sementara angkutan menuju Bandara Kualanamu bisa menggunakan Kereta Api ataupun jalan arteri yang telah rampung mencapai 90 persen,” pungkas Riadhil.(mag5)

MEDAN-Pembangunan jalan tol dari Medan menuju Kualanamu seharusnya sudah dilakukan Januari ini. Namun karena terkendala pembebasan lahan, pembangunan itu belum bisa juga dilakukan.

GERBANG TOL: Pengendara mobil memasuki gerbang tol  Kualanamu  belum rampung.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
GERBANG TOL: Pengendara mobil memasuki gerbang tol ke Kualanamu yang belum rampung.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Seperti yang sudah direncanakan, pembangunan tersebut dimulai dari kawasan Bandara Kualanamu menuju jalan besar di Lubuk Pakam, Deli Serdang. “Hingga akhir Desember 2012, kami mendapat informasi, jika lahan yang telah dibebaskan baru mencapai 53 persen atau luas 104,9 hektar. Kami akan terus melakukan kordinasi dengan Pemprovsu untuk mempercepat pembebasan lahan tersebut guna mendukung kelancaran pembangunan jalan tol,” kata Kepala Balai Besar Jalan Nasional Wilayah I, Wijaya Seta.

Dikatakan Wijaya, jika lahan sudah terbebas nantinya, sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan pembersihan dan strelisasi lahan agar mempermudah pengerjaan fisik yang dibutuhkan. Setelah pembersihan dan strelisasi itu selesai, baru dilanjutkan dengan pembangunan fisik seperti badan jalan, jembatan, dan gorong-gorong. “Pembangunan badan jalan menuju Kota Medan akan dilaksanakan seiring dengan pembebasan lahan yang dilakukan Pemprov Sumut,” ujar Wijaya.

Menurut Wijaya, infrastruktur itu nantinya dibangun di atas lahan seluas 197,94 hektare yang terdiri dari lahan masyarakat (141,57 hektare), PTPN 2 (39,97 hektare), PT Lonsum (13,48 hektare), dan Kemeterian PU (2,92 hektare).

Sedangkan perusuhaan yang melakukan pembangunan jalan tol Medan Kualanamu tersebut telah melakukan penandatanganan kontrak tahun lalu antara perwakilan kontraktor China Harbour Engineering Co. Ltd, China State Construction Engineering Co. Ltd, PT Hutama Karya Persero) dengan PPK Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Medan Kualanamu.

Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sumut Ir Riadhil Akhir menyampaikan, pihaknya saat ini masih fokus pada pembebsan lahan yang menjadi kendala semua proses pembangunan. “Jika sudah selesai pembangunan lahan baru, kita mulai pembangunan infrastuktur,” ujar Riadhil.

Ditanya kapan progres proyek tol Medan-Kualanamu bisa selesai, ia belum bisa menuntukan. “Masih jauh, kita msih berkutat sebatas pembebasan lahan hingga saat ini. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)-nya saja baru dikeluarkan Desember 2012 kemarin,” aku Riadhil.

Dia menjelaskan, jalan tol rencana pembangunannya selama 900 hari kerja menelan biaya Rp1.347.422.048.496,71, yang berasal dari APBN serta pinjaman dari Export Import Bank of China. Jalan Tol Medan Kualanamu nantinya sepanjang 17,8 km terdiri atas 2 seksi. Seksi 1 sepanjang 10,75 km dan seksi 2 sepanjang 7,05km. Jalan tol ini menggunakan konstruksi rigid pavement dan juga flexible pavement yang terdiri atas 2 lajur dan 2 jalur.
“Untuk sementara angkutan menuju Bandara Kualanamu bisa menggunakan Kereta Api ataupun jalan arteri yang telah rampung mencapai 90 persen,” pungkas Riadhil.(mag5)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/