Site icon SumutPos

Siwaji Raja Resmi Ditahan

Siwaji Raja.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, Siwaji Raja alias SR yang diduga otak pelaku pembunuhan terhadap pengusaha senjata air rifle dan airsoft gun, Indra Gunawan alias Kuna (43), resmi ditahan Sat Reskrim Polrestabes Medan.

Hal itu dibenarkan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho melalui Kasat Reskrim, AKBP Febriansyah ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (25/1) malam. Dikatakan Kasat, Siwaji Raja resmi ditahan setelah ditetapkan menjadi tersangka.

” Siwaji;RajIkita tetapkan tersangka berdasn sejumlah alat bukti dan keterangan 4 tersangka lainnya,” ujarnya.

Polsek Medan Barat juga telah membuka garis polisi (police line) di toko Kuna Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Rabu siang. “Dibukanya garis polisi di toko korban guna mencari alat bukti lainnya,” pungkasnya.

 

Pembunuhan Direncanakan di Rumah Rawi

Sementara perencanaan pembunuhan Indra Gunawan alias Kuna dilakukan di rumah Rawindra alias Rawi, seminggu sebelum eksekusi dilaksanakan

Hal itu disampaikan seorang tersangka, Jo Hendal alias Zendal kepada penyidik. Tersangka mengaku mendapat perintah saat berada di rumah Rawi di Jalan Waru Medan. “Perencanaan dilakukan di rumah Rawi sejak 1 minggu sebelum eksekusi dilakukan,” ungkapnya kepada penyidik.

Pengakuan tersangka itu sudah beredar dalam rekaman video yang berdurasi 1 menit 49 detik yang dilihat langsung oleh sejumlah wartawan di Polrestabes Medan, Rabu (25/1).

Pengakuan Zendal itu direkam setelah ditangkap di rumahnya Jalan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia belum lama ini.

Dalam rekaman video, Zendal mengaku 1 minggu sebelum menembak Kuna, tersangka ditelepon Rawi, dimana saat itu Rawi mengatakan jika ada temannya bernama Putra (31) warga Srigunting, Sunggal.

“Aku tak kenal dengan Putra. Tugasku hanya diminta membonceng Putra dengan sepedamotor. Rawi juga mengatakan kepada kami untuk memberi pelajaran kepada Kuna. Selain itu Rawi hanya perintahkan menembak kaki Kuna. Namun justru yang ditembak dada Kuna,” terangnya di rekaman video.

Menurutnya, jika ia mengetahui dada Kuna yang ditembak, Zendal tidak akan mau menjadi joki sepedamotor saat itu.

“Satu minggu kami rencanakan, ketika itu kami belum diberi imbalan uang. Setelah kerja, baru diberi uang. Sebelum penembakan terjadi sekira pukul 06.30 WIB, kami ke rumah Kuna, namun kami hanya melihat mobil Pajeronya. Kami kemudian ke kawasan Kesawan, dan menunggu di sebelah Toko Bata. Selanjutnya mutar lagi ke Jalan Mesjid, lalu parkir di sebelah Hotel Kesawan. Tak lama mobil Pajero Kuna melintas di Kesawan. Saat Kuna keluar dari mobil, disitulah Putra menembaknya, lalu kami lari,” akunya.

Sebelumnya, Indra Gunawan alias Kuna (43) warga Jalan Bambu IV/Kampung Banten Helvetia, tewas ditembak 2 pria mengendarai sepedamotor di depan tokonya Jalan A Yani/Kesawan Kelurahan Kesawan, Medan Barat, Rabu (18/1) pukul 08.00 WIB. (sor)

Exit mobile version