MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga lalai saat berlalulintas, seorang pengemudi sepeda motor tewas ditabrak kereta api di perlintasan kereta api Binjai-Medan di Jalan Pantai Timur, Medan Helvetia, Selasa (24/1) siang, sekitar pukul 11.50 WIB. Dalam peristiwa itu, korban tewas di lokasi kejadian Korban diketahui bernama Losber Sihotang (49) yang merupakan warga Jalan Benteng, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Korban tewas dalam kondisi luka yang cukup parah di sekujur tubuhnya.
Peristiwa kecelakaan maut itu, dibenarkan oleh Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin saat dikonfirmasi Sumut Pos, kemarin. Ia menjelaskan, kereta api itu Temperan KA U81B Srilelawangsa relasi Binjai-Medan. Lokasi di Km 07+100 atau perlintasan liar lintas Binjai-Medan.
“Menurut informasi warga setempat, sepeda motor saat melewati perlintasan liar tersebut, pengendara sepeda motor tidak melihat ke kanan dan kiri jalur KA untuk meyakinkan KA yang akan melintas dan bersamaan KA U81B melintas,” ujar Anwar.
Anwar mengungkapkan, l KA U81B Srilelawangsa dari arah Stasiun Binjai ke Stasiun Medan. Dari keterangan masyarakat, bahwa Masinis sudah membunyikan klakson tanda kereta api sedang melintas.”Karena kelalaian sepeda motor tersebut sehingga mengakibatkan terjadinya temperan,” tutur Anwar.
Anwar mengimbau kepada masyarakat yang mengendarai kendaraan bermotor untuk selalu berhati-hati dan waspada saat melintas perlintasan kereta api. “PT KAI kembali menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan. Untuk selalu berhati-hati, mengutamakan keselamatan perjalanan KA, tengok kanan kiri sebelum melintas,” imbau Anwar.
Sementara itu, Kepala Lingkungan II, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Demson Sitorus, kepada wartawan mengatakan, korban menggunakan sepeda motor melintas dari arah Jalan Gaperta menuju Jalan Gatot Subroto melalui perlintasan kereta api.
“Pada saat di lokasi kejadian, kereta api melintas dan korban tertabrak kereta api,” ungkap Kepala Lingkungan II, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Demson Sitorus, kepada wartawan.
Demson mengatakan, saat melintas rel tersebut, korban sudah diteriaki warga sekitar karena sedang melintas kereta api. Namun, korban tidak mendengarnya. “Warga sekitar juga sudah meneriaki korban kalau ada kereta api. Namun, korban melaju saja hingga akhirnya ditabrak kereta api yang melaju kencang,” sebut Demson.
Akibat kejadian itu, korban terpental dengan kondisi tubuh luka berat dan sepeda motor rusak parah. Menerima laporan tabrakan kereta api vs sepeda motor. Petugas kepolisian turun melakukan evakuasi korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Kota Medan dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
“Korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Korban bukan warga sekitar. Namun, pihak keluarga korban telah datang ke lokasi,” kata Demson.
Atas kejadian itu, Demson berharap kepada pihak terkait untuk membuat plang pintu perlintasan kereta api agar menghindari kecelakaan. “Saya berharap pihak terkait bisa membuat plang rambu-rambu di rel kereta api ini. Kami sangat berharap itu diwujudkan. Agar tidak terjadi peristiwa seperti ini lagi,” kata Demon. (gus/ila)